Perbandingan Fungsi OR dan XOR pada Excel
Dalam keputusan logika menggunakan Excel, ada dua fungsi yang kerap digunakan dan digabungkan yaitu OR dan XOR. Meskipun kedua fungsi Excel ini memiliki beberapa kesamaan, mereka juga memiliki perbedaan mendasar yang mempengaruhi cara mereka bekerja dan hasil yang mereka hasilkan. Artikel ini akan membahas perbandingan antara fungsi OR dan XOR dalam Excel, serta contoh penggunaan masing-masing fungsi. Simak penjelasannya yuk sahabat DQLab!
1. Apa itu Fungsi OR
Fungsi OR dalam Excel digunakan untuk memeriksa apakah salah satu dari beberapa kondisi adalah benar. Jika salah satu atau lebih dari kondisi yang diuji adalah benar, maka fungsi OR akan mengembalikan nilai TRUE. Jika semua kondisi salah, maka fungsi ini akan mengembalikan nilai FALSE.
Sintaks dasar fungsi OR adalah sebagai berikut:
Penjelasan:
logical1: Kondisi pertama yang akan diuji.
logical2: Kondisi tambahan yang akan diuji (opsional).
Misalkan kita memiliki dua kondisi, yaitu apakah nilai A1 lebih besar dari 10 dan apakah nilai B1 kurang dari 5. Untuk memeriksa apakah salah satu dari kondisi tersebut benar, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Jika nilai A1 adalah 15 dan nilai B1 adalah 3, maka rumus ini akan mengembalikan nilai TRUE karena kedua kondisi tersebut benar.
Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja
2. Apa itu Fungsi XOR
Fungsi XOR (exclusive OR) dalam Excel digunakan untuk memeriksa apakah jumlah dari kondisi yang benar adalah ganjil. Fungsi ini akan mengembalikan nilai TRUE jika jumlah kondisi yang benar adalah ganjil, dan FALSE jika jumlah kondisi yang benar adalah genap atau semua kondisi salah. Sintaks dasar fungsi XOR adalah sebagai berikut:
Penjelasan:
logical1, logical2, …..: Kondisi-kondisi logika yang ingin diuji. Kamu bisa dapat memasukkan lebih dari dua kondisi.
Misalnya, kita menggunakan contoh yang sama dengan kondisi apakah nilai A1 lebih besar dari 10 dan apakah nilai B1 kurang dari 5, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Jika nilai A1 adalah 15 dan nilai B1 adalah 3, maka rumus ini akan mengembalikan nilai FALSE karena kedua kondisi tersebut benar, dan jumlah kondisi yang benar adalah genap (2).
3. Perbedaan dari Segi Hasil dan Kondisi
Sekarang, kita masuk ke bagian perbandingan. Mari kita mulai dari sisi hasil dan kondisi. Fungsi OR akan mengembalikan TRUE jika salah satu atau lebih kondisi benar. Fungsi XOR akan mengembalikan TRUE hanya jika jumlah kondisi yang benar adalah ganjil.
Baca juga : Bootcamp Data Analyst with Excel
4. Perbedaan dari Penggunaan Praktis
Kemudian, dari segi penggunaannya. Fungsi OR berguna ketika kita ingin memeriksa apakah setidaknya satu dari beberapa kondisi yang kita uji terpenuhi. Misalnya, dalam analisis penjualan, jika kita ingin mengetahui apakah produk A atau produk B mencapai target penjualan, kita bisa menggunakan fungsi OR untuk memeriksa apakah salah satu dari kondisi tersebut benar.
Contohnya:
Jika nilai di sel C1 atau D1 lebih besar atau sama dengan target penjualan, rumus ini akan mengembalikan nilai TRUE.
Di sisi lain, fungsi XOR berguna ketika kita ingin memastikan bahwa hanya satu dari beberapa kondisi yang benar atau bahwa jumlah kondisi yang benar adalah ganjil. Fungsi ini sering digunakan dalam situasi di mana kita perlu memverifikasi bahwa kondisi saling eksklusif, yaitu hanya satu kondisi yang harus benar di antara beberapa kondisi yang ada.
Misalnya, dalam skenario di mana kita menginginkan validasi bahwa hanya satu dari dua penawaran promosi yang diterima oleh pelanggan, kita bisa menggunakan fungsi XOR:
Jika pelanggan hanya menerima satu dari penawaran tersebut, rumus ini akan mengembalikan nilai TRUE. Namun, jika pelanggan menerima kedua penawaran atau tidak menerima sama sekali, hasilnya akan FALSE.
Dengan memahami perbedaan mendasar antara fungsi OR dan XOR, kita dapat memilih fungsi yang paling sesuai untuk analisis data dan perhitungan logika dalam Excel. Keduanya adalah alat yang kuat yang dapat membantu dalam berbagai situasi perhitungan dan analisis.
Yuk perdalam pemahaman excel kamu bersama DQLab! DQLab adalah platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur ChatGPT yang memudahkan beginner untuk mengakses informasi mengenai data science secara lebih mendalam.
DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Jadi sangat cocok untuk kamu yang belum mengenal data science sama sekali. Untuk bisa merasakan pengalaman belajar yang praktis dan aplikatif, yuk sign up sekarang di DQLab.id atau ikuti Bootcamp Data Analyst with Excel berikut untuk informasi lebih lengkapnya atau ikuti Bootcamp Data Analyst with Excel!
Penulis: Reyvan Maulid