BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 1 Jam 51 Menit 57 Detik

Implementasi Data Sekunder dalam Penelitian Kepustakaan

Belajar Data Science di Rumah 01-Oktober-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2e87acaaefe6d046f667a932908c8ebd_x_Thumbnail800.png

Penelitian merupakan salah satu cara untuk menjawab berbagai fenomena atau kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita. Dengan adanya kegiatan penelitian tentunya dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Di sisi lain, internet sangat membantu kita dalam mengakses banyak informasi. Hal ini memungkinkan kita mendapatkan sebuah solusi untuk permasalahan umum, hanya dengan penelusuran melalui bantuan mesin pencari. Namun, dengan jumlah informasi yang sangat banyak, sering sekali kita membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencari informasi yang akurat. Bahkan, semakin kompleks permasalahan, semakin kecil kemungkinan menemukan solusinya di internet. Selain itu, unsur politik, konflik kepentingan, dan faktor-faktor lain terkadang banyak membuat bias informasi yang tidak dapat kita andalkan. Oleh sebab itu, sebuah penelitian sangat penting untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Artinya, jika tak ada permasalahan yang akan kita bahas, maka kita tidak dapat melakukan penelitian. Secara umum pengumpulan data penelitian berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh si peneliti dari tangan pertama atau responden. Sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai sumber-sumber terpercaya, dokumen-dokumen dari berbagai instansi.


Data sekunder dinilai praktis dan efisien karena peneliti tidak harus capek-capek untuk turun lapang saat melakukan riset. Dilansir dari pernyataan Uma Sekaran bahwa data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang telah dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Biasanya data sekunder ini didapatkan dari buku-buku, arsip, laporan, publikasi dari pemerintah/swasta, hasil sensus, jurnal, dan lain-lain baik yang telah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan. Salah satu sumber dari data sekunder yang biasanya paling umum digunakan adalah pustaka. Tidak jarang ada sebuah implementasi dari penggunaan data sekunder yakni dengan penelitian kepustakaan untuk mengenali dan menelusuri informasi-informasi berdasarkan teori yang telah ditelaah dari berbagai pustaka ilmiah seperti buku teks, jurnal-jurnal ilmiah dan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan kita laksanakan. Penggunaan penelitian jenis ini juga memerlukan kehati-hatian karena biar pun terbilang mudah namun juga teliti agar tidak menjadi salah kaprah dalam interpretasinya. Kira-kira apa saja yang menjadi keunikan dalam penelitian kepustakaan ini sehingga menjadi penelitian yang seringkali digunakan oleh periset atau peneliti. Mari kita cari tahu lebih dalam. Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas mengenai implementasi data sekunder melalui pemanfaatan penelitian kepustakaan. Dengan harapan bisa menjadi tambahan insight dan rekomendasi bagi kalian calon praktisi data, peneliti maupun data enthusiast. Jangan lewatkan artikel berikut ini, pastikan simak baik-baik, stay tune and keep scrolling on this article guys!


1. Mengenal Lebih Dalam Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah. Penelitian kepustakaan menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Karena sifatnya yang teoritis dan filosofis, penelitian kepustakaan lebih sering menggunakan pendekatan filosofis (philosophical approach) dibandingkan pendekatan yang lain. Metode penelitian kepustakaan mencakup sumber data, pengumpulan data, dan analisis data.


Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa

Digunakan?


2. Alasan Penggunaan Penelitian Kepustakaan

Setidaknya ada tiga alasan mengapa penelitian kepustakaan menjadi salah satu alternatif dalam implementasi data sekunder:

  • Persoalan penelitian tersebut hanya dapat dijawab melalui penelitian pustaka dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari penelitian lapangan. Penelitian dalam bidang sejarah umumnya menggunakan metode library research, selain itu penelitian studi agama dan sastra juga menggunakan metode ini.

  • Studi kasus dalam pustaka dibutuhkan sebagai salah satu tahap tersendiri, yaitu studi pendahuluan (preliminary research) untuk memahami gejala baru secara lebih mendalam yang tengah berkembang di lapangan atau dalam masyarakat. Misalnya Ahli kedokteran atau biologi melakukan riset pustaka untuk mengetahui sifat dan jenis-jenis virus atau bakteri penyakit yang belum dikenal.

  • Data pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitiannya. Bukankah perpustakaan adalah tambang emas yang sangat kaya untuk riset ilmiah. Informasi atau data empiris yang sudah dikumpulkan orang lain, misalnya berupa laporan hasil penelitian atau laporan-laporan resmi, buku-buku yang tersimpan dalam perpustakaan tetap bisa digunakan oleh peneliti kepustakaan


3. Ciri-Ciri Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan memiliki empat ciri utama, yaitu:

  • Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eyewitness) yang berupa kejadian,orang atau benda-benda lainnya.

  • Data pustaka bersifat "siap pakai" (ready made). Ini artinya yaitu peneliti tidak pergi kemana mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.

  • Data pustaka umumnya berupa sumber sekunder, yang berarti bahwa peneliti mendapatkan bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.

  • Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statis, tetap.


4. Kegiatan dalam Penelitian Kepustakaan

Ada empat langkah penelitian kepustakaan, yaitu: 

  1. Menyiapkan alat perlengkapan. Alat perlengkapan dalam penelitian kepustakaan berupa pensil atau pulpen dan kertas catatan 

  2. Menyusun bibliografi kerja, bibliografi kerja ialah catatan mengenai bahan sumber utama yang akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. 

  3. Mengatur waktu, dalam hal mengatur waktu ini, tergantung personal yang memanfaatkan waktu yang ada, bisa saja merencanakan berapa jam satu hari, satu bulan, terserah bagi personal yang bersangkutan memanfaatkan waktunya. 

  4. Membaca dan membuat catatan penelitian, artinya apa yang dibutuh dalam penelitian tersebut dapat dicatat, supaya tidak bingung dalam lautan buku yang begitu banyak jenis dan bentuknya


Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja

Sih?


5. Manfaatkan Kesempatan Belajar Data Science Bersama DQLab Yuk!

Data merupakan salah satu elemen pokok yang tidak dapat terpisahkan dari suatu penelitian. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian membutuhkan data sebagai penguat untuk menjawab tujuan penelitian salah satunya dengan penggunaan data primer. Dengan adanya data kita dapat mampu menganalisis data dimanapun berada, kemampuan problem solving yang baik, dan skill di berbagai bidang ilmu lainnya. Salah satu penerapannya adalah data science yang terdiri dari bidang ilmu matematika, statistik, dan komputer. Dengan mempelajari Data Science, kamu akan terlatih dan terbiasa untuk menghasilkan informasi dari olahan data mentah dan insight yang valuable. Jika kamu penasaran dengan data science dan ingin belajar data science secara langsung, caranya mudah banget. Kamu bisa loh untuk coba bikin akun gratisnya kesini di DQLab.id atau bisa klik button di bawah ini yap. Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor. Cobain juga free module Introduction to Data Science with R dan Introduction to Data Science with Python untuk menguji kemampuan data science kamu. Kalian juga bisa mencoba studi kasus penerapan real case industry. Ayo persiapkan dirimu untuk berkarir sebagai praktisi data yang kompeten!



Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login