Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?
Teknik pengumpulan data jika dilihat berdasarkan sumbernya, maka kita dapat membaginya menjadi dua cara, yaitu data primer dan juga data sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan secara langsung oleh peneliti dengan berbagai metode yang ada. Jika menggunakan metode ini, peneliti akan berhubungan langsung dengan orang pertama yang menjadi narasumber atau peristiwa yang sedang diteliti. Sedangkan jika menggunakan data sekunder, peneliti akan menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya, atau dengan kata lain peneliti tidak akan berhubungan langsung dengan narasumber atau peristiwa yang diteliti.
Selain membedakan antara data primer dan data sekunder, ketika kita berperan sebagai peneliti, kita harus mengetahui masing-masing metode yang ada dari setiap teknik pengambilan data tersebut. Dengan memahami apa saja metode nya, maka kita akan lebih terbantu untuk memutuskan metode mana sih yang sebenarnya cocok dengan data yang akan diambil. Pastikan metode yang digunakan tidak akan memberatkan kita, dan juga dapat menghasilkan data yang valid. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai metode pengumpulan data sekunder yang bisa digunakan. Penasaran kan apa saja? Yuk, cek artikelnya!
1. Studi Literatur
Metode pengambilan data dengan cara studi literatur menjadi sumber data yang sering digunakan. Studi literatur sendiri merupakan proses untuk meneliti dokumen untuk mendapatkan kesimpulan dari dokumen tersebut. Selain terbilang lebih mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya, metode ini juga memiliki sumber data yang ada terbilang sangat banyak. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang yang mau menggunakan metode ini.
Studi literatur yang digunakan umumnya berasal dari sumber-sumber yang terpercaya, misalnya dari Badan Pusat Statistik yang memiliki banyak kumpulan data, baik itu data sosial dan kependudukan, ekonomi, maupun pertanian dan pertambambangan. Selain itu, hasil penelitian sebelumnya pada skripsi ataupun jurnal yang telah dipublikasikan juga dapat digunakan menjadi sumber dokumen dari studi literatur.
Baca juga : Data Analisis : 2 Jenis Metode yang Penting Untuk Kamu Tahu dalam Analisis Data
2. Analisis Media Massa
Metode analisis selanjutnya dengan menggunakan analisis media massa. Media massa sendiri secara tradisional terbagi menjadi surat kabar, majalah, radio, televisi, dan layar lebar. Dengan menggunakan teknik analisis ini maka kita harus mengumpulkan berbagai jenis media untuk dijadikan sebagai sumber pengambilan data. Biasanya tujuan dari penelitian yang menggunakan analisis media ini adalah untuk melihat bentuk dan ragam berita yang ada, serta untuk menganalisis sentimen dari sebuah peristiwa unik yang baru terjadi. Analisis media massa ini akan sangat membantu untuk memperkaya penelitian kita karena akan melihat pandangan dari segi lain.
3. Analisis Media Sosial
Perkembangan teknologi membuat banyak hal menjadi harus dibiasakan dalam hidup kita, misalnya saja kemunculan media sosial. Adanya media sosial tentu tidak akan mengubah esensi dari media massa sendiri, melainkan menambah jumlah media yang digunakan untuk memberikan informasi. Adapun media sosial ini seperti youtube, instagram, facebook, dan media lainnya yang bisa memberikan informasi secara virtual. Tujuannya sama seperti analisis media massa, yaitu untuk melihat sentimen yang ada berdasarkan fenomena yang baru saja terjadi.
Baca juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif
4. Yuk, BELAJAR DATA SCIENCE GRATIS DI DQLAB SELAMA 1 BULAN!
Kenali metode pengolahan data sekunder dengan mengakses module gratis dari DQLab yaitu Introduction Data Science with Python. Gunakan Kode Voucher "DQTRIAL", dan simak informasi di bawah ini mendapatkan 30 Hari FREE TRIAL:
Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup
Buka academy.dqlab.id dan pilih menu redeem voucher
Redeem voucher "DQTRIAL" dan check menu my profile untuk melihat masa subscription yang sudah terakumulasi.
Selamat, akun kamu sudah terupgrade, dan kamu bisa mulai Belajar Data Science GRATIS 1 bulan.
Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri
Editor : Annissa Widya Davita