Ragam IF yang Bisa Dicoba di Python
Python telah dibuat sejak akhir tahun 1980-an, namun hingga saat ini Python terus mengembangkan dirinya sehingga bisa memenuhi kebutuhan para praktisi data dan juga developer. Tidak heran jika hingga saat ini, bahasa ini terus menarik simpati banyak orang karena kemampuannya. Sama halnya dengan bahasa pemrograman lain, Python juga memiliki fitur yang memungkinkan kita untuk membuat percabangan, dalam hal ini kita akan banyak membahas tentang If.
Percabangan merupakan keadaan dimana komputer diminta untuk menentukan keputusan sesuai dengan statement yang didefinisikan di awal. Simpelnya, jika kondisi X terpenuhi maka aksi Y harus dilakukan, namun jika tidak terpenuhi maka aksi tersebut tidak perlu dikerjakan. Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai berbagai jenis percabangan yang ada di Python dan cara menggunakannya. Simak pembahasannya, yuk!
1.Percabangan pada Python
Dalam Python sendiri ada berbagai statement percabangan yang bisa digunakan, tentunya masing-masing memiliki fungsinya masing-masing. Paling tidak kita bisa membaginya menjadi If, Elif, dan Else.
If merupakan jenis percabangan yang akan memuat kondisi pertama. Jika if tidak memenuhi maka bisa digantikan oleh statement yang ada di elif maupun else.
Elif merupakan jenis percabangan yang memuat kondisi kedua, ketiga, dan seterusnya hingga kondisi ke-x namun bukan kondisi terakhir.
Else merupakan jenis percabangan yang hanya akan memuat kondisi terakhir jika statement yang ada di if dan di elif tidak terpenuhi.
Untuk lebih jelasnya, kita akan bahas satu persatu di poin selanjutnya.
Baca juga : Mengenal Array pada Bahasa Pemrograman Python
2.Statement If
Secara umum, struktur statement If adalah sebagai berikut:
if kondisi:
statement()
Kita bisa melihat disini bahwa ada aturan indentasi pada bagian statement, karena jika tidak dibuat dalam bentuk indentasi atau menjorok ke dalam, maka perintah tersebut dianggap bukanlah bagian dari If.
Kita bisa melihat disini, bahwa yang muncul di output hanya lah keadaan yang benar, yaitu angka lebih kecil. Namun kenapa statement di line 7 juga muncul? Hal ini karena Python membaca bahwa itu bukanlah bagian dari If yang ada di line sebelumnya sehingga akan tetap dimunculkan.
3.Statement If..Else…
Jika tadi kita hanya menggunakan If, maka untuk keadaan lain yang tidak memenuhi If bisa menjalankan aksi yang ada di else. Secara umum, struktur dari statement if…else… ini adalah:
if kondisi:
statement if()
else:
statement else()
Dari struktur di atas, kita bisa melihat bahwa komputer akan memproses kondisi yang ada di if terlebih dahulu, jika sesuai maka komputer akan menjalankan statement untuk if. Namun jika kondisinya tidak sesuai, secara otomatis komputer akan menjalankan statement yang ada di else.
Misalkan kita ingin menentukan apakah hasil pengurangan bernilai positif atau negatif, maka kita bisa menggunakan syntax tersebut. Kita bisa mengatakan angka bernilai positif jika hasil pengurangan lebih dari atau sama dengan 0, namun selain itu maka akan disebut negatif.
4.Statement If…Elif…Else…
Selain dua kondisi seperti sebelumnya, kita juga bisa membuat percabangan dengan beberapa keadaan dengan menggunakan memanfaatkan statement If…Elif…Else. Pada dasarnya, bentuk umum dari statement ini adalah:
if kondisi:
statement if()
elif kondisi:
Statement elif()
else:
statement else()
Kita bisa menuliskan banyak kondisi lainnya dengan menggunakan elif. Tapi sebenarnya kenapa harus menggunakan elif sih? Kenapa tidak menggunakan if saja? Kita coba liat contohnya yuk!
Misalkan kita ingin melihat berapa banyak penggunaan battery, jika sudah lebih dari 80 maka bisa dikatakan critical, sementara jika baru mencapai 65 masih dalam kategori warning, dan jika kurang dari 65 maka disebut normal.
Mari kita bandingkan penggunaan elif dan if.
Anggap saja angka yang dimasukkan adalah 85. Maka kita bisa memastikan bahwa harusnya kategori yang didapatkan adalah Critical. Ketika kita menggunakan gabungan if dan elif, maka komputer akan menganggap hal tersebut sebagai satu kesatuan. Jika keadaan pertama tidak terpenuhi di if, baru lah akan menguji keadaan yang ada di elif. Maka hanya akan ada satu jawaban saja. Berikut adalah hasil dari penggunaan if dan elif secara bersamaan:
Nah, jawabannya sesuai dengan yang seharusnya kan? Lalu bagimana jika kita menggunakan if tanpa elif?
Kita bisa melihat disini bahwa komputer akan menganggap kondisi yang ada di if pertama yang ada di line 3 dengan if kedua yang ada di line 5 sebagai dua program yang berbeda atau bukanlah satu kesatuan. Pada dasarnya statement If digunakan untuk kondisi pertama saja. Sehingga tidak heran jika akan muncul 2 keadaan yaitu critical dan warning karena keduanya sama sama memenuhi jika dianggap sebagai dua percabangan yang berbeda.
Baca juga : Array Python : Array VS List Serupa Namun Tak Sama, Yuk, Kenali Perbedaannya
Python bisa melakukan banyak sekali pekerjaan, mulai dari pekerjaan sederhana seperti ini hingga yang lebih rumit seperti penggunaan Machine Learning, Deep Learning, dll. Sehingga tidak heran jika bahasa ini menjadi favorit banyak orang.
Sahabat DQ bisa mempelajari coding Python yang lebih mendalam dan detail dengan mengakses modul Premium yang tersedia di DQLab. Ada banyak sekali pembahasan yang dituang dalam berbagai modul dengan menggunakan bahasa pemrograman Python. Tidak hanya itu, begitu Sahabat DQ berlangganan modul premium, maka kalian juga bisa menikmati modul pembelajaran dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya, seperti R dan SQL.
Namun bagi kamu si pecinta gratisan, tenang saja. DQLab juga sudah menyediakan free modul yang bisa kamu jadikan dasar pembelajaran Python mu. Yuk, tunggu apa lagi? Buruan sign up di DQLab!
Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri