PAYDAY SALE! DISKON 95%
Belajar Data Bersertifikat 12 Bulan hanya 180K!
0 Hari 3 Jam 46 Menit 22 Detik

Kenali 4 Akar Penyebab Serangan SQL Injection!

Belajar Data Science di Rumah 29-September-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/longtail-selasa-06-2023-09-29-144232_x_Thumbnail800.jpg

SQL Injection merupakan jenis aksi hacking yang dilakukan seorang peretas agar bisa mendapatkan akses ke basis data dalam sebuah sistem. Serangan SQL Injection tidak bisa dianggap sepele. Menurut OWASP Foundation, banyak kemungkinan hacker dalam melancarkan operasi liciknya melalui SQL Injection.


Misalnya dalam bentuk pemalsuan identitas, perusakan data yang ada, membatalkan transaksi atau mengubah saldo, memungkinkan pengungkapan lengkap semua data di sistem, menghancurkan data atau membuatnya tidak tersedia, dan menjadi administrator dari sistem server basis data. 


Saking seramnya serangan siber yang terjadi dalam dunia database membuat seorang database administrator perlu berhati-hati untuk melakukan penanganan. Kerahasiaan akan sangat dipertaruhkan karena peretas akan dengan mudah mendapatkan data-data sensitif yang tersedia pada website. 


Penyerang dapat menyisipkan perintah SQL tambahan atau merusak perintah SQL yang ada yang kemudian dieksekusi oleh database. Tujuan serangan ini bisa beragam, mulai dari mencuri, mengubah, atau menghapus data dalam database, hingga mendapatkan akses ke sistem atau informasi rahasia.


Ada beberapa akar penyebab dari serangan SQL Injection ini. Agar lebih waspada dan sama-sama belajar juga, kalian perlu simak artikel berikut ini biar lebih tahu ya! 


1. Penggabungan String Tanpa Pengolahan

Penggabungan string tanpa pengolahan adalah salah satu penyebab utama terjadinya serangan SQL injection. Ketika sebuah aplikasi web atau perangkat lunak mengizinkan penggabungan input pengguna langsung ke dalam perintah SQL tanpa melakukan pengolahan atau sanitasi yang benar, maka aplikasi tersebut menjadi rentan terhadap serangan SQL injection.


Contoh pada kasus ini:

SQL

Apabila input pengguna digabungkan langsung ke dalam perintah SQL maka hasilnya sebagai berikut:

SQL


Maka hasilnya adalah bahwa perintah SQL tersebut akan selalu benar (1=1 adalah pernyataan benar), sehingga penyerang dapat berhasil masuk tanpa memerlukan kata sandi yang benar.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Kurangnya Hak Akses yang Tepat

Aplikasi yang berinteraksi dengan database SQL harus berjalan dengan hak akses terbatas. Jika aplikasi dijalankan dengan hak akses yang terlalu tinggi, penyerang dapat memanfaatkan akses tersebut untuk mengakses atau memodifikasi data yang seharusnya tidak dapat diakses oleh mereka.


Jika aplikasi tidak membatasi hak akses pengguna dengan benar, penyerang dapat memanipulasi permintaan SQL untuk mengakses atau memodifikasi data yang seharusnya tidak dapat diaksesnya.


3. Tidak Menghindari Karakter Khusus

Tidak menghindari karakter khusus adalah salah satu penyebab utama terjadinya serangan SQL injection. Dalam serangan ini, penyerang memanfaatkan karakter khusus, seperti tanda kutip tunggal (') atau tanda kutip ganda (") yang tidak dihindari dengan benar dalam pengelolaan input pengguna, yang kemudian memungkinkan mereka untuk menyisipkan perintah SQL berbahaya.


Salah satu karakter khusus yang dipakai oleh peretas adalah karakter wildcard (%). Karakter wildcard seperti % (persen) dan _ (garis bawah) dalam pernyataan SQL LIKE dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk mencari informasi sensitif atau menyaring data.


SQL

Sumber Gambar: C# Corner


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


4. Versi Perangkat yang Belum Diperbarui/Update

Versi perangkat yang belum diupdate merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap serangan SQL Injection. Pengelola sistem atau pengembang aplikasi mungkin tidak menyadari bahwa ada pembaruan perangkat lunak database SQL yang tersedia. Mereka mungkin kurang memahami pentingnya pembaruan keamanan perangkat lunak. 


Pembaruan perangkat lunak database SQL sering mengatasi kerentanannya yang telah ditemukan dalam versi sebelumnya dan menyediakan perbaikan keamanan yang kritis.


Oleh karena itu, menjaga perangkat lunak database SQL yang digunakan tetap diperbarui adalah langkah yang sangat penting dalam menjaga keamanan aplikasi dan data yang bergantung pada database tersebut.


Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk memiliki bekal khusus dalam perlindungan database. Selain itu dibutuhkan audit database secara rutin untuk mencegah adanya SQL Injection. Sehingga untuk melakukan tindakan tersebut, dibutuhkan pemahaman SQL yang kuat.


Supaya dapat melakukan tindakan enkripsi data yang mendeteksi serangan. Darimana belajar SQL yang sesuai dengan kebutuhan tersebut? 


DQLab adalah jawabannya. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai kasus. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan perkuat kemampuan SQL kalian untuk melindungi database dengan ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


Penulis: Reyvan Maulid



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login