Kenali 4 Perbedaan SQL vs Postgresql
SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengelola dan mengakses basis data relasional. SQL memiliki jenis basis data yang beragam, salah satunya yaitu PostgreSQL. PostgreSQL merupakan sistem manajemen basis data (DBMS) yang menggunakan SQL sebagai bahasa query dan manipulasi data.
PostgreSQL dikembangkan oleh PostgreSQL Global Development Group, sebuah komunitas pengembang yang aktif. Komunitas ini berkontribusi pada pengembangan, pemeliharaan, dan penyempurnaan PostgreSQL. Dalam banyak kasus, kueri SQL dikembangkan dan dapat dijalankan dalam PostgreSQL.
Walaupun PostgreSQL memiliki keterkaitan dengan sistem basis data yang ada pada SQL, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam proses penggunaannya. Melalui pemahaman perbedaan ini, developer dan database administrator dapat membuat keputusan yang lebih informan saat memilih antara SQL dan PostgreSQL sesuai dengan kebutuhan proyek mereka.
Meskipun PostgreSQL menyusun banyak aspek dari SQL, tetapi terkadang ada variasi antara implementasi SQL yang digunakan oleh DBMS yang berbeda. So, apa saja perbedaan di antara keduanya? Kita akan cari tahu lebih dalam melalui postingan berikut ini sahabat DQLab!
1. Lisensi dan Sifat Open-Source
SQL sendiri adalah sekumpulan aturan dan standar yang digunakan untuk mengakses dan mengelola basis data. Tidak ada implementasi SQL tunggal yang dapat disebut sebagai produk. Sebagai standar, SQL dapat diimplementasikan oleh berbagai sistem manajemen basis data.
PostgreSQL adalah salah satu implementasi dari SQL dan diimplementasikan sebagai sistem manajemen basis data open-source. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa PostgreSQL bersifat open-source, yang berarti dapat diunduh, digunakan, dan dimodifikasi secara gratis oleh siapa saja.
Sumber Gambar: Devart
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python
2. Ekstensi dan Fungsi Khusus
SQL menyediakan sederetan perintah standar yang dikenal sebagai CRUD (Create, Read, Delete, Update) untuk mengelola basis data. Namun, fitur tambahan dan ekstensi tidak selalu ada dalam seluruh implementasi SQL.
Sedangkan, PostgreSQL menonjol karena menyediakan berbagai ekstensi dan fungsi khusus yang tidak selalu ditemukan dalam implementasi SQL lainnya. Dengan dukungan untuk pengindeksan penuh teks, geospasial, dan bahkan pemrograman fungsi tersimpan dalam beberapa bahasa, PostgreSQL memberikan fleksibilitas tambahan kepada pengembang.
3. Tipe Data
Jenis data yang didukung oleh SQL bersifat umum dan mencakup integer, float, string, dan lainnya. Namun, implementasi SQL dapat memiliki batasan pada jenis data tertentu. PostgreSQL memiliki jenis data yang lebih kaya dan mendukung tipe data yang lebih khusus, seperti array, hstore (sejenis penyimpanan key-value), dan UUID. Hal ini memungkinkan pengembang untuk menggambarkan data dengan lebih presisi sesuai kebutuhan aplikasi.
Sumber Gambar: Hackolade
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
4. Concurrency Control
Sistem manajemen basis data SQL dapat memiliki strategi yang berbeda dalam mengelola kontrol konkurensi untuk menghindari konflik ketika beberapa transaksi mengakses data secara bersamaan. PostgreSQL menggunakan model multiversion concurrency control (MVCC) yang memungkinkan transaksi untuk berjalan bersamaan tanpa menghalangi satu sama lain. Ini dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan tingkat isolasi transaksi yang tinggi.
Setelah kamu memahami perbedaan antara keduanya, kini jadi tidak bingung lagi kan soal kapan menggunakan SQL dan PostgreSQL. Bingung mulai belajar darimana? DQLab adalah jawabannya.
Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?
Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari
Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai
Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code
Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun
Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan asah kemampuan kalian dalam menggunakan SQL!
Penulis: Reyvan Maulid