PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 7 Jam 20 Menit 0 Detik

Machine Learning vs Deep Learning, Kenali Bedanya

Belajar Data Science di Rumah 26-Mei-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/f5f42240622c57d00b4b114346a6603e_x_Thumbnail800.jpg

Di tengah dunia digital yang makin dinamis, istilah seperti Machine Learning (ML) dan Deep Learning (DL) kini sudah semakin familiar di masyarakat digital. Dari rekomendasi film di Netflix sampai prediksi harga saham, dua teknologi ini hadir di balik layar. Tapi sebenarnya, apa sih bedanya Machine Learning dan Deep Learning? Mana yang lebih powerful? Dan, yang paling penting, mana yang lebih cocok buat kebutuhan kamu? Yuk, kkta bahas selengkapnya!


1. Machine Learning: Si Pintar yang Belajar dari Data

Machine Learning adalah bagian dari Artificial Intelligence yang memungkinkan sistem belajar dari data tanpa diprogram secara eksplisit. Bayangkan kamu punya ribuan data pelanggan toko online. Dengan ML, sistem bisa mengenali pola pembelian, memprediksi perilaku, hingga menyarankan produk.


Pentingnya Machine Learning nggak bisa dianggap remeh. Teknologi ini jadi tulang punggung berbagai aplikasi sehari-hari: dari spam filter email sampai algoritma TikTok. ML memberikan efisiensi, prediksi, dan automasi yang dibutuhkan di era informasi ini.


Cara kerjanya? ML butuh data terstruktur—seperti file Excel—untuk belajar. Prosesnya melibatkan pelatihan model dengan data historis, lalu mengujinya dengan data baru. Semakin banyak data berkualitas, semakin akurat hasilnya. Tapi, model ML biasanya masih butuh bimbingan manusia untuk memilih fitur yang relevan dan mengoptimalkan performanya. Satu hal yang perlu dicatat: ML sangat bergantung pada preprocessing data. Garbage in, garbage out. Data harus bersih, relevan, dan konsisten agar hasilnya maksimal.


2. Deep Learning: Si Jenius yang Meniru Otak Manusia

Deep Learning adalah cabang dari Machine Learning yang menggunakan artificial neural networks (ANN)—struktur komputasi yang terinspirasi dari otak manusia. DL unggul dalam memahami data kompleks seperti gambar, suara, dan teks.


Kenapa Deep Learning jadi topik hangat? Karena kemampuannya yang luar biasa dalam memahami konteks dan kompleksitas data. Misalnya, teknologi pengenalan wajah atau voice assistant seperti Siri dan Alexa menggunakan DL untuk mengenali suara dan wajah dengan akurasi tinggi.


Proses kerja DL melibatkan jaringan saraf yang terdiri dari banyak layer (deep neural networks). Setiap layer belajar mengenali fitur berbeda dari data. Semakin dalam jaringannya, semakin kompleks pola yang bisa dipelajari. Menariknya, DL bisa secara otomatis mengekstraksi fitur tanpa bantuan manusia.


Namun, kekuatannya datang dengan harga. DL butuh data dalam jumlah besar dan komputasi yang intensif. GPU kencang, memori besar, dan waktu training panjang jadi hal yang wajib. Kalau nggak, model bisa underperform atau malah overfit.


Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning


3. Kapan Harus Pakai Machine Learning, dan Kapan Deep Learning?

Ini pertanyaan sejuta umat. ML dan DL punya tempat dan fungsi masing-masing. Machine Learning cocok buat masalah yang lebih sederhana, data yang relatif kecil, dan ketika interpretasi hasil penting. Misalnya, analisis churn pelanggan, prediksi penjualan, atau klasifikasi email.


Sementara Deep Learning cocok untuk masalah yang lebih kompleks, seperti analisis citra medis, deteksi objek, pengolahan bahasa alami (NLP), atau kendaraan otonom. DL menang di akurasi tapi kalah di transparansi dan efisiensi.


Aspek penting yang perlu diingat, memilih antara ML dan DL bukan soal mana yang lebih keren, tapi mana yang lebih tepat. Kadang, solusi terbaik bukan yang paling canggih, tapi yang paling pas untuk konteks dan resource yang tersedia.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner


4. Tantangan dan Pertimbangan Lainnya

Nggak semua hal tentang ML dan DL itu indah. Ada tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kebutuhan data yang besar (terutama untuk DL), waktu training yang lama, hingga black-box nature DL yang bikin hasil sulit dijelaskan.


Selain itu, ML dan DL bisa bias jika datanya tidak seimbang atau mencerminkan ketimpangan sosial. Misalnya, sistem rekrutmen otomatis yang cenderung diskriminatif jika datanya tidak fair. Etika dan transparansi juga jadi isu penting. Kita harus tahu bagaimana sistem mengambil keputusan, apalagi jika itu menyangkut hal sensitif seperti kesehatan atau keuangan.


FAQ

Q: Apa perbedaan utama ML dan DL?

A: ML butuh campur tangan manusia dalam memilih fitur, DL bisa belajar fitur secara otomatis melalui jaringan saraf yang dalam.

Q: Apakah DL selalu lebih baik dari ML?

A: Tidak selalu. DL lebih akurat dalam kasus kompleks, tapi lebih mahal secara resource. ML bisa lebih efisien untuk kasus yang simpel.

Q: Bisa nggak belajar DL tanpa tahu ML dulu?

A: Bisa aja, tapi akan lebih mudah kalau kamu paham konsep ML dulu. Karena DL pada dasarnya adalah evolusi dari ML.


Nah, jadi gimana? Kamu tertarik untuk mempelajari berbagai cabang Machine Learning secara lebih dalam, serta menerapkannya untuk upgrade karir kamu? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini