Praktik SQL INNER JOIN Table Mudah Bagi Pemula
SQL atau Structured Query Language berguna sebagai bahasa khusus dalam mengakses dan mengelola data-data yang ada di dalam sebuah basis data relasional. Saat pengaksesan atau pengelolaan data menggunakan perintah-perintah khusus sehingga data bisa dimanipulasi atau dikelola dengan baik. Perintah-perintah khusus yang berguna dalam mengelola database biasa disebut dengan query. Perintah-perintah SQL tersebut sudah memiliki standar khusus yang diakui oleh ANSI (American National Standard Institute) sebagai bahasa pemrograman database. Pengakuan akan standarisasi SQL tersebut sudah diakui sejak tahun 1986.
Structured query language atau SQL adalah salah satu bahasa pemrograman yang wajib Sahabat DQ kuasai jika ingin bekerja di bidang data. Meski kalian menggunakan bahasa pemrograman Python dalam proses eksplorasi data dan membuat machine learning, biasanya kalian tetap membutuhkan SQL untuk mengambil data dari database. Kali ini akan dijelaskan lebih detail salah satu fungsi dari SQL yaitu INNER JOIN. Fungsi ini secara garis besar mampu menggabungkan informasi dari dua tabel yang berbeda. Seperti apa penerapannya pada akses database? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
1. Pengenalan SQL INNER JOIN
INNER JOIN ini berfungsi untuk mengambil semua baris dari kedua tabel atau lebih. Penggabungan antara dua tabel atau lebih ini hanya dapat dilakukan jika tabel-tabel tersebut memiliki key kolom yang sama. Berikut ilustrasi INNER JOIN dalam bentuk diagram.
Syntax umum INNER JOIN adalah:
Yuk, perhatikan pengaplikasiannya pada data berikut.
Ada dua tabel yaitu Customers dan Orders. Akan dilakukan INNER JOIN untuk kedua tabel tersebut. Syntax yang dituliskan adalah:
Arti dari syntax tersebut adalah akan dilakukan INNER JOIN dari tabel Customers ke tabel Orders menggunakan key kolom customer_id (dari Customers) yang sama dengan kolom customer (dari Orders). Hasilnya adalah tabel dengan kolom customer_id, first_name yang berasal dari tabel Customers dan kolom amount dari tabel Orders. Karena dari key kolom yang dipilih, hanya ada dua data yang sama (3 dan 5) maka outputnya terdiri dari 2 baris data.
Baca juga : Saatnya Belajar SQL, Kenali Rekomendasi Query SQL Bagi Pemula
2. Contoh SQL INNER JOIN dengan Tambahan Operasi
SQL INNER JOIN tidak hanya dapat digunakan untuk penggabungan sederhana seperti di atas. Kalian juga bisa menggunakannya jika ada kriteria khusus. Misal akan digunakan kondisi atau kriteria WHERE clause. Kondisi tersebut dituliskan di bawah setelah penyebutan key kolom. Berikut contoh menggunakan WHERE clause.
Dari dua tabel sebelumnya, akan dikhususkan untuk amount yang lebih dari sama dengan 800. Hasilnya, hanya ada satu data yang sesuai yaitu Betty dengan amount tepat 800.
Selain contoh di atas, kalian juga bisa menggunakan AS sebagai pengganti atau menyingkat query agar lebih mudah terbaca. Perhatikan contoh berikut. Terdapat dua tabel data.
Akan dilakukan INNER JOIN dengan menggunakan alias AS untuk mempersingkat penyebutan.
Perhatikan bahwa daripada menyebutkan tabel Categories dan tabel Products, kalian bisa menggantinya menggunakan AS. Seperti contoh, Categories diubah menjadi C dan Products menjadi P. Jika sudah diubah, maka semua penyebutan tabel juga harus disesuaikan, seperti pada bagian SELECT dan ON.
3. SQL INNER JOIN: Join 3 Tabel
Kalian juga bisa menggunakan INNER JOIN untuk menggabungkan lebih dari dua tabel. Di sini, akan diberikan contoh menggabungkan 3 tabel.
Secara konsep, dilakukan INNER JOIN terlebih dahulu dengan 2 tabel. Selanjutnya hasil INNER JOIN tersebut digabungkan lagi dengan satu tabel sisanya. Berikut contoh query untuk menggabungkan 3 tabel di atas.
Berdasarkan query di atas, dilakukan INNER JOIN dari tabel Customers dan tabel Orders melalui key kolom customer_id dan customer. Diperoleh 2 data yaitu customer_id 3 dan 5. Kemudian dilakukan INNER JOIN lagi untuk mengambil data status dari tabel Shippings. Key kolom yang digunakan adalah cusomer_id dan customer.
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
4. Perbedaan INNER JOIN dan OUTER JOIN
Terdapat 3 jenis OUTER JOIN yaitu LEFT JOIN, RIGHT JOIN, dan FULL JOIN. Penjelasan lebih rincinya sebagai berikut.
LEFT JOIN: mengembalikan semua baris dari tabel kiri, bahkan jika tidak ada kecocokan di tabel kanan. Syntax LEFT JOIN adalah seperti di bawah ini.
RIGHT JOIN: mengembalikan semua baris dari tabel kanan, bahkan jika tidak ada kecocokan di tabel kiri. Syntax RIGHT JOIN adalah seperti di bawah ini.
FULL JOIN: Full outer join akan memberikan gabungan dari tabel A dan tabel B, yaitu semua baris di tabel A dan semua baris di tabel B. Jika sesuatu di tabel A tidak memiliki data yang sesuai di tabel B, maka bagian tabel B adalah nol, dan sebaliknya. Syntax FULL JOIN adalah seperti di bawah ini.
Ilustrasi dari masing-masing JOIN adalah sebagai berikut.
Nah, ternyata fungsi INNER JOIN memiliki beragam manfaat dalam penggabungan database ya. Bahkan selain itu ada istilah OUTER JOIN juga. Sedangkan penjelasan di atas hanya memberikan gambaran umum bagaimana melakukan join table yang berbeda. Lantas seperti apa detail join table bahkan fungsi-fungsi lainnya? DQLab menjadi salah satu solusi rasa penasaran kalian. Dengan belajar di DQLab kalian akan paham keseluruhan fungsi dari SQL. Untuk kalian yang tidak memiliki background IT pun tidak perlu khawatir karena modul didesain semudah mungkin diikuti oleh siapapun. Segera Sign Up di website dan asah kemampuan SQL kalian!
Penulis : Dita Feby
Editor : Annissa Widya