TERMURAH HARGA RAMADHAN! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya Rp 99K!
0 Hari 0 Jam 23 Menit 47 Detik

Feature Engineering & Data Transformation untuk Keakuratan Model AI

Belajar Data Science di Rumah 05-Maret-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/longtail-senin-09-2025-03-05-200623_x_Thumbnail800.jpg

Dalam dunia kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (Machine Learning), data ibarat bahan bakar yang menjadi penggerak seberapa jauh langkah dan cepat model AI dapat melaju. Namun, tidak semua data siap pakai. Sering kali, data mentah penuh dengan noise, celah informasi, atau format yang kurang sesuai.


Jika diibaratkan sebagai bahan masakan, tanpa persiapan yang tepat, rasa akhir hidangan bisa hambar atau bahkan gagal total. Inilah mengapa feature engineering dan data transformation sangat krusial. Dengan menyusun strategi yang tepat untuk mengoptimalkan fitur dalam data, kita bisa membantu model AI berpikir lebih jernih, menghasilkan prediksi yang lebih akurat, dan bekerja lebih efisien. Bisa dibilang, ini adalah salah satu kunci rahasia di balik model AI yang benar-benar cerdas dan akurat!


1. Memahami Feature Engineering & Data Transformation

Feature engineering merupakan proses mengubah, memilih, atau menciptakan fitur baru dari dataset yang tersedia agar lebih informatif dan relevan bagi model AI. Sementara itu, data transformation adalah bagian dari feature engineering yang berfokus pada manipulasi data agar lebih sesuai dengan format yang dibutuhkan oleh algoritma pembelajaran mesin.


Dalam bahasa yang lebih sederhana, feature engineering adalah seni "memasak" data agar lebih lezat bagi model AI, sementara data transformation adalah teknik memotong, menghaluskan, dan menyusun ulang bahan mentah agar lebih mudah dicerna.


2. Mengapa Feature Engineering & Data Transformation Penting?

Pernah merasa model AI yang dibuat tidak cukup akurat? Bisa jadi masalahnya bukan pada algoritma yang digunakan, tetapi pada bagaimana data diproses. Berikut beberapa alasan mengapa feature engineering dan data transformation sangat penting:

  • Meningkatkan Akurasi Model: Data yang lebih bersih dan terstruktur dengan baik dapat meningkatkan akurasi model dengan lebih signifikan daripada hanya mengganti algoritma.

  • Mengurangi Overfitting: Feature engineering membantu menghilangkan noise atau informasi yang tidak relevan sehingga model tidak terjebak dalam pola yang tidak berguna.

  • Meningkatkan Efisiensi Model: Dengan memilih fitur yang tepat, model bisa berjalan lebih cepat dengan beban komputasi yang lebih ringan.

  • Memaksimalkan Informasi yang Terkandung dalam Data: Dengan transformasi yang tepat, fitur yang kurang informatif bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih bermakna bagi model.


Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning


3. Cara Melakukan Feature Engineering & Data Transformation untuk Optimasi Keakuratan Model AI

Proses feature engineering dan data transformation tidak harus rumit, tetapi memerlukan pemahaman mendalam terhadap dataset yang digunakan. Berikut beberapa teknik yang sering digunakan:

  • Data Cleaning (Membersihkan Data)

    Data yang kotor bisa berujung pada prediksi yang salah. Oleh karena itu, penting untuk menghilangkan duplikasi, menangani nilai yang hilang, dan menstandarkan format data.

  • Scaling & Normalization (Menyesuaikan Skala Data)

    Beberapa algoritma AI sensitif terhadap skala data. Dengan teknik seperti Min-Max Scaling atau Standardization, kita bisa memastikan semua fitur berada dalam rentang yang sesuai dan konsisten.

  • Encoding Data Kategorikal

    Banyak dataset memiliki fitur dalam bentuk kategori (misalnya, warna: merah, biru, hijau). Model AI hanya bisa memahami angka, jadi perlu dilakukan encoding, seperti One-Hot Encoding atau Label Encoding.

  • Feature Selection (Memilih Fitur yang Relevan)

    Tidak semua fitur berkontribusi terhadap performa model. Dengan teknik seperti Recursive Feature Elimination (RFE) atau Mutual Information, kita bisa menentukan fitur mana yang benar-benar penting.

  • Feature Creation (Membuat Fitur Baru)

    Seringkali, fitur baru yang dibuat dari kombinasi fitur yang ada bisa meningkatkan akurasi model. Contoh, dari fitur "Tanggal Lahir," kita bisa membuat fitur baru seperti "Usia".

  • Data Transformation (Mengubah Format Data)

    Kadang data perlu ditransformasikan agar lebih berguna, misalnya dengan log transformation untuk mengatasi distribusi yang tidak normal atau menggunakan Principal Component Analysis (PCA) untuk mereduksi dimensi data.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner


4. Aspek Penting dalam Optimasi Keakuratan Model AI dengan Feature Engineering & Data Transformation

Feature engineering memang powerful, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Jangan terlalu berlebihan dalam penggunaan fitur bisa menyebabkan overfitting dan memperumit model tanpa alasan yang jelas.

  • Pahami konteks data, karena feature engineering bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal memahami konteks data yang sedang diolah.

  • Eksperimen itu penting, karena tidak ada aturan baku yang selalu berhasil. Cobalah berbagai teknik dan evaluasi performanya pada model.


FAQ

  1. Kenapa feature engineering tidak hanya bisa dilakukan oleh data scientist? Karena pada dasarnya, siapa pun yang bekerja dengan data bisa menerapkan teknik ini! Analis data, engineer AI, atau bahkan profesional di bidang lain yang sering berurusan dengan data dapat memanfaatkan feature engineering untuk meningkatkan kualitas analisis dan model yang mereka buat.

  2. Bagaimana deep learning masih bisa diuntungkan dari feature engineering? Meskipun deep learning terkenal dengan kemampuannya menangkap pola kompleks dalam data mentah, feature engineering tetap berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi model. Dengan fitur yang lebih bersih dan relevan, proses pelatihan model bisa lebih cepat dan hasil prediksi lebih andal.

  3. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan feature engineering? Setiap kali dataset berubah atau kebutuhan model diperbarui, feature engineering harus dievaluasi ulang. Dengan terus menyesuaikan fitur yang digunakan, model AI bisa tetap akurat dan optimal dalam berbagai kondisi.


Nah, jadi gimana? Kamu tertarik untuk mempelajari Feature Engineering & Data Transformation secara lebih dalam, serta menerapkannya untuk optimalisasi pekerjaanmu? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login