JULY SPECIAL ! DISKON 96%
Belajar Data Science Bersertifikat, 12 Bulan hanya 180K!
1 Hari 16 Jam 24 Menit 51 Detik

Do’s & Don’ts dalam Membuat Portofolio Data Analyst

Belajar Data Science di Rumah 06-Maret-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/301fdfa5058c6793090fb33ad2c601ba_x_Thumbnail800.jpeg

Portofolio data analyst dahulunya mungkin tidak dianggap penting. Namun, seiring berjalannya waktu keberadaan portofolio dinilai sebagai tiket masuk untuk kamu yang ingin berkarir menjadi seorang data analyst. Kalau kamu ingin menjadi praktisi data yang bertalenta maka data yang kamu punya sebagai bahan dalam membuat portofolio harus kamu manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Orang data harus berlandaskan data juga ketika ingin memecahkan masalah. Apalagi dengan memiliki portofolio data analyst, rekruter bisa langsung tahu bagaimana kemampuan problem solving maupun critical thinking dalam memilih studi kasus yang diangkat. 


Sesuai dengan tugasnya, data analyst merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk mengolah dan menghasilkan keputusan bisnis berdasarkan cakupan data yang ada. Dengan memiliki portofolio setidaknya kamu sudah mengantongi satu bekal yaitu kemampuan dalam menyajikan informasi by data maupun fakta yang ada. Nantinya kandidat yang terpilih untuk lanjut ke sesi wawancara akan diminta untuk sedikit menjabarkan portofolio data yang sudah mereka buat.


Nah, buat kamu yang ingin membuat portofolio data analyst atau baru akan membuat, ternyata ada lho do’s and don’ts yang harus kamu perhatikan. Hal ini dapat membuat portofolio kamu lebih standout sehingga poin yang tersampaikan didalamnya menjadi lebih bermakna dan mudah ditangkap oleh rekruter. Lalu apa saja do’s and don’tsnya? Simak postingan selengkapnya yuk sahabat DQLab!


1. Apa Itu Portofolio Data Analyst

Portofolio data analyst merupakan salah satu lampiran dokumen yang disertakan untuk merepresentasikan siapa diri kandidat, skill-skill yang dimiliki dan berhubungan dengan posisi yang dilamar serta proyek-proyek apa saja yang pernah dan telah dikerjakan kandidat seputar data analyst. Portofolio data analyst merupakan sebuah kunci bagi kandidat untuk bisa memasuki dunia kerja sebagai seorang data analyst.


Data Analyst


Kriteria portofolio data analyst yang baik adalah portofolio yang clear, dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah dan jelas menyampaikan informasi yang sesuai dengan topik yang diangkat. Portofolio memberikan kalian kesempatan untuk menunjukkan konvergensi antara keilmuan data science dan pengalaman kerja kalian. Dalam portofolio kalian juga bisa menyertakan jenis proyek yang sesuai dengan kasus yang ingin kalian angkat. Hal ini berguna untuk memberikan wawasan lebih lanjut tentang kemampuan dan pencapaian kalian.


Baca juga : Kenali Perbedaan Data Scientist, Data Analyst dan Data Engineer


2. Pentingnya Portofolio Data Analyst untuk Melamar Kerja

Portofolio data analyst sangat penting bagi kandidat untuk melamar kerja. Sebab rekruter akan kenalan dulu nih sama kamu. Ibaratnya asal usul kamu ini siapa, latar belakangnya seperti apa, kamu ini punya skill apa aja pada posisi yang kamu lamar ya (disini kasusnya data analyst), dan bukti berupa rekam jejak karya-karya yang pernah kamu kerjakan. Dengan adanya portofolio data analyst maka orang tersebut menunjukkan hasil kerja atau kompetensinya dalam menganalisis data kepada rekruter.

Data Analyst


3. Points Out dalam Portofolio Data Analyst

Jika kamu berniat untuk membuat portofolio data analyst, setidaknya ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Berikut adalah points outnya:

Deskripsi Diri

Sebelum kamu menyajikan hasil karya kepada rekruter, perkenankan dirimu untuk memperkenalkan diri. Masukkan informasi tentang dirimu secara ringkas mulai dari nama, pengalaman kerja yang kamu miliki, pendidikan, keahlian yang dimiliki, spesialisasi ataupun minat bahasa pemrograman yang kamu kuasai. Dalam portofolio, pastikan untuk dibuat serelevan mungkin. Jangan sampai kamu mencantumkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan posisi data analyst.

Data Analyst

Hasil Karya

Selanjutnya kamu bisa menampilkan karya-karya yang berhubungan dengan data analyst. Hasil karya ini menjadi salah satu inti dari portofolio data analyst yang sudah kamu buat. Kamu tidak perlu mencantumkan semua karya yang kamu miliki. Kamu perlu seleksi lagi dan kamu perlu masukkan karya terbaik kamu pada website portofolio yang kamu buat. Setelah kamu menyeleksi beberapa karya terbaik, kamu bisa menjelaskan sedikit tentang karya kamu agar rekruter paham dan tertarik akan uraian yang kamu sampaikan dalam portofolio. Kadangkala orang awam akan sulit apabila memahami bahasa pemrograman tertentu. Dengan adanya penjelasan ini, tentunya dapat membantu rekruter untuk memahami portofolio yang sudah kamu buat.

Informasi Kontak

Jangan lupa untuk sertakan informasi kontak pada bagian akhir portofolio. Dengan melewatkan bagian ini, rekruter pastinya akan kebingungan untuk menghubungi kandidat terpilih apabila perusahaan sudah klik dengan portofolio yang kamu buat. Kamu perlu memasukkan kontak diri seperti sosial media, email, atau nomor telepon kamu. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat segera mengkontak kamu, ketika tertarik terhadap portofolio data analyst yang telah kamu buat dan berdiskusi lebih lanjut soal penawaran kerja maupun mengundangmu ke sesi wawancara.


Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya


4. Do’s and Don’ts dalam Portofolio Data Analyst

Ada baiknya kamu perlu memperhatikan do’s and don’ts dalam membuat portofolio data analyst. Jika kamu memperhatikannya maka rekruter juga tidak akan bertanya soal portofolio kamu aneh-aneh. Berikut adalah rangkumannya


Do’s

Cantumkan karya-karya portofolio data analyst kamu yang terbaik dan kamu paham sama kasus yang diangkat. Hal ini akan membantu kamu untuk menjabarkan studi kasusnya lebih detail dan terperinci


Fokus Pada Isi Portofolio Daripada Desain. Ingat, rekruter tidak meminta kamu muluk-muluk soal desain. Walaupun minimalis namun semua poin-poin dapat tersampaikan secara keseluruhan pada portofolio. Dengan bantuan portofolio harapannya rekruter dapat menangkap informasi yang disampaikan sehingga tidak salah fokus dengan desain yang rame.


Cantumkan Informasi Kontak. Hal ini sangatlah penting sebab jika kamu masuk dalam shortlisted Candidate, rekruter akan segera menghubungimu atau berkomunikasi lebih lanjut atas penawaran yang kamu tawarkan

Data Analyst


Don’ts

Hanya Fokus pada Keindahan Desain. Desain yang mewah sebenarnya bukanlah menjadi titik fokus dari portofolio. Justru rekruter sebenarnya lebih fokus pada isi dari portofolio kandidat beserta alur cerita yang disusun. Rekruter mungkin tidak akan mempermasalahkan desainnya bagus atau tidak. Namun hal yang paling penting adalah bagaimana kandidat bisa menjabarkannya dengan clear


Tidak Mencantumkan Informasi Kontak. Bagaimanakah jika rekruter ingin menghubungi kandidat tersebut kalau dia tertarik. Lantas informasi kontaknya aja tidak dicantumkan. Bingung dong harus menghubungi kemana? Sebenarnya jangan sampai portofolio kalian begini ya. Maka dari itu, informasi kontak mohon untuk dicantumkan. Misalnya kontak, alamat Email, akun Linkedln, dan informasi penting lainnya.


Terlalu Banyak Karya yang Dicantumkan. Iya tahu, kandidat pasti banyak karya-karya yang sudah dikerjakan. Namun, rekruter pasti menanyakan satu hal. Kira-kira dari sekian banyak portofolio yang sudah dibuat, manakah yang paling berkesan buat kamu? Jika kamu bingung menjawabnya, memang karena kamu terlalu sibuk memaksakan untuk memasukkan semua karya. Hal ini perlu kamu hindari karena dalam satu karya saja pasti alur pengerjaannya juga banyak. Jadi kamu benar-benar harus selektif, kira-kira karya mana yang akan kamu sampaikan kepada mereka.


Menjadi Data Analyst tidak hanya menarik bagi orang IT, namun banyak juga non IT yang ternyata tertarik dan ingin menjadi Data Analyst. Jika kamu pemula yang baru belajar data memang akan butuh waktu ekstra untuk belajar dan benar-benar memahami tentang data dan tools yang digunakan. 


Tapi bukan tidak mungkin pemula menjadi Data Analyst handal. Dengan berlatih rutin dan update portofolio data akan membuka kesempatan menjadi Data Analyst semakin lebar. Yuk, daftar di DQLab.id! Tingkatkan skill data dengan module-module yang disusun oleh data professional dari perusahaan ternama. Tersedia job connector juga, loh!


Penulis: Reyvan Maulid



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login