PROMO BEDUG RAMADHAN DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 100K!
0 Hari 2 Jam 32 Menit 57 Detik

Menggali Materi Esensial dalam Bootcamp Data Scientist

Belajar Data Science di Rumah 21-Oktober-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-kamis-02-2024-10-22-215756_x_Thumbnail800.jpg

Saat ini, pendidikan formal seperti kuliah memang memberikan dasar teori yang kuat. Namun, tidak semua keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja diajarkan di kampus. Banyak lulusan yang akhirnya merasa masih kurang siap saat memasuki dunia profesional. Di sinilah bootcamp menawarkan solusi seperti program singkat, padat, dan langsung ke inti permasalahan industri.


Terlebih di era digital seperti sekarang, pekerjaan di bidang data scientist semakin booming. Banyak orang mulai dari mahasiswa hingga profesional berlomba-lomba untuk mempelajari skill yang relevan dengan bidang ini. Salah satu cara cepat untuk terjun ke dunia data adalah dengan mengikuti bootcamp. Tapi, kenapa bootcamp jadi pilihan favorit?


Dan lucunya, banyak peserta bootcamp sering bilang, “Loh, di kuliah nggak pernah belajar kayak gini!” Ini bikin penasaran, kan? Apa saja sih materi dalam bootcamp yang jarang dibahas di pendidikan formal? Yuk, kita bahas lebih lanjut!


1. Materi Esesial pada Bootcamp Data Scientist yang Sering Dilewat Pendidikan Formal

Pada dasarnya pendidikan formal dan non-formal sama-sama memiliki keunggulan masing-masing yang penting. Namun, untuk bidang profesi Data Scientist, ada beberapa materi esensial penting yang sering dilewatkan pada pendidikan formal. Berikut beberapa diantaranya:


a. Project-Based Learning & Real Case Studies

Di kampus, mahasiswa biasanya berhadapan dengan teori dan soal-soal akademik yang sudah terstruktur. Namun, begitu masuk ke dunia profesional, tantangan jauh berbeda. Bootcamp Data Scientist mengisi gap ini dengan pendekatan project-based learning langsung bekerja menggunakan data nyata dan studi kasus industri.


Misalnya, alih-alih hanya mempelajari regresi linear di kelas, peserta bootcamp langsung membangun model prediksi churn pelanggan. Ini bukan soal benar-salah seperti ujian, melainkan tentang bagaimana menyusun model yang relevan dengan kondisi bisnis dan beradaptasi dengan data yang kotor atau tidak lengkap.


Hal seperti ini jarang diajarkan di perkuliahan, karena keterbatasan waktu atau akses ke dataset industri. Padahal, pengalaman praktek langsung ini sangat penting untuk mempersiapkan diri dalam pekerjaan sebagai data scientist.


Baca juga: Mengenal Profesi Data Scientist


b. Soft Skills: Communication & Collaboration

Banyak orang mengira data scientist hanya butuh jago coding dan matematika. Tapi faktanya, kemampuan komunikasi dan kolaborasi tak kalah penting. Dalam bootcamp, peserta belajar cara menyampaikan hasil analisis kepada orang yang tidak berlatar belakang teknis, seperti manajer atau klien bisnis. Ini adalah skill penting yang sering terlewat di pendidikan formal.


Di dunia kerja, seorang data scientist perlu bisa menjelaskan model machine learning yang rumit dengan bahasa sederhana. Contohnya: Bagaimana menjelaskan model prediksi kepada tim marketing agar mereka paham dan bisa mengambil keputusan?


Selain itu, simulasi kerja dalam tim juga menjadi bagian penting dalam bootcamp. Peserta akan berperan sebagai bagian dari tim lintas disiplin mulai dari data engineer hingga business analyst mendorong kolaborasi efektif. Skill ini penting karena di dunia kerja, tidak ada proyek yang dikerjakan sendirian.


c. Tools dan Framework Terbaru

Pendidikan formal kadang terjebak pada kurikulum yang kaku dan kurang update dengan perkembangan terbaru. Bootcamp menawarkan akses ke tools dan framework yang memang digunakan di industri saat ini. Selain Python dan SQL, peserta akan belajar library seperti TensorFlow, Scikit-Learn, Pandas, dan Matplotlib.


Lebih dari itu, peserta bootcamp juga dilatih untuk menggunakan platform seperti Git, Google Colab, dan AWS. Ini membantu mereka tidak hanya memahami teori, tapi juga tahu cara deploy model dan mengelola project di lingkungan kerja nyata.


Ketika seorang data scientist langsung bisa menggunakan tools terkini, mereka lebih siap untuk beradaptasi dalam perusahaan mana pun. Belajar sambil praktik langsung membuat peserta terbiasa dengan teknologi baru yang mungkin tidak pernah disentuh di perkuliahan.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner


d. Mindset Problem-Solving & Critical Thinking

Di kampus, mahasiswa sering fokus pada soal dengan jawaban pasti, sementara di dunia kerja, tantangan lebih kompleks dan tidak selalu ada solusi yang jelas. Bootcamp mengajarkan peserta untuk berpikir kritis dan problem-solving, yaitu bagaimana mendekati masalah dan menguji berbagai kemungkinan solusi.


Misalnya, peserta tidak hanya diminta membuat prediksi akurat tapi juga memahami proses eksperimen. Apa yang harus dilakukan jika hasil model tidak sesuai ekspektasi? Bagaimana menangani bias dalam data? Mentalitas seperti ini krusial dalam karir data scientist, dan sering luput dalam kurikulum formal.


2. Manfaat Langsung bagi Karir & Industri

Salah satu keuntungan utama dari bootcamp adalah peserta langsung mendapat portfolio berupa project-project nyata. Ini menjadi nilai tambah ketika melamar pekerjaan, karena rekruter lebih tertarik melihat pengalaman praktek daripada hanya nilai akademik.


Selain itu, banyak bootcamp bekerja sama dengan perusahaan dan industri, sehingga peserta mendapat wawasan langsung tentang ekspektasi dan kebutuhan pasar kerja. Bahkan, tak jarang bootcamp memberikan akses ke networking dan peluang magang atau kerja di perusahaan mitra mereka.


Dengan materi yang relevan dan metode belajar yang intensif, lulusan bootcamp sering kali lebih siap beradaptasi di lingkungan kerja dan bisa langsung produktif dibandingkan mereka yang hanya memiliki latar belakang pendidikan formal.


Gimana? Kamu tertarik untuk menjadi Data Scientist handal di era otomasi teknologi ini? Yuk, segera Sign Up ke DQLab!  Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri. 


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login