Praktek Coding Python dengan Built-In-Function
Python punya segudang function yang bisa dimanfaatkan dalam melakukan analisis data dalam data science. Ada dua fungsi yang ada dalam Python yaitu built in function (fungsi bawaan dari Python) dan user defined function (fungsi yang kita buat sendiri).
Fungsi yang disediakan Python ini juga ada yang bawaan lho sahabat DQLab. Dengan begitu, kita cukup memanggil fungsi yang ingin digunakan dan tidak perlu lagi menuliskannya secara berulang. Asalkan kalian juga tahu kapan menggunakan titik, titik koma dan lain-lain. Biasanya yang sering digunakan oleh praktisi data adalah dari fungsi bawaan ini.
Kalau ditanya jumlahnya, Python 3 kurang lebih ada 68 fungsi teman-teman. Banyak kan? Nah, sahabat DQLab boleh nih gunakan fungsi Built-In-Function untuk belajar bahasa pemrograman Python. Sambil praktek juga boleh hitung-hitung sambil cek ombak buat makin jago codingnya.
Kalau misalnya kamu sedang belajar skill bahasa pemrograman Python, waktu yang sangat tepat untuk kalian. Dimulai dari menuliskan coding yang sederhana nantinya bisa jago pada waktunya. Kamu bisa untuk memulai belajar fungsi bawaan yang disediakan oleh Python sebagai starting point dalam meraih karir di ranah data science. perlahan tapi pasti untuk memahami sintaksnya.
Mau tahu apa aja fungsi built-in yang tersedia dalam bahasa Pemrograman Python? Simak contoh tutorial coding sederhananya berikut ini yuk!
1. Fungsi sorted()
Masuk di fungsi Built-In-Function yang pertama yaitu fungsi sorted(). Fungsi ini digunakan untuk mengembalikan urutan (naik atau turun) sebagai daftar dari iterable tertentu. Fungsi sorted() ini mengingatkan kita pada salah satu formula atau tool yang ada di Microsoft Excel.
Kalau kalian sering mampir atau nongol di bagian toolbar Data biasanya sort. Kita bisa pilih mau ascending ataupun descending. Nah, dalam bahasa pemrograman Python kurang lebih konsepnya sama teman-teman.
Dalam fungsi sorted() akan dibagi dalam dua jenis data yaitu data angka dan data string (karakter). Jika data string yang akan diurutkan maka dimulai dari abjad yang terkecil hingga terbesar. Jika punya data angka maka pengurutan dimulai dari nilai terkecil sampai terbesar. Begitupun sebaliknya. Untuk mengaplikasikan fungsi ini, kamu membutuhkan syntax dasar sebagai berikut:
Keterangan:
Iterable = urutan string dan angka pada tipe data yang ada (list, tuple, dictionary, set, dan lain-lain)
Key [opsional] berfungsi sebagai kunci perbandingan untuk menentukan urutan
Reverse [opsional] yaitu sebuah boolean yang digunakan atau dioffer sama user. True urutannya naik. Apabila tidak tersedia maka kembali ke default False.
Untuk lebih jelasnya, kita langsung masuk ke contoh dari fungsi ini. Disediakan dua himpunan data yaitu berupa kumpulan angka dan huruf yaitu
A = e, k, u, a, p
B = 5, 7, 18, 2, 19
Berikut adalah sintaks yang bisa dipakai:
Pertanyaannya urutkan data berikut dari terkecil hingga terbesar pada masing-masing jenis data yang telah tersedia. Solusinya gampang aja teman-teman. Kita bisa menggunakan fungsi sorted() dengan bantuan print() untuk menghasilkan output dari hasil pengurutan.
Berkut adalah outputnya:
Baca juga: Baca juga: Belajar Python: Mengenal Array pada Bahasa Pemrograman Python
2. Fungsi dir()
Fungsi kedua adalah dir(). Fungsi ini akan mengembalikan nilai berupa list yang berisi atribut-atribut dari suatu objek. Berikut adalah sintaks dan parameter dari fungsi dir()
Objek-objek yang atributnya akan didapatkan dengan fungsi dir() ini hanya bisa mengambil maksimal satu argumen berupa objek. Berikut adalah uraian lebih jelasnya:
Bila suatu objek memiliki fungsi __dir__() di dalamnya, maka fungsi ini akan dipanggil dan mengembalikan list berisi atribut-atribut dalam objek tersebut.
Bila suatu objek tidak memiliki fungsi__dir__() di dalamnya, maka fungsi ini akan mencari informasi dari atribut __dir__(bila ada) dan dari tipe objek tersebut. Dalam kasus ini, list yang dikembalikan dari fungsi dir() bisa jadi tidak lengkap.
Bila objeknya tidak ditentukan atau dengan kata lain argumennya kosong, maka fungsi dir() akan mengembalikan list dari atribut di dalam ruang lingkup (scope) lokal saat ini.
Untuk lebih jelasnya, kita langsung masuk ke contoh dari fungsi ini. Disediakan tiga angka yaitu 1, 2, dan 3. Berikut adalah sintaks yang bisa digunakan
Kali ini kita akan langsung terapkan dengan menggunakan fungsi dir(). Berikut adalah hasilnya
3. Fungsi pow()
Fungsi selanjutnya adalah fungsi pow(). Fungsi yang satu ini berfungsi untuk mendapatkan nilai pangkat dari suatu bilangan. Adapun aturan penulisan fungsi pow() yang bisa kamu lihat dibawah ini:
Fungsi pow(x, y) sama dengan sintaks x**y. Fungsi pow() memiliki 3 parameter. Berikut adalah parameter yang ada di dalam sintaks:
x - bilangan yang akan dipangkatkan
y - pangkat
z (opsional) - modulus
Fungsi pow() akan mengembalikan nilai dari x pangkat y. Apabila z diisi, maka fungsi pow() akan mengembalikan nilai (x**y) % z. Berikut adalah contoh penggunaan dari fungsi pow().
Diketahui ada 4 jenis operasi pemangkatan. Mulai dari positif dengan positif, positif dengan negatif dan lain-lainnya. Ingat ya, fungsi pow() ini dipakai untuk operasi pemangkatan. Nah, terakhir itu memang ada tiga angka. Ada 7, 2 dan 5.
Untuk melakukan operasi ini, kamu bisa menggunakan fungsi pow() kawan untuk operasi pemangkatan. Berikut adalah hasilnya:
Berdasarkan output dari program diatas maka hasilnya berturut-turut adalah 4, 4, 0,25 dan 4. Hayoo diingat-ingat lagi operasi perpangkatan pas SMP dulu. Selamat mencoba!
4. Fungsi round()
Fungsi round() berfungsi untuk membulatkan suatu bilangan desimal berkoma. Tujuan dari fungsi ini adalah mengembalikan nilai berupa bilangan integer atau float dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika ndigits tidak ditentukan, fungsi round() akan mengembalikan nilai integer yang paling mendekati.
Jika ndigits ditentukan, fungsi round() akan mengembalikan nilai float dengan jumlah angka di belakang koma sesuai (ndigits) yang kita tentukan.
Fungsi round() memiliki sintaks sebagai berikut:
round(number[, ndigits])
Keterangan:
number – bilangan yang akan dibulatkan
ndigits (opsional) – jumlah digit yang diinginkan dibelakang koma
Agar lebih mudah dipahami, yuk simak gambar berikut ini!
5. Fungsi divmod()
Lanjut, fungsi yang kelima adalah fungsi divmod(). Fungsi ini membutuhkan dua masukkan berupa bilangan dan mengembalikan nilainya berupa sepasang angka yang terdiri dari hasil pembagian dan sisa pembagian (modulus) ke dalam tuple. Jadi rumus dari nilai yang dikembalikan adalah
(x//y, x%y).
Maka dari itu, apabila hasil pembagian yang dikembalikan merupakan bilangan desimal maka akan dibulatkan ke bawah. Untuk lebih jelasnya kita langsung masuk ke dalam sintaksnya:
Parameter dari fungsi divmod() terdiri dari dua yaitu:
x - mewakili bilangan pembilang atau disebut numerator
y - mewakili bilangan penyebut atau disebut denominator
Baik x dan y keduanya tidak boleh diisi bilangan kompleks. Keduanya hanya bisa diisi bilangan bertipe integer dan float. Kali ini kita akan langsung untuk melakukan percobaan dengan menggunakan fungsi divmod.
Diberikan dua contoh angka yaitu 4 dan 2. 4 posisinya sebagai pembilang dan 2 sebagai penyebut. Berapakah hasil pembagian antara 4 dan 2? berikut adalah sintaksnya
Berdasarkan output diatas, setelah dilakukan pembagian ternyata hasil dari 4 dibagi 2 adalah 2 dengan sisa pembagiannya adalah 0 alias habis.
Baca juga: Array Python : Array VS List Serupa Namun Tak Sama, Yuk, Kenali Perbedaannya
6. Fungsi ord()
Terakhir datang dari fungsi ord(). Fungsi ini digunakan untuk mengembalikan integer yang merupakan kode karakter unicode dari sebuah string karakter yang menjadi argumennya. Fungsi ord() bisa dibilang kebalikan dari fungsi chr(). Berikut sintaks fungsi ord():
Fungsi ord() hanya membutuhkan parameter tunggal yang bersifat wajib. Berikut adalah keterangannya:
Ch - string karakter unicode yang akan dicari kode unicodenya. Hanya boleh diisi satu karakter
Kali ini kita akan langsung untuk melakukan percobaan dengan menggunakan fungsi ord. Untuk lebih jelasnya kalian bisa langsung untuk melihat sintaks berikut
Nah, itulah tadi sahabat DQLab terkait dengan coding Python sederhana menggunakan fungsi bawaan Python. Semoga kamu bisa paham dan selamat mencoba. Yuk, gabung bersama DQLab kamu bisa belajar data scientist tanpa perlu ribet install text editor atau IDE sekalipun.
Karena DQLab menyediakan fitur live code yang menarik dan menyenangkan untuk belajar data science berbasiskan learning by doing.
Yuk, belajar terstruktur dan lebih interaktif caranya dengan Sign Up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab:
Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id atau isi form dibawah ini ya!
Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab
Subscribe DQLab.id untuk Akses Semua Module Premium! cukup dengan Sign up sekarang di DQLab.id untuk nikmati pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan
Penulis: Reyvan Maulid