PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 0 Jam 45 Menit 20 Detik

Excel ROI Analysis Tutorial: Bongkar Rahasia Menangkan Proyek Lewat Data!

Belajar Data Science di Rumah 14-Juni-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-rabu-08-2025-06-14-113249_x_Thumbnail800.jpg

Di tengah dunia kerja dan industri yang makin kompetitif ini, ada satu pertanyaan penting seringkali muncul di perusahaan-perusahaan yakni “Apakah proyek ini layak secara finansial?”. Nah, jawabannya nggak cuma bisa didapat lewat insting atau perasaan saja. Di era data dan teknologi AI seperti sekarang, semua keputusan butuh dasar yang kuat, dan salah satu cara paling powerful untuk membuktikannya adalah lewat analisis ROI (Return on Investment).


Kabar baiknya, kamu nggak perlu software mahal atau tools canggih untuk memulainya. Cukup bermodalkan Excel, kamu sudah bisa bongkar rahasia di balik setiap keputusan strategis! Penasaran gimana caranya? Yuk, kita kupas selengkapnya!


1. ROI dan Excel: Pasangan Serasi Buat Bikin Keputusan Cerdas

Sebelum masuk ke tutorialnya, yuk kita bahas dulu apa sih sebenarnya ROI itu? ROI alias Return on Investment adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan atau efisiensi dari investasi yang dilakukan. Bahasa simpelnya, ROI bantu kita menjawab pertanyaan, “Worth it nggak sih uang dan waktu yang kita keluarin buat proyek ini?” Kalau hasilnya positif dan tinggi, berarti proyek itu punya potensi cuan. Tapi kalau negatif, saatnya pikir ulang.


Kenapa ROI penting? Karena metrik ini jadi patokan utama untuk meyakinkan stakeholder, manajer, bahkan klien bahwa keputusan yang diambil bukan asal-asalan. Dengan ROI, kita punya justifikasi berbasis data. Buat pelajar, mahasiswa, atau job seeker yang pengen masuk dunia kerja, ngerti cara kerja ROI bisa jadi skill yang bikin kamu stand out. Sedangkan buat profesional, ini adalah alat negosiasi dan validasi proyek yang nggak boleh dilewatkan.


Nah, Excel datang sebagai senjata praktis yang powerful banget. Nggak perlu coding, nggak perlu data science tingkat dewa, cukup dengan menggunakan formula dan logika sederhana, kamu sudah bisa membuat analisis ROI yang komprehensif dan bisa langsung dipresentasikan.


2. Bongkar Cara Hitung ROI di Excel: Simpel Tapi Kena!

Sekarang, gimana sih cara ngitung ROI di Excel? Konsep dasarnya sederhana: kamu cukup kurangi total benefit dengan total cost, lalu bagi hasilnya dengan total cost, dan terakhir dikali 100 biar dapat persentasenya.


Rumusnya kayak gini:

ROI = ((Total Benefit - Total Cost) / Total Cost) x 100%

Di Excel, tinggal pakai formula:

= ((B2 - B3) / B3) * 100

Misalnya, kamu punya total pemasukan proyek di cell B2 sebesar Rp50.000.000 dan total biaya di cell B3 sebesar Rp30.000.000. Maka ROI-nya adalah:

= ((50000000 - 30000000) / 30000000) * 100 = 66,67%

Artinya, dari setiap Rp1 juta yang kamu investasikan, kamu dapat keuntungan Rp666 ribu. Lumayan banget, kan?


Tapi tunggu dulu, analisis ROI nggak berhenti sampai di situ. Kamu bisa memperdalamnya dengan bikin tabel per bulan, memperhitungkan biaya tersembunyi, hingga memperkirakan nilai waktu (time value of money). Excel punya fitur-fitur kayak PivotTable, Goal Seek, dan What-If Analysis yang bisa kamu manfaatkan untuk simulasi skenario berbeda.


Baca juga: Belajar Fungsi Tanggal & Waktu di Excel


3. Hal yang Sering Terlewat: ROI Bukan Cuma Soal Uang

Satu hal yang perlu dicatat: ROI itu bukan melulu tentang duit. Kadang, proyek sosial, pelatihan tim, atau rebranding juga perlu ROI, tapi dalam bentuk non-finansial. Di sinilah kamu bisa berkreasi dengan Excel. Misalnya, kamu bisa ukur ROI dalam bentuk peningkatan produktivitas, kepuasan pelanggan, atau efisiensi waktu.


Contoh, kamu investasi bikin sistem CRM internal. Biayanya Rp20 juta. Tapi setelah dipakai, waktu respon customer service turun 40%, dan konversi naik 15%. Nilai-nilai seperti ini bisa kamu konversi ke bentuk numerik (misal konversi = potensi income tambahan) dan dimasukkan ke dalam tabel Excel. Intinya, creative ROI bikin analisis kamu makin nyambung ke realita bisnis.


Nah, ada hal sering dilupakan juga, salah satunya adalah mempertimbangkan biaya peluang (opportunity cost). Excel bisa bantu kamu buat bandingkan dua atau lebih proyek sekaligus, dan melihat mana yang memberi ROI lebih tinggi dalam jangka waktu yang sama. Ini penting banget terutama buat tim manajemen yang harus ambil keputusan cepat dengan banyak variabel.

Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Excel


4. Contoh Studi Kasus: Menangkan Proyek Lewat Data

Bayangin kamu kerja di tim marketing dan diminta ajukan kampanye digital baru. Budget Rp40 juta, targetnya bawa 2.000 leads. Kamu bikin prediksi lewat data historis bahwa konversi akan mencapai Rp70 juta. Kamu masukin semua data itu ke Excel dan hitung ROI-nya.


Setelah dihitung, ternyata kampanye ini kasih ROI 75%. Kamu lalu bandingkan dengan kampanye tahun lalu yang cuma kasih ROI 30%. Dengan presentasi data itu, kamu bisa bawa bukti konkret ke meja manajer, bukan cuma ide mentah. Dan guess what? Proyek kamu disetujui karena kamu melakukannya “based on data, no drama”.


Excel nggak cuma jadi alat bantu teknis, tapi juga jadi senjata komunikasi yang powerful. Kalau kamu bisa menyajikan data dengan visual yang rapi, misalnya lewat bar chart atau waterfall chart, kamu nggak cuma bisa menjelaskan angka, tapi juga cerita di baliknya.


FAQ

Q: Apakah Excel cukup untuk analisis ROI proyek skala besar?
A: Ya, Excel cukup mumpuni untuk proyek menengah hingga besar, terutama dengan fitur seperti Power Pivot dan Add-ins. Tapi kalau datanya sangat besar dan kompleks, bisa dikombinasikan dengan tools lain seperti Power BI.


Q: Bagaimana kalau datanya belum lengkap? Bisa tetap hitung ROI?
A: Bisa banget. Kamu bisa mulai dari proyeksi atau estimasi berdasarkan data historis. Excel memungkinkan kamu bikin simulasi skenario optimis, moderat, dan pesimis lewat What-If Analysis.


Q: Apa saja kesalahan umum dalam menghitung ROI di Excel?
A: Kesalahan paling sering adalah tidak memperhitungkan semua biaya tersembunyi dan terlalu optimis dalam prediksi keuntungan. Pastikan semua elemen masuk hitungan dan selalu validasi data dengan tim terkait.


Analisis ROI di Excel bukan sekadar soal angka-angka. Ini tentang bagaimana kamu menjembatani ide dan implementasi lewat data yang kuat dan meyakinkan. Di tengah dunia kerja yang makin cepat dan kompetitif, kemampuan seperti ini jadi nilai jual yang sangat tinggi.


Buat kamu yang masih pelajar, mahasiswa, atau job seeker, pahami bahwa Excel lebih dari sekadar lembar kerja. Ini merupakan salah satu tool analisis strategis yang bisa bantu kamu buka peluang karier baru. Dan buat para profesional, ROI analysis di Excel adalah senjata negosiasi dan alat evaluasi yang tak tergantikan.


Kalau kamu ingin memperdalam skill ini secara praktis dan terstruktur, kamu bisa join program Bootcamp Data Analyst with Excel di DQLab. Ada berbagai modul hands-on, studi kasus nyata, dan mentor berpengalaman yang siap bantu kamu jadi expert di bidang data sesuai dengan kebutuhan industri saat ini lewat metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) untuk pemula. Jadi kamu nggak perlu bingung lagi! Yuk, mulai investasi masa depan kamu bersama DQLab sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini