PROMO SPESIAL 12.12
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 120K!
1 Hari 15 Jam 39 Menit 21 Detik

Ragam Project Data Analyst di Bidang Cognitive Science

Belajar Data Science di Rumah 06-November-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2-longtail-jumat-03-2024-11-09-193827_x_Thumbnail800.jpg

Baru-baru ini, cognitive science mulai diperbincangkan di dunia maya berkat keberadaan Prof Stella Christie selaku Wamen Riset, Sains, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ilmu ini tentu menjadi perbincangan hangat karena banyak yang tidak tahu bahwa ilmu ini sebenarnya berperan besar dalam memahami cara manusia berpikir, belajar, dan berinteraksi.


Banyak orang belum menyadari bahwa cognitive science, atau ilmu kognitif, tidak hanya relevan di bidang psikologi, tetapi juga terlibat dalam pengembangan teknologi, pendidikan, dan bahkan dalam meningkatkan kebijakan publik.


Lalu apa sebenarnya kaitan cognitive science dengan project data analyst? Tentu ada! Project data analyst yang menitikberatkan pada aspek keilmuan cognitive science lebih mengutamakan proses berpikir manusia dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Pendekatan ini memungkinkan seorang data analyst untuk lebih memahami pola, perilaku, dan cara berpikir pengguna, yang berperan penting dalam menyajikan data yang relevan dan actionable.


Misalnya, cognitive science membantu dalam membangun model yang dapat mengenali bias kognitif, meningkatkan interpretasi data dengan pendekatan yang lebih manusiawi, dan menciptakan visualisasi yang intuitif sesuai dengan pola persepsi manusia. Sehingga, dengan menerapkan prinsip cognitive science, seorang data analyst dapat membuat analisis data yang tidak hanya akurat, tetapi juga lebih mudah dipahami dan relevan bagi pengambilan keputusan.


Nah, kalau kamu tertarik untuk mengambil project data analyst dengan mengangkat isu cognitive science, bisa banget! Berikut adalah inspirasi projectnya!


1. Memetakan Proses Kognitif Menggunakan Data EEG dan fMRI

Para data analyst sering bekerja dengan data otak untuk memahami bagaimana manusia merespons berbagai rangsangan, seperti suara atau gambar. Dalam proyek ini, data yang dikumpulkan dari perangkat EEG atau fMRI dianalisis untuk memetakan aktivitas otak, seperti saat individu mencoba fokus atau membuat keputusan.


Analisis ini membantu menunjukkan area otak yang aktif selama aktivitas tertentu, memungkinkan peneliti untuk lebih memahami cara kerja proses kognitif secara rinci. Visualisasi yang dihasilkan berbentuk heatmap, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang area otak yang aktif, yang akhirnya membantu para peneliti dalam bidang neurosains.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Memahami Perilaku Visual dengan Data Eye-Tracking

Melalui perangkat eye-tracking, data analyst dapat mengetahui pola pergerakan mata seseorang saat mereka melakukan tugas tertentu, seperti membaca atau melihat gambar. Proyek ini bertujuan untuk memahami area mana yang paling menarik perhatian seseorang dalam sebuah gambar atau teks.


Dengan mengidentifikasi pola fixasi mata dan jalur pergerakan saccade, data analyst dapat memberikan wawasan tentang bagaimana individu memproses informasi visual. Output berupa heatmap yang menunjukkan area perhatian utama, membuka peluang untuk memahami cara berpikir dan pola atensi visual manusia.


3. Menelusuri Kebiasaan Kognitif dalam Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan sering kali dipengaruhi oleh bias kognitif, dan proyek ini bertujuan untuk memetakan kecenderungan kognitif seseorang saat berada dalam kondisi tertentu. Data dari survei atau eksperimen psikologis dikumpulkan dan dianalisis untuk mengidentifikasi pola berpikir yang mungkin dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal, seperti kepercayaan diri berlebihan atau efek sunk cost.


Dari hasil analisis ini, data analyst dapat menghasilkan profil risiko pengambilan keputusan yang bisa dimanfaatkan dalam pelatihan kognitif dan membantu individu dalam membuat keputusan yang lebih rasional.


4. Menilai Faktor Efektivitas dalam Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran bahasa kedua melibatkan berbagai faktor yang berpengaruh pada keberhasilannya, dan proyek ini menargetkan pemahaman tentang faktor-faktor tersebut. Dengan menggunakan data dari tes kemampuan bahasa serta wawancara dengan peserta, data analyst melacak perkembangan bahasa siswa untuk menemukan pola yang mungkin berperan penting dalam proses belajar.


Hasil dari proyek ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor seperti repetisi, durasi belajar, dan metode pengajaran yang paling efektif, yang dapat diterapkan untuk merancang strategi belajar bahasa yang lebih baik.


Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya


5. Menggunakan Machine Learning untuk Memprediksi Respons Kognitif

Dalam proyek ini, data analyst membangun model machine learning untuk memprediksi respons kognitif seseorang terhadap tugas tertentu, seperti reaksi terhadap stres atau daya fokus. Data dari survei atau tes psikologis diproses sebagai input untuk model machine learning, memungkinkan data analyst untuk mengidentifikasi pola yang lebih kompleks dari reaksi kognitif. Model prediktif ini membantu dalam pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana variabel individu, seperti latar belakang atau pengalaman, dapat memengaruhi respons seseorang dalam situasi tertentu.


Proyek data analysis dalam cognitive science berperan penting dalam mengungkap bagaimana manusia berpikir, belajar, dan bertindak. Kolaborasi antara data analyst dan ilmuwan kognitif mampu memberikan wawasan berharga tentang proses kognitif serta membantu menciptakan intervensi yang lebih baik untuk kesehatan mental, pendidikan, dan produktivitas.


Menarik banget, kan? Ilmu cognitive science disangkutkan ke data science? So easy and very interesting! Nah, kalau kamu ingin mengeksplorasi project-project lainnya, kamu bisa mulai melatih diri dengan menyelesaikan ragam project data analyst di DQLab.


Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Semua skill yang dibutuhkan akan diajarkan. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan jadilah ahli dalam menyampaikan insight data dengan mengikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python!


Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login