Rumus Dasar Deviasi Excel Cara Hitung Simpangan Baku
Excel dikenal dengan kepraktisannya dalam mengolah data. Berbagai rumus fungsi sudah disediakan sehingga pengguna tinggal menginputkan sesuai kebutuhannya. Maka dari itu, hampir semua pekerjaan membutuhkan calon karyawan mahir dalam menggunakan Excel. Sayangnya, belum banyak yang mampu menggunakan beberapa fungsi khusus pada proses analisa data. Terlebih jika data tersebut berkaitan dengan data penelitian atau uji coba.
Salah satu fungsi Excel yang sering digunakan untuk menilai kualitas data adalah standar deviasi. Secara sederhana standar deviasi digunakan untuk menilai sebaran data yang dimiliki. Tujuan deviasi adalah untuk membantu kita memahami jika rata-rata benar-benar mengembalikan data "umum".
Mengenali data pada tahap awal sangat penting karena akan berdampak pada proses analisa data lebih lanjut. Jika data sampel buruk, bisa mengakibatkan hasil prediksi yang mampu mewakili populasi kurang akurat. Nah, pada artikel kali ini akan dijelaskan penggunaan standar deviasi dan contohnya di Excel.
1. Apa Itu Standar Deviasi?
Excel sebagai salah satu tools analisa data dilengkapi juga dengan fungsi untuk menghitung deviasi suatu sampel. Standar deviasi atau yang juga disebut dengan simpangan baku adalah angka yang diperoleh untuk mengukur sebaran distribusi data yang diteliti. Jika nilai standar deviasi besar maka artinya data yang Sahabat DQ punya, memiliki distribusi yang lebar terhadap rata-ratanya. Bisa disimpulkan bahwa data tersebut memiliki variasi yang besar pula.
Tidak ada angka standar deviasi yang didefinisikan sebagai nilai yang baik atau buruk. Sebab standar deviasi diukur berdasarkan ekspektasi peneliti terhadap sebaran data yang dimiliki. Jika nilai standar deviasi cukup baik dan memenuhi ekspektasi kalian, maka nilai standar deviasi dianggap baik. Umumnya standar deviasi digunakan dalam penelitian kuantitatif. Nilai ini digunakan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat mewakili sampel penelitiannya. Karena hampir seluruh bidang industri melakukan uji coba, standar deviasi sering digunakan.
Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja
2. Fungsi Standar Deviasi
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung standar deviasi, perlu dipahami terlebih dahulu apa saja fungsi dari standar deviasi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, standar deviasi merupakan suatu ukuran yang menggambarkan sebaran dari satu set atau paket data. Dengan kata lain, ilmu statistika ini digunakan untuk menghitung kelompok data yang tersebar dari nilai rata-rata.
Standar deviasi memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, standar deviasi sering digunakan untuk menghitung data sampel penelitian. Selain itu, standar deviasi juga digunakan untuk mengukur risiko investasi, yaitu kemungkinan naik turunnya return atau imbal balik.
Bukan hanya itu, dalam dunia investasi standar deviasi juga sering digunakan sebagai perhitungan dalam dan mengukur kinerja reksadana serta pedoman untuk menganalisis saham.
3. Macam-macam Rumus Standar Deviasi
Excel menyediakan sejumlah rumus standar deviasi sesuai kebutuhan. Berikut penjelasan singkat masing-masing rumus tersebut:
STDEV: rumus yang digunakan untuk menghitung standar deviasi data sampel dengan mengabaikan nilai logika atau teks yang ada.
STDEV.S: memiliki fungsi yang sama dengan STDEV (merupakan fungsi tambahan dari Excel 2010 ke atas).
STDEV.P: rumus yang digunakan untuk menghitung standar deviasi data populasi dengan mengabaikan nilai logika atau teks yang ada.
STDEVA: rumus yang digunakan untuk menghitung standar deviasi data sampel dengan memproses nilai logika atau teks yang ada. Teks dan nilai logika FALSE dianggap bernilai 0 dan nilai logika TRUE bernilai 1.
STDEVPA: memiliki fungsi yang sama dengan STDEVA namun untuk data populasi.
4. Fungsi Excel STDEV
STDEVA adalah fungsi lain untuk menghitung standar deviasi berdasarkan data sampel. Formula ini bisa digunakan di semua versi Excel, mulai dari versi 2003 hingga 2019. Di Excel versi 2003 kita bisa menuliskan 30 argumen sedangkan di versi 2007, kita bisa menulis hingga 255 argumen berupa angka, baris, range, atau sel yang berisi angka. Berikut adalah penulisan umum formula atau rumus STDEV.
5. Fungsi Excel STDEVA
standar deviasi data sampel di Excel. Yang membedakan rumus ini dengan rumus STDEV adalah cara menangani nilai logika dan teks. Pada rumus ini, semua nilai logika dihitung, baik yang terkandung dalam array atau referensi, atau diketik langsung ke dalam daftar argumen (TRUE dievaluasi sebagai 1, FALSE dievaluasi sebagai 0).
Selain itu, Nilai teks dalam barik atau argumen referensi dihitung sebagai 0, termasuk string kosong (""), representasi teks dari angka, dan teks lainnya. Pembeda terakhir adalah pada rumus STDEVA sel kosong diabaikan. Berikut adalah contoh penggunaan rumus STDEVA.
6. Fungsi Excel STDEV.P dan STDEVPA
Kita menggunakan rumus ini apabila ingin mengetahui standar deviasi dari seluruh data yang ada dalam satu sheet. Misalnya, populasi data di satu sheet ada 5 dan kamu ingin menggunakan semua data tersebut untuk mencari simpangan bakunya. Formula yang dimasukkan tetap sama, yakni =STDEV.P(number 1, number 2,...).
Sedangkan STDEVPA adalah rumus standar deviasi untuk data populasi. Data yang bisa dihitung adalah data teks dan nilai logika. Jika data yang digunakan adalah nilai non-numerik, STDEVPA bekerja persis seperti fungsi STDEVA. Berikut adalah cara menulis kedua rumus tersebut.
Baca juga : Kenali Rumus IF pada 3 Kondisi dengan Excel
Selain rumus standar deviasi, Excel juga menyediakan rumus statistika lain yang sangat berguna bagi pengolahan data dan penelitian. Yuk uji pengetahuan Excel kamu dengan menyelesaikan kuis dari DQLab! Kuis ini FREE, loh! Kamu bisa kerjakan kapanpun dan di manapun.
Yuk akses kuisnya dengan cara Sign Up melalui DQLab.id kemudian masuk ke menu My Class dan pilih menu Quiz lalu klik button Excel dan akses kuis persiapan “Quiz Basic Excel”. Selamat mencoba!
Penulis: Salsabila MR
Editor: Annissa Widya Davita