Sankey Diagram: Visualisasi Excel Efektif untuk Data Kompleks
Menyampaikan informasi secara visual terutama menggunakan Excel adalah salah satu kunci dalam mempercepat pemahaman. Salah satu bentuk visualisasi yang semakin populer karena kemampuannya menyederhanakan data kompleks adalah Sankey diagram.
Artikel ini akan mengulas pengertian, kegunaan, komponen, dan contoh implementasi Sankey diagram dalam berbagai bidang. Cocok banget buat kamu yang sedang belajar visualisasi data tingkat lanjut!
1. Apa Itu Sankey Diagram?
Sankey diagram adalah jenis grafik alur (flow diagram) yang menunjukkan perpindahan atau distribusi kuantitas antara titik-titik (node) yang saling terhubung. Ciri khas Sankey diagram adalah lebar garis yang proporsional terhadap besar nilai yang mengalir, sehingga pembaca bisa langsung memahami volume tiap alur secara visual.
Diagram ini sangat efektif untuk menunjukkan hubungan antar bagian sistem, seperti distribusi energi, alokasi anggaran, hingga alur proses bisnis. Semakin besar nilainya, semakin tebal garis alurnya, itulah yang menjadikan diagram ini intuitif dan mudah dimengerti.
Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Excel
2. Kapan dan Mengapa Menggunakan Sankey Diagram?
Sankey diagram cocok digunakan saat kamu ingin memvisualisasikan data yang memiliki alur, konversi, atau distribusi antar kategori, terutama jika nilai yang mengalir bervariasi besarannya. Contohnya adalah:
Menunjukkan bagaimana energi dikonsumsi dari sumber ke penggunaan akhir.
Memetakan arus pengeluaran dana dari anggaran ke berbagai divisi.
Melihat konversi pengguna dalam funnel pemasaran digital.
Alasannya? Karena Sankey diagram membantu menemukan pola tersembunyi, identifikasi titik kehilangan (loss), atau jalur yang paling dominan dalam proses tertentu.
3. Komponen Utama Sankey Diagram
Sebelum membuat Sankey diagram, ada beberapa komponen penting yang perlu kamu kenal:
Node: Titik awal dan akhir dari suatu aliran data (misalnya: sumber energi, kanal distribusi, output akhir).
Link (Alur): Garis penghubung antar node yang menunjukkan aliran dan volumenya.
Value: Nilai kuantitatif yang digambarkan melalui ketebalan link. Nilai ini biasanya bersifat numerik dan menggambarkan jumlah yang berpindah dari satu node ke node lain.
Meskipun terlihat kompleks di awal, dengan tools seperti Excel (dengan add-ins atau Power BI), Tableau, atau Python (dengan Plotly), kamu bisa membuat Sankey diagram dengan lebih mudah.
4. Contoh Penggunaan Sankey Diagram dalam Berbagai Bidang
Sankey diagram telah digunakan secara luas di berbagai industri untuk membuat keputusan strategis berbasis data. Berikut beberapa contohnya:
Manufaktur: Memvisualisasikan efisiensi energi dari input ke output di lini produksi.
Keuangan: Menganalisis arus pengeluaran dari anggaran ke berbagai divisi dan program.
Pemasaran: Melacak alur pengguna dari klik iklan ke konversi akhir, dan melihat di tahap mana pengguna drop-off.
Kesehatan: Mengamati aliran pasien dari layanan pendaftaran hingga perawatan dan tindak lanjut.
Pendidikan: Menganalisis distribusi lulusan ke berbagai jurusan dan karier pasca studi.
Dengan visualisasi seperti ini, para pengambil keputusan dapat segera melihat bagian mana yang perlu diperbaiki atau dioptimalkan.
Baca juga: Belajar Fungsi Tanggal & Waktu di Excel
5. Cara Membuat Sankey Diagram di Excel
Meski Excel versi standar belum memiliki fitur Sankey diagram secara langsung, kamu tetap bisa membuatnya dengan beberapa pendekatan. Salah satu cara termudah adalah menggunakan Power BI, yang merupakan bagian dari ekosistem Microsoft dan dapat terintegrasi dengan Excel.
Berikut langkah umumnya:
Siapkan data dalam format tabular yang berisi kolom sumber (source), tujuan (target), dan nilai (value). Misalnya, dari divisi ke proyek, atau dari kanal pemasaran ke jumlah konversi.
Buka Power BI Desktop, lalu impor data kamu dari Excel.
Gunakan Visualisasi Sankey yang bisa ditambahkan dari marketplace visual Power BI (namanya “Sankey Chart by Microsoft BI Labs” atau dari pihak ketiga).
Tarik kolom Source, Target, dan Value ke masing-masing area visual.
Sesuaikan desain, warna, dan label sesuai kebutuhan.
Jika kamu tetap ingin bekerja di Excel, kamu bisa menggunakan add-in khusus seperti “Sankey Diagram for Excel” dari Office Add-ins. Add-in ini memungkinkan kamu membuat diagram interaktif berbasis data sederhana, meski tidak sekuat Power BI.
Visualisasi data yang baik bisa menjembatani antara informasi yang kompleks dan keputusan yang cepat. Sankey diagram adalah salah satu alat visualisasi yang tepat jika kamu ingin menyampaikan alur, distribusi, dan proporsi data dengan lebih jelas.
Mempelajarinya akan menambah nilai lebih pada kemampuan analisis data kamu, apalagi jika kamu bekerja di dunia bisnis, keuangan, atau digital marketing. Ingin menguasai visualisasi data seperti Sankey diagram langsung dari studi kasus nyata?
Yuk, asah skill-mu lewat program Bootcamp Data Analyst with Excel dari DQLab! Belajar terstruktur, langsung praktik, dan cocok untuk pemula maupun yang ingin berkarier di dunia data.
FAQ:
1. Apa itu Sankey diagram dan kapan sebaiknya digunakan?
Sankey diagram adalah jenis visualisasi data yang menunjukkan aliran atau perpindahan nilai antar entitas (node) dengan ukuran garis yang proporsional terhadap besar nilai. Cocok digunakan untuk menampilkan distribusi energi, alur dana, konversi pengguna, atau proses yang melibatkan input-output kompleks.
2. Apakah saya bisa membuat Sankey diagram langsung di Microsoft Excel?
Excel standar tidak menyediakan fitur Sankey diagram secara langsung, tetapi kamu bisa menggunakan add-in tertentu atau menghubungkan data ke Power BI untuk membuatnya dengan mudah dan profesional.
3. Apakah Sankey diagram hanya cocok untuk data teknis?
Tidak. Meski sering digunakan dalam konteks teknis seperti energi atau manufaktur, Sankey diagram juga sangat berguna di bidang bisnis, pemasaran digital, pendidikan, dan layanan publik untuk menyampaikan informasi dengan visual yang jelas.
Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab
Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar
Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab
Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini
