Hubungan antara Fungsi NPV dengan BEP Unit pada Excel

Excel merupakan software yang sangat berguna tidak hanya untuk pengolahan data numerik namun juga analisis keuangan. Analisis keuangan diperuntukkan untuk penggunaan analisis sensitivitas, titik impas, dan proyeksi keuangan. Dengan Excel, pengguna dapat dengan mudah membuat model keuangan yang kompleks, melakukan simulasi, dan mengidentifikasi berbagai skenario yang mungkin terjadi dalam konteks keuangan. 

Kemampuan Excel untuk menyediakan alat analisis yang kuat membuatnya menjadi pilihan utama bagi para profesional keuangan, analis investasi, dan manajer keuangan dalam memahami kinerja keuangan perusahaan, mengevaluasi investasi, serta merencanakan strategi keuangan yang efektif. 

Selain itu, Excel juga menyediakan berbagai fungsi dan fitur yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan data keuangan dalam bentuk grafik, diagram, dan tabel, sehingga memudahkan pengguna untuk mempresentasikan hasil analisis secara jelas dan komprehensif. Dengan demikian, Excel telah menjadi salah satu alat terpenting dalam dunia keuangan modern. 

Dalam penilaian analisis kelayakan khususnya untuk bisnis skala kecil, peranan indikator NPV dan BEP menjadi hal yang penting untuk dikalkulasikan. Kira-kira apakah ada hubungan antara NPV dan BEP ketika diterapkan dalam perhitungan usaha skala kecil? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang penggunaan fungsi NPV dan BEP, contoh penerapannya menggunakan Excel, dan keterkaitan antara fungsi NPV dengan BEP pada analisis keuangan. 

Simak penjelasannya yuk sahabat DQLab!

1. Fungsi NPV

NPV mengacu pada selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan nilai sekarang dari arus kas keluar dalam suatu proyek atau investasi. Ini memperhitungkan nilai waktu dari uang, yang berarti bahwa nilai uang pada masa depan dihitung berdasarkan nilai sekarangnya.

NPV yang positif menunjukkan bahwa investasi atau proyek akan menghasilkan keuntungan, sedangkan NPV yang negatif menunjukkan bahwa proyek tersebut mungkin tidak layak secara finansial.

Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja

2. Fungsi BEP 

Sementara itu, BEP adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian. Ini adalah titik di mana sebuah usaha mulai mencapai titik impas atau tidak lagi mengalami kerugian. BEP dihitung dalam unit fisik atau nilai uang dan memberikan pemahaman tentang seberapa cepat investasi akan kembali modal awalnya.

3. Contoh Penerapan BEP Excel

Dalam menghitung BEP menggunakan Microsoft Excel, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Khusus untuk artikel kali ini, penulis akan mencontohkan perhitungan BEP Unit sebagai dasar penentuan berapakah jumlah unit yang diproduksi untuk keperluan jualan pada usaha skala kecil.

Berikut adalah cara menghitung BEP Unit menggunakan Microsoft Excel:

• Menghitung Total Cost
  Langkah pertama dalam melakukan perhitungan BEP adalah menghitung total cost atau total biaya yang dialokasikan. Rumusnya adalah (biaya tetap + biaya tambahan) + (biaya variabel per unit * harga jual). Berikut adalah contoh perhitungannya:

  
  

  

• Menghitung Nilai Penjualan
  Untuk mendapatkan nilai penjualan, rumus yang digunakan adalah jumlah produk yang harus dijual (unit) * harga jual

• Menghitung BEP
  Selanjutnya untuk mendapatkan BEP, rumusnya adalah nilai penjualan - total biaya
  
  

• Menghitung Jumlah Produk yang Harus Dijual Agar mencapai tingkat BEP
  Kamu bisa menentukan jumlah produk yang harus dijual agar mencapai BEP dengan memasukkan nilai apapun pada sel units required. Namun, kita akan misalkan satu angka sebagai patokannya. Misalkan disini, penulis ingin memasukkan angka 255. Berikut adalah contoh perhitungannya

Melalui hasil tersebut, diperoleh bahwa dengan jumlah produk yang harus dijual sebanyak 255 unit menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp 30.982.500 dan mencapai titik BEP sebesar Rp 30.861.000

Baca juga : Bootcamp Data Analyst with Excel

4. Hubungan NPV dengan BEP dalam Analisis Kelayakan Usaha

NPV (Net Present Value) dan BEP (Break Even Point) adalah dua konsep penting dalam analisis kelayakan usaha, terutama dalam skala kecil. Dalam analisis kelayakan usaha, NPV digunakan untuk mengevaluasi apakah investasi atau proyek tersebut layak secara finansial dalam jangka waktu tertentu.

Jika NPV positif, itu menunjukkan bahwa investasi tersebut menghasilkan nilai tambah yang positif bagi pemegang saham. Sedangkan BEP memberikan informasi tentang kapan proyek tersebut akan mulai menghasilkan keuntungan dan seberapa cepat modal awal dapat dikembalikan.

Kedua konsep ini saling terkait karena BEP adalah salah satu dari banyak faktor yang dipertimbangkan ketika menghitung NPV. Analisis kelayakan usaha yang baik harus mempertimbangkan keduanya untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang potensi keuntungan dan risiko suatu proyek atau investasi, terutama dalam konteks usaha skala kecil dimana sumber daya mungkin terbatas dan risiko perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Tertarik untuk belajar Excel lebih lanjut? Kamu bisa mengakses modul Excel di DQLab dengan cara membeli modul Platinum Excel. Selain program tersebut, DQLab juga kerap kali mengadakan Bootcamp Data Analyst with Excel yang sangat cocok bagi pemula.

DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT.  Selain itu DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. 

Yuk sign up di DQLab untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst!

Penulis: Reyvan Maulid