Cara Mudah Belajar Data Science untuk Kembangkan Bisnis Online Shop
Masa transformasi digital yang terjadi saat ini memungkinkan setiap orang melakukan aktivitasnya di dunia maya melalui jaringan internet. Media sosial adalah salah satu wujud perubahan aktivitas manusia. Yang semula interaksi antarmanusia normalnya dilakukan secara langsung dengan tatap muka, kini dapat dilakukan secara jarak jauh, bahkan dengan orang yang belum dikenal.
Transformasi digital ini nampaknya tidak berhenti sampai di situ saja, kini untuk memenuhi kebutuhan jual beli pun dapat terjadi secara singkat melalui sebuah sistem online. Terlebih semenjak awal tahun 2020 aktivitas di ruang publik, baik di Indonesia maupun belahan dunia menjadi terbatas akibat adanya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, banyak dari mereka para pelaku usaha yang tidak lagi berjualan secara konvensional, baik di ruko, kontrakan, dan lain sebagainya. Dengan perkembangan teknologi yang ada, mereka memutuskan untuk berjualan secara online melalui toko online yang bisa dikunjungi siapa saja.
Mungkin kamu adalah salah satu orang yang ingin berbisnis, tapi merasa tidak memiliki keahlian dalam teknologi? Tidak perlu khawatir, karena dengan cara ini kamu bisa mulai untuk membangun toko online sendiri. Begini caranya!
1. Pahami Perbedaan toko Online, Marketplace, dan e-Commerce
Toko online
Pada dasarnya toko online atau yang juga disebut online shop (olshop) adalah semua bisnis yang dijalankan dengan mengandalkan sambungan internet. Jadi, baik media sosial, marketplace, dan e-Commerce semuanya termasuk dalam kategori toko online, meski semuanya memiliki sedikit perbedaan. Simak penjelasan berikut ya!
Marketplace
Marketplace adalah media yang digunakan oleh pedagang online untuk menjajakan barang dagangannya. Jika dianalogikan, maka marketplace adalah sebuah mal yang di dalamnya terdapat berbagai gerai usaha. Di marketplace, para penjual dan pembeli barang wajib mempunyai akun atau kontak yang dapat dihubungi. Biasanya, marketplace lebih dipercaya karena semua toko bernaung dalam sebuah marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dsb.
e-Commerce
Jika toko online mencakup semua media yang digunakan secara online, lain halnya dengan e-commerce yang berupa website untuk menjual barang secara online. Inilah yang disebut pula dengan website toko online. Melalui e-commerce, kamu bisa melihat katalog, mengenal brand atau toko yang menawarkan produk, bahkan menyimpan biodata diri, dan melakukan pembelian langsung dari website yang sama. Contoh ecommerce adalah sociolla.com dan id.hnm.com.
Baca juga: 4 Algoritma Data Science untuk Klasifikasi dan Clustering
2. Membuat Toko Online dengan WordPress dan WooCommerce
Dengan cara ini kamu bisa membangun toko online tanpa takut berhubungan dengan coding atau programming. Yang perlu kamu lakukan adalah dengan menggunakan plugin WordPress yang perlu kamu instal sendiri, yaitu WooCommerce. Plugin ini menawarkan kemudahan kustomisasi dan gratis karena sudah tersedia dalam daftar plugin WordPress. Namun sebelum itu, kamu perlu membuat hosting dan domain terlebih dulu di www.dewaweb.com dengan mengikuti langkah-langkahnya. Setelah hosting dan domainmu selesai, kamu bisa melanjutkan proses pembuatan toko onlinemu dengan menginstall plugin WooCommerce.
Setelah terinstall kamu bisa melanjutkannya dengan memilih tema websitemu sesuai dengan selera. Kamu bisa memasukkan "Storefront" pada kolom pencarian tema. Jika sudah selesai, kamu tinggal menambahkan produk jualanmu beserta keterangan dan harga barang. Selamat mencoba!
3. Membuat Toko Online dengan Dewastore
Kalau kamu tak memiliki banyak waktu untuk membuat website toko online dengan plugin dan tema WordPress, kamu bisa coba cara berikutnya dengan Dewastore. Kelebihannya, kamu tak perlu repot mengurus instalasi CMS WordPress dan sertifikat SSL, jadi kamu bisa lebih fokus menambahkan produk dan mendesain toko onlinemu.
Pertama kunjungi www.dewastore.com dan klik "Buat Website Sekarang". Kemudian pilih paket sesuai kebutuhanmu, bisa sebulan atau setahun. Pastikan saat membuat domain adalah nama yang mewakilkan brand mu, karena nama domain tidak bisa diubah lagi. Lanjut dengan mengisi data yang diperlukan seperti nama domain dan username. Setelah itu di halaman checkout jangan lupa untuk masukkan kode promo DEWASTORE untuk dapatkan diskon 50% khusus pembelian hosting periode tahunan.
Setelah itu tunggu beberapa saat dan cek emailmu untuk proses verifikasi. Kamu bisa mengikuti langkah berikutnya dengan melihat tutorial penggunaan Dewastore. Secara otomatis, websitemu kini sudah bisa digunakan.
4. Peran Besar Data dalam Dunia Bisnis
Data berperan penting dalam setiap sektor, mulai dari dunia kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan dunia bisnis. Dalam dunia bisnis, salah satu contoh pentingnya data dalam dunia bisnis adalah untuk data penjualan, data pelanggan, data produk, dll. Data yang telah diperoleh pun tidak bisa dibiarkan begitu saja, akan tetapi perlu diolah dan dianalisis agar menghasilkan informasi atau suatu kesimpulan.
Proses pengolahan datanya pun tidak dilakukan secara sembarngan, melainkan menggunakan teknik pengolahan data yangs esuai dengan jenis data dan tujuan penelitian. Setelah didapatkan hasil analisis, hasil tersebut dapat disimpulkan atau dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penerapan strategi pemasaran.
Baca juga: Memahami Keunggulan dan Manfaat Data Science dalam Dunia Bisnis
5. Belajar Mengolah Data
Adanya data yang begitu banyak perlu melalui proses pengolahan data. Pengolahan data pjn memiliki berbagai teknik mulai dari pengolahan data kualitatif dan pengolahan data kuantitatif. Pengolahan data itu dapat kita pelajari dasarnya di DQLab.
DQLab menyediakan berbagai macam modul yang dapat kita kerjakan kapanpun dan dimanapun. Selain itu terdapat pula fitur live code sehingga memudahkan pengguna dapat langsung belajar tanpa harus menginstall aplikasi.
Cara bergabungnya sangat mudah. Langsung saja sign up di DQLab.id/signup dan nikmati belajar data science DQLab.
Penulis : Latifah Uswatun Khasanah
Editor : Annissa Widya Davita