Database Relasional dalam SQL, dari Fungsi & Manfaatnya
GEBYAR PROMO PAYDAYDISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat 12 Bulan hanya 180K!
0 Hari 2 Jam 31 Menit 51 Detik

Database Relasional dalam SQL, dari Fungsi & Manfaatnya

Belajar Data Science di Rumah 07-Oktober-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/longtail-senin-06-2024-10-07-213804_x_Thumbnail800.jpg
Follow Instagram dan LinkedIn kami untuk info karir dan topik menarik

Pengelolaan data kini menjadi sangat penting bagi berbagai sektor industri. Salah satu cara paling efektif untuk melakukannya adalah melalui database relasional, terutama yang diimplementasikan menggunakan SQL (Structured Query Language).


SQL telah menjadi bahasa standar dalam pengelolaan database relasional, sehingga kalian bisa dengan mudah untuk mengakses, memanipulasi, dan mengelola data dengan efisien. Yuk, cari tahu lebih lanjut pengertian dan manfaat database relasional pada pembahasan berikut ini!


1. Apa itu Database Relasional dalam SQL?

Database relasional adalah jenis basis data yang menyimpan data dalam bentuk tabel yang saling berhubungan. Setiap tabel terdiri dari baris dan kolom, di mana baris (disebut juga sebagai record atau tuple) mewakili entitas individual. Sementara kolom mewakili atribut dari entitas tersebut.


Konsep utama dari database relasional adalah "relasi" atau hubungan antar-tabel. Setiap tabel di dalamnya bisa terhubung melalui kunci tertentu, seperti kunci utama (primary key) dan kunci asing (foreign key), yang memungkinkan integrasi data di seluruh tabel tanpa harus menduplikasi informasi.


SQL berperan penting sebagai bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan database relasional, memungkinkan pengguna untuk menjalankan berbagai operasi, mulai dari penyimpanan data, pembaruan, hingga pengambilan data yang kompleks.


2. Struktur dan Komponen Utama Database Relasional

Dalam database relasional, struktur utama terdiri dari tabel, baris, kolom, dan kunci. Setiap tabel menyimpan data yang terorganisir secara terstruktur di dalam baris dan kolom. Kolom-kolom mewakili atribut dari data. Misalnya dalam sebuah tabel karyawan, kolomnya bisa berupa nama, alamat, dan gaji. Setiap baris dalam tabel adalah entitas unik yang berisi informasi tentang satu individu atau item.


Salah satu elemen penting dari database relasional adalah penggunaan primary key, yang bertindak sebagai pengidentifikasi unik untuk setiap baris di tabel. Ada juga foreign key adalah kunci yang digunakan untuk menghubungkan satu tabel dengan tabel lain, menciptakan relasi antar-tabel.


Dengan diterapkannya struktur tersebut, data akan tetap terjaga, sehingga ketika satu data diperbarui, data yang terkait di tabel lain tidak rusak atau terduplikasi. Selain itu, database relasional mendukung indeks yang digunakan untuk mempercepat proses pencarian data, terutama ketika data yang dikelola sudah sangat besar.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


3. Fungsi Utama Database Relasional dalam SQL

Fungsi utama dari database relasional dalam SQL adalah memungkinkan pengelolaan data yang terstruktur dengan rapi, aman, dan efisien. Fungsi dasar dari database ini sering diistilahkan dengan CRUD: Create (membuat data baru), Read (membaca data yang ada), Update (memperbarui data yang sudah ada), dan Delete (menghapus data).


SQL menyediakan perintah-perintah spesifik untuk setiap operasi tersebut, seperti INSERT untuk memasukkan data baru, SELECT untuk mengambil data, UPDATE untuk memperbarui data, dan DELETE untuk menghapus data.


Selain itu, SQL juga memungkinkan penggabungan data dari beberapa tabel melalui JOIN untuk menghasilkan informasi yang lebih kompleks. Ada juga fitur view, yaitu tabel virtual yang tidak menyimpan data secara fisik tetapi dapat digunakan untuk mengakses data dari beberapa tabel dengan cara yang lebih fleksibel.


4. Manfaat Menggunakan Database Relasional

Ada banyak manfaat yang diperoleh dari penggunaan database relasional, terutama dalam skala besar seperti perusahaan atau organisasi. Pertama, integritas data terjamin karena adanya aturan yang mengikat antara tabel-tabel dalam database. Misalnya, penggunaan primary key dan foreign key memastikan bahwa tidak ada data yang saling bertentangan atau rusak.


Kedua, efisiensi pengelolaan data dapat dicapai melalui proses normalisasi yang bertujuan untuk mengurangi redundansi data. Dengan database relasional, data yang sama tidak perlu disimpan berulang kali di berbagai tempat, cukup di satu tabel yang terhubung dengan tabel lain.


Kemudahan menuliskan query menjadi salah satu keuntungan besar karena pengguna bisa mengakses dan memanipulasi data secara fleksibel. Jadi, pembuatan laporan dan analisis data yang kompleks dapat dilakukan dengan hanya beberapa baris perintah.


Keempat, keamanan juga menjadi aspek penting, karena SQL mendukung kontrol akses yang ketat sehingga hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses atau memodifikasi data tertentu. Dalam jangka panjang, database relasional juga mendukung skalabilitas, sehingga dapat menampung data yang terus berkembang seiring pertumbuhan perusahaan.


5. Contoh Penerapan Database Relasional di E-Commerce

Salah satu industri yang paling banyak memanfaatkan database relasional adalah e-commerce. Dalam sistem e-commerce, terdapat banyak sekali data yang harus dikelola, mulai dari informasi produk, pelanggan, pesanan, hingga inventaris.


Database relasional sangat cocok digunakan dalam konteks ini karena data di setiap tabel, seperti tabel pelanggan, tabel produk, dan tabel pesanan, dapat saling berhubungan melalui foreign key. Misalnya, ketika seorang pelanggan membuat pesanan, sistem dapat dengan mudah menghubungkan informasi pesanan tersebut dengan data pelanggan dan data produk melalui relasi antar-tabel.


Dalam skenario ini, query SQL dapat digunakan untuk menggabungkan data dari beberapa tabel menggunakan perintah JOIN, misalnya untuk menghasilkan laporan penjualan bulanan berdasarkan produk yang terjual, serta informasi pelanggan yang melakukan pembelian.


Selain itu, penggunaan view dalam SQL dapat membantu e-commerce menyajikan data dengan cara yang lebih efisien, misalnya untuk menghasilkan laporan penjualan yang memuat informasi dari beberapa tabel tanpa harus menduplikasi data. Dengan fitur seperti indeks, pencarian produk di situs web e-commerce juga dapat dilakukan dengan cepat, meskipun database yang digunakan menyimpan jutaan entri produk.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


Nah, ternyata untuk bisa mengoperasikan database relasional, kalian perlu memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik terkait SQL. Bingung harus belajar dari mana? DQLab adalah jawabannya. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera ikuti DQLab LiveClass Bootcamp Data Analyst with SQL & Python dan asah kemampuan kalian dalam menggunakan SQL!

Mulai Belajar
SQL Sekarang
Bersama DQLab

Buat Akun Belajar & Mulai Langkah
Kecilmu Mengenal SQL

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login