Selain ERD, Yuk Belajar Data Science dengan Star Schema
Skema bintang atau biasa dikenal dengan Star Schema adalah struktur organisasi database yang dioptimalkan untuk digunakan di warehouse atau intelijen bisnis yang menggunakan satu tabel fakta besar atau fact table untuk menyimpan data transaksional yang terukur, dan satu atau lebih tabel dimensi yang lebih kecil yang menyimpan atribut tentang data.
Disebut skema bintang karena tabel fakta berada di tengah diagram logis, dan tabel dimensi kecil bercabang untuk membentuk titik-titik bintang.
Sebuah tabel fakta berada di tengah database skema bintang, dan setiap database skema bintang hanya memiliki satu tabel fakta. Tabel fakta berisi data primer spesifik yang dapat diukur (atau dapat diukur) untuk dianalisis, seperti catatan penjualan, data kinerja yang dicatat, atau data keuangan.
Ini mungkin seperti data transaksional yang ada di baris tersebut ditambahkan saat peristiwa terjadi atau mungkin cuplikan data historis hingga titik waktu tertentu.
Lalu, bagaimana metode kerja star schema? Yuk simak selengkapnya
1. Cara Kerja Star Schema
Tabel fakta menyimpan dua jenis informasi yaitu nilai numerik dan nilai atribut dimensi. Pemisalan Sahabat DQ menggunakan database penjualan sebagai contoh, sel nilai numerik unik untuk setiap baris atau titik data dan tidak berkorelasi atau berhubungan dengan data yang disimpan di baris lain.
Hal Ini mungkin fakta tentang transaksi, seperti ID pesanan, jumlah total, laba bersih, jumlah pesanan atau waktu yang tepat.
Source : Tech Target Star Schema Diagram
Nilai atribut dimensi tidak secara langsung menyimpan data, tetapi menyimpan nilai kunci asing untuk baris dalam tabel dimensi terkait. Banyak baris dalam tabel fakta akan mereferensikan jenis informasi ini. Jadi, misalnya, mungkin menyimpan ID karyawan penjualan, nilai tanggal, ID produk, atau ID kantor cabang.
Baca juga: Penerapan Algoritma Data Science SEMMA Framework
2. Tafsir Star Schema diatas
Perlu diingat bahwa, Tabel dimensi menyimpan informasi pendukung ke tabel fakta. Setiap basis data skema bintang memiliki setidaknya satu tabel dimensi, tetapi seringkali memiliki banyak. Setiap tabel dimensi akan berhubungan dengan kolom dalam tabel fakta dengan nilai dimensi, dan akan menyimpan informasi tambahan tentang nilai tersebut.
Tabel dimensi karyawan dapat menggunakan ID karyawan sebagai nilai kunci dan dapat berisi informasi seperti nama karyawan, jenis kelamin, alamat, atau nomor telepon. Tabel dimensi produk dapat menyimpan informasi seperti nama produk, biaya produksi, warna atau tanggal pertama di pasar.
3. Model Skema Bintang
Dalam Star Schema, data proses bisnis, yang menyimpan data kuantitatif tentang bisnis didistribusikan dalam tabel fakta, dan dimensi yang merupakan karakteristik deskriptif yang terkait dengan data fakta. Pengukuran harga jual, jumlah penjualan, jarak, kecepatan, berat, dan berat adalah beberapa contoh data fakta dalam skema bintang.
Seringkali, Skema Bintang yang memiliki banyak dimensi disebut Skema Lipan. Sangat mudah untuk menangani skema bintang yang memiliki dimensi beberapa atribut.
4. Keuntungan dari Skema Bintang
Kueri yang Lebih Sederhana –
Logika join dari skema bintang cukup mudah dibandingkan dengan logika join lainnya yang diperlukan untuk mengambil data dari skema transaksional yang sangat dinormalisasi.
Logika Laporan Bisnis Sederhana –
Dibandingkan dengan skema transaksional yang sangat dinormalisasi, skema bintang membuat logika pelaporan bisnis umum yang lebih sederhana, seperti pelaporan dan periode ke periode.
Baca juga: Memahami Keunggulan dan Manfaat Data Science dalam Dunia Bisnis
Belajar memulai karir sebagai praktisi data science dengan menggunakan Python, R dan SQL sederhana dengan sign up dan login melalui DQLab Academy! Yuk nikmati kemudahan belajar tanpa ribet melalui live code editor DQLab. Belajar sambil buat portfolio dengan modul DQLab!
Signup sekarang atau isi form dibawah ini ya Sahabat DQ!