Rafi Mahasiswa Teknik Fisika yang Berkarir Data Analyst Intern

Memasuki akhir masa perkuliahan, pemilik nama lengkap Rafi Farras Kusuma tak mau sia-siakan waktunya. Ini menjadi momentum bagi dirinya untuk mempersiapkan bekal lebih banyak lagi guna siap menghadapi industri kerja. Salah satu upaya yang ia tempuh adalah dengan mengikuti kerja magang atau internship di salah satu perusahaan operator seluler, PT Indosat Tbk sebagai Data Analyst (DA) yang fokus pada bidang Reporting & Analytics.

Menjalani aktivitas sebagai mahasiswa akhir yang juga menjalani internship tentu bukan hal yang mudah ya, Sahabat DQ. Perlu tekad dan konsentrasi yang kuat untuk bisa menjalani keduanya secara bersamaan. Lalu, seperti apa ya cerita Rafi hingga bisa meraih kesempatan internship seperti saat ini? Sahabat DQ, simak cerita lengkapnya ya!

1. Awal Mula Rafi Mengikuti Internship

Sebelum mengikuti program internship di PT Indosat Tbk, Rafi rupanya juga pernah tergabung dalam grup Kompas Gramedia sebagai Data Analyst Intern. Baik pengalaman sebelumnya, maupun yang kini tengah ia jalani, ternyata dua kesempatan ini berhasil ia raih usai mengikuti rangkaian program beasiswa Tetris (Batch 2) yang dibentuk DQLab. 

Awalnya Rafi mengaku tertarik mengikuti program Tetris karena melalui Tetris ia dapat mempelajari sejumlah tools yang menurutnya bermanfaat di industri kerja, khususnya di dunia data science. Namun, satu hal yang paling memikat dirinya adalah ketika ia tahu Tetris juga membuka kesempatan bagi para peserta beasiswa untuk bisa meraih kesempatan internship di berbagai perusahaan ternama di Indonesia.

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, ia mengaku tidak terlalu sulit soal manajemen waktu. Dulu, pertama kali mengikuti Tetris pada saat ia masih duduk di bangku semester 6. Sehingga, jadwal belajar di perkuliahan & Tetris masih dapat berjalan beriringan.

“Time management masih cukup oke, agak lebih padet. Yang paling berat itu kuliah nya, tapi so far masih ke handle. Jadi walaupun kadang kala burnout aku masih tetep jalanin, karena aku punya passion di bidang data ini.”

Baca juga: Ini Dia 3 Fakta Data Analyst yang Wajib Kamu Ketahui!

2. Menjalani Dua Peran dalam Satu Waktu

Kini memasuki semester 8 perkuliahan, selain menjalani internship di PT Indosat Tbk, mahasiswa Teknik Fisika ITB ini juga tengah mempersiapkan skripsinya. Lagi-lagi ia mengaku tidak kesulitan dalam mengatur waktunya yang cukup padat.

“Masih aman untuk time management hybrid, kebetulan project based yang diminta lebih kompleks jadi fokus lebih berat di intern untuk saat ini,” begitu katanya.

Bercerita soal kerja maganya saat ini, Rafi memulainya dengan apply lamaran di LinkedIn. Tes terdiri dari assesment (penilaian) dan interview based study case yang rentan waktunya cukup lama hingga memakan waktu 3 minggu.  

3. Cara Rafi Beradaptasi

Sebagai karyawan magang, tentu pengalaman Rafi masih sangat minim. Untuk bisa memahami proses kerja sebagai Reporting & Analytics ia perlu waktu untuk bisa beradaptasi dan mengenal alur kerjanya. Sehingga ia bisa lebih mudah dalam menjalankan perannya dan melakukan improvisasi seperti mengulik data, agar proses kerja menjadi lebih efisien.

Menurutnya, ia sangat tertantang dengan posisinya saat ini. Sebab projectnya lebih kompleks, sedangkan waktu yang diberikan lebih singkat dibanding dengan internship sebelumnya. Namun, ia merasa terbantu karena sudah mempersiapkan diri selama mengikuti Tetris.

“Ilmu dari Tetris sangat end to end, database, dan tools yang diajarkan merupakan tools yang umum yang digunakan dalam industri data. Untuk lebih eksplorasi data itu juga diajarin di Tetris, salah satu kasus perusahaan yang gede harus punya gambaran gimana ngolahnya untuk dapat insight,” ungkap Rafi.

Baca juga: Kisah Yanuar yang Beralih Profesi Menjadi Lead Data Analyst

4. Tips Ala Rafi untuk Mulai Berkarir di Bidang Data

Sahabat DQ, Rafi punya beberapa tips nih yang bisa kamu tiru untuk bisa raih kesempatan internship. Salah satu hal yang menurutnya paling berdampak adalah menjaga kualitas portofolio. Sebab, di situlah proses belajar dan bagaimana kompetensi kita tergambar, yang tentunya ini juga menjadi penilaian perekrut dan perusahaan dalam menentukanmu.

Selain hardskill, menurut Rafi penting untuk kita mengasah softskill yang berkaitan dengan dunia data. Salah satu caranya adalah dengan memancing rasa ingin tahu alias kepo. Dari sinilah kita akan terus berusaha mencari tahu hal-hal yang selama ini masih bersembunyi.

5. Persiapkan Bekal sebelum Memulai Internship

Menurut Rafi, salah satu keunggulan DQLab yang sangat dirasakan olehnya adalah Hero Method. Sebab selama program Tetris berlangsung, Rafi berkesempatan untuk belajar langsung dan mendapatkan feedback dari para senior pakar data. Selain itu, tawaran kesempatan berkarir yang ditawarkan juga bisa jadi penyemangat para peserta untuk sungguh-sungguh dalam mengikuti beasiswa. Tentunya ini adalah bekal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai perjalanan internship.

“Proses dari yang diajarkan Capstone Project bekal dari database & pipelining data itu sangat membantu, walaupun berbeda tiap case. Nyusun untuk dashboard flow end to end tetap sama. Diskusi lebih jadi lebih mantep dan jam terbang jadi bertambah,” ucapnya.

Waw perjuangan yang cukup panjang ya untuk bisa berada di titik ini. Meski di tengah kesibukannya menyusun tugas akhir, Rafi tidak patah semangat untuk terus update & upgrade skill dengan mengikuti sejumlah internship. Gimana, Sahabat DQ tertarik untuk mengikuti jejak Rafi? Bisa kok! Sahabat DQ bisa mulai bergabung dan belajar bersama DQLab! Kini, DQLab hadir dengan metode HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula di bidang data. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan buat ide-ide project Data Analyst yang beragam untuk personal branding-mu sekarang!