Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS

Rekomendasi Tools Data Engineer Versi DQLab

Belajar Data Science di Rumah 13-Februari-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/409d15310d92b63fc62c05729b8931ec_x_Thumbnail800.jpeg

Salah satu pekerjaan di bidang teknologi yang mempunyai tugas utama untuk menyiapkan data dapat masuk ke dalam proses analisis, pekerjaan ini adalah Data engineer. Jadi seorang data engineer ini harus memiliki kemampuan untuk membangun jalur data untuk menyatukan informasi dari sebuah sistem maupun sumber yang berbeda-beda dengan cara mengintegrasikan, menyusun, dan juga membersihkan data untuk masuk ke dalam proses analisis. Profesi ini juga banyak bekerja sama dengan beberapa data analyst dan juga data scientist untuk dapat membantu data engineer dalam mengakses dan mengoptimalkan ekosistem di dalam database. 


Salah satu faktor yang penting untuk menjadi seorang data engineer yang handal yaitu memerlukan tools untuk membantu dalam memproses analisis di dalamnya. Dengan adanya tools ini data engineer akan memberikan insight yang bisa membantu perusahaan untuk bisa mengembangkan bisnis mereka, mengevaluasi kinerja, dan juga seorang data engineer bisa mendapatkan sebuah peluang baru.


Keterampilan dan juga pengetahuan dasar yang dibutuhkan oleh seorang data engineer juga sangat bervariasi pertama dimulai dari junior data engineer sampai dengan senior data engineer. Dengan alasan semua itu data engineer harus mampu memahami bahasa pemrograman untuk bisa melakukan pemodelan, analisis statistik, data warehouse, dan juga membangun pipeline. Nah, pada artikel ini kita akan membahas tools apa saja yang diperlukan untuk menjadi data engineer.


1. Snowflake Schema

Software yang bisa kalian pakai dika kalian ingin menjadi seorang data engineer adalah Snowflake Schema. Snowflake schema ini adalah sebuah database multidimensional di dalam sebuah data warehouse. Skema ini dinamakan sebagai snowflake schema karena bentuk tabel dalam skema ini menyerupai kepingan salju atau snowflake. Skema ini tersusun dari tabel fakta yang ada di tengah. 


Tabel fakta ini terhubungkan dengan berbagai dimensi yang juga dikelompokkan di dalam sebuah tabel. Tabel ini juga bisa disebut dengan dimensional tables. Informasi dalam tabel-tabel ini kemudian dapat dinormalisasikan untuk mengurangi redundancy atau sebuah pengulangan data yang ada. Skema ini juga sangat cocok untuk bisa mengolah data dengan hubungan tabel data yang cukup rumit. Snowflake schema ini memiliki keuntungan salah satunya adalah hemat storage kalian, karena adanya proses snowflaking atau bisa disebut dengan normalisasi data, pengulangan data yang sama yang bisa dikurangi.


Baca juga : Mengenal Data Engineer dan Prospek Karirnya


2. MongoDB

Software selanjutnya adalah mongodb, mongodb ini adalah salah satu jenis database NoSQL yang cukup populer untuk digunakan dalam mengembangkan sebuah website. MongoDB ini cukup berbeda dengan database jenis SQL lainnya yang menyimpan data menggunakan relasi tabel, jadi mongoDB menggunakan dokumen dengan format JSON. Inilah mengapa MongoDB lebih baik dalam membuat pengelolaan data dibandingkan jenis SQL lainnya. Karena cukup banyak perusahaan besar yang memakai software ini seperti Adobe, Google, dan juga ebay. Dokumen-dokumen yang berisikan berbaris-baris data tanpa adanya schema tertentu, tapi berupa struktur pasangan key-value. Nah, key-value ini bisa digunakan untuk melacak sebuah objek dengan menggunakan nilai-nilai yang cukup bervariasi, contohnya adalah data angka, string, atau bisa dengan objek kompleks lainnya. 


3. Apache Spark

Tools lain yang dapat kalian gunakan adalah apache spark. Apache spark ini adalah salah satu tools big data yang sangat berguna untuk bisa membangunkan sebuah jalur pemrosesan data dengan cukup mudah dengan dukungan beberapa jenis bahasa pemrograman yang ada di dalamnya dan juga tools ini menyediakan berbagai macam library yang dapat memenuhi kebutuhan pemrosesan data kalian. Kalian juga dapat mengakses sumber penyimpanan yang berbeda sampai dengan petabyte data dan juga untuk pemrosesannya secara cepat dengan menyiapkan beberapa node server yang sudah terinstall dalam framework apache spark. Software ini juga dilengkapi beberapa kebutuhan analisis data seperti GraphX dan juga MLlib. Software ini juga mendukung pemrosesan data secara real time. 


Baca juga : Data Enginer VS Data Scientist


4. Apache Airflow

Tools selanjutnya yang bisa dipakai oleh seorang data engineer adalah apache airflow. Apache airflow ini adalah salah satu workflow management system, yang management systemnya dipengaruhi dengan alur kerja untuk bisa menyediakan berbagai fitur. Apache airflow ini juga memiliki kelebihan yaitu sifatnya yang cukup fleksibel dan juga bisa digunakan dalam berbagai domain. Software ini juga memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pengatur schedule dan juga menjalankan tugas pipeline date, dapat memberikan kepastian task yang sudah diurutkan dengan cukup benar menurut dependensinya, software ini juga mengatur alokasi sumber daya dengan cara schedule resource.  


Yuk, bulatkan tekad kamu mulai berkarir atau witch karir di bidang data analyst sekarang juga. Ngga usah overthinking karena tidak memiliki background pendidikan yang linier dengan itu. Kamu bisa mulai bangun portfolio datamu yang outstanding dengan Modul Data Analyst Career Track bersama DQLab dan nikmati modul-modul dari dasar hingga tingkat mahir. Caranya dengan Sign Up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab:

  • Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  • Pilih menu Learn

  • Pilih menu Career Track

  • Lalu Pilih menu Data Analyst


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login