TERMURAH HARGA RAMADHAN! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya Rp 99K!
0 Hari 0 Jam 23 Menit 11 Detik

Hyperparameter Tuning Machine Learning, Rahasia Model yang Akurat

Belajar Data Science di Rumah 10-Maret-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2-longtail-jumat-07-2025-03-10-145820_x_Thumbnail800.jpg

Sahabat DQ pernah nggak sih merasa model machine learning yang kamu buat belum memberikan hasil yang maksimal? Padahal, dataset sudah bersih, fitur sudah dipilih dengan cermat, dan algoritma yang digunakan juga sudah sesuai. Nah, mungkin ada satu hal yang terlewat: Hyperparameter Tuning! Teknik ini sering dianggap remeh, padahal bisa menjadi pembeda antara model yang asal jadi dan model yang akurat. Yuk, kita kupas tuntas rahasia di balik optimasi model ini!


1. Mengenal Hyperparameter Tuning

Hyperparameter Tuning adalah proses memilih parameter terbaik untuk meningkatkan performa model machine learning. Berbeda dengan parameter model yang dipelajari langsung dari data selama proses training, hyperparameter adalah nilai yang ditetapkan sebelum model mulai belajar. Beberapa contoh hyperparameter yang sering disesuaikan antara lain jumlah lapisan dalam neural network, nilai learning rate, jumlah neighbor pada K-Nearest Neighbors (KNN), dan sebagainya.


Bayangkan kamu sedang memasak. Resep yang kamu ikuti adalah algoritma machine learning, bahan masakannya adalah dataset, dan hyperparameter-nya adalah suhu, waktu memasak, atau jumlah bumbu yang digunakan. Jika salah satu komponen ini tidak diatur dengan tepat, hasil akhirnya bisa kurang maksimal, bukan?


2. Pentingnya Hyperparameter Tuning untuk Optimasi Model yang Lebih Akurat

Tanpa penyetelan hyperparameter yang tepat, model machine learning bisa mengalami dua masalah utama yakni underfitting dan overfitting. Underfitting terjadi ketika model terlalu sederhana hingga gagal menangkap pola dalam data, sedangkan overfitting terjadi ketika model terlalu kompleks hingga justru menangkap noise sebagai pola yang berarti.


Bayangkan seorang mahasiswa yang ingin lulus ujian. Jika hanya membaca sekilas tanpa memahami materi (underfitting), ia tidak akan mendapatkan nilai bagus. Sebaliknya, jika menghafal seluruh buku tanpa memilah informasi yang relevan (overfitting), mungkin dia bisa menjawab soal latihan dengan baik tetapi gagal di ujian sesungguhnya. Sama seperti itu, hyperparameter tuning membantu model mencapai titik keseimbangan antara kompleksitas dan generalisasi.


Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning


3. Cara Melakukan Hyperparameter Tuning dengan Tepat

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk melakukan hyperparameter tuning, dan masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan. Berikut beberapa metode yang umum digunakan:

  1. Grid Search

    Metode ini bekerja dengan cara mencoba semua kombinasi hyperparameter yang mungkin dalam rentang nilai yang telah ditentukan. Misalnya, jika kita ingin mencari kombinasi terbaik antara learning rate (0.01, 0.1, 1) dan batch size (16, 32, 64), maka Grid Search akan mencoba semua kombinasi tersebut secara sistematis.

    Keuntungan utama dari Grid Search adalah ia dapat menemukan kombinasi terbaik dengan eksplorasi menyeluruh. Namun, metode ini bisa sangat memakan waktu dan sumber daya terutama jika jumlah hyperparameter yang diuji cukup banyak.

  1. Random Search

    Berbeda dengan Grid Search, Random Search tidak mencoba semua kombinasi tetapi memilih secara acak dari rentang nilai yang telah ditentukan. Meskipun terdengar kurang sistematis, penelitian menunjukkan bahwa Random Search sering kali lebih efisien dibanding Grid Search dalam menemukan hyperparameter yang optimal, terutama jika ada banyak parameter yang harus diuji.

  1. Bayesian Optimization

    Bayesian Optimization menggunakan pendekatan probabilistik untuk memperkirakan kombinasi hyperparameter yang paling menjanjikan berdasarkan hasil sebelumnya. Metode ini lebih cerdas karena tidak mencoba semua kemungkinan, tetapi berusaha memprediksi kombinasi terbaik dengan jumlah percobaan yang lebih sedikit.

  1. Genetic Algorithm dan Evolutionary Strategies

    Pendekatan ini terinspirasi dari teori evolusi di mana kombinasi hyperparameter terbaik dipilih dan dikembangkan untuk menghasilkan solusi yang lebih baik. Teknik ini sangat berguna jika kita ingin mencari kombinasi hyperparameter dalam ruang pencarian yang sangat luas dan kompleks.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner


4. Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Hyperparameter Tuning

  1. Keseimbangan antara Akurasi dan Waktu Komputasi

    Jangan terlalu terobsesi mencari kombinasi hyperparameter terbaik jika waktu yang dibutuhkan sangat lama. Pilih metode tuning yang sesuai dengan keterbatasan waktu dan sumber daya.

  1. Cross-validation

    Gunakan teknik cross-validation untuk memastikan bahwa hasil tuning tidak hanya cocok dengan data training tetapi juga dapat bekerja dengan baik pada data yang belum pernah dilihat sebelumnya.

  1. Monitor Overfitting

    Jika model menunjukkan performa tinggi di data training tetapi buruk di data uji, bisa jadi hyperparameter yang dipilih menyebabkan overfitting.

  1. Gunakan Tools yang Tepat

    Library seperti Scikit-learn, Optuna, atau Hyperopt bisa sangat membantu dalam proses hyperparameter tuning secara efisien.


FAQ

  1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk hyperparameter tuning?

    Bergantung pada kompleksitas model dan metode tuning yang digunakan. Grid Search bisa memakan waktu lama, sementara Bayesian Optimization bisa lebih efisien.

  1. Apakah semua model memerlukan hyperparameter tuning?

    Tidak selalu. Model sederhana dengan dataset kecil mungkin tidak memerlukan tuning yang rumit, tetapi model kompleks akan sangat diuntungkan dari optimasi ini.

  1. Bagaimana cara mengetahui apakah hyperparameter tuning yang dilakukan sudah optimal?

    Gunakan evaluasi pada data validasi dan uji, serta pastikan bahwa model tidak mengalami overfitting atau underfitting.


Nah, jadi gimana? Kamu tertarik untuk mempelajari Model Evaluation Metrics secara lebih dalam, serta menerapkannya untuk optimalisasi pekerjaanmu? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login