PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
1 Hari 0 Jam 17 Menit 21 Detik

Studi Kasus Machine Learning di Bidang Kesehatan: Bagaimana Algoritma Jadi ‘Teman Kerja’ Dokter

Belajar Data Science di Rumah 06-November-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-senin-07-2024-10-27-121956_x_Thumbnail800.jpg

Di era di mana Gen Z dan Milenial hidup berdampingan dengan teknologi dan data yang terus mengalir, bukan hal yang aneh lagi jika algoritma mulai merambah ke dunia kesehatan. Studi kasus tentang penerapan machine learning dalam bidang kesehatan membuka wawasan tentang bagaimana teknologi dan medis saling berinteraksi, memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk memahami dan mungkin terlibat. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas berbagai studi kasus penerapan machine learning di bidang kesehatan dan bagaimana algoritma menjadi ‘rekan kerja’ para dokter.

1. Studi Kasus Machine Learning di Bidang Kesehatan

Dalam konteks ini, studi kasus berarti aplikasi nyata dari algoritma machine learning dalam layanan kesehatan, mulai dari prediksi penyakit, analisis citra medis, pengolahan rekam medis elektronik hingga monitoring pasien secara real-time. “Machine learning” sendiri ialah cabang AI yang memungkinkan sistem belajar dari data tanpa pengkodean manual tiap skenario.

Menurut Habehh et al. (2021), aplikasi ML di bidang kesehatan mencakup radiologi, genomik dan neuroimaging dengan luas. Furizal, Ma’arif & Rifaldi (2023) dalam Journal of Robotics and Control UMY menambahkan bahwa algoritma seperti CNN, SVM, Random Forest telah digunakan dengan akurasi tinggi dalam diagnosis kanker dan penyakit lainnya. Dengan demikian, studi kasus artinya bukan sekadar teori, tetapi bagaimana teknologi tersebut sudah diterapkan di fasilitas kesehatan.

2. Mengapa Ini Penting Untuk Kamu dan Dunia?

Pertama, data yang dihasilkan di bidang kesehatan saat ini sangat besar dan kompleks, mulai citra medis, rekam medis elektronik (EHR), hingga perangkat wearable. Machine learning memungkinkan “menangkap pola” dalam data itu yang mungkin terlewat manusia (Habehh et al., 2021).

Kedua, dampaknya nyata: diagnosis lebih cepat, perawatan lebih tepat, efisiensi operasional meningkat implementasi ML dalam organisasi kesehatan jabar (Preti et al., 2024) menyoroti bagaimana model-model ML mulai masuk ke proses klinis. Ketiga, untuk kamu yang tertarik data atau teknologi: bidang ini adalah ruang peluang besar. Tapi juga menghadirkan tantangan yang menarik seperti privasi data, keterpercayaan algoritma, dan bias model.

Sebagai contoh, studi yang mengkaji bias model dalam prediksi ICU menunjukkan bahwa model yang tidak mempertimbangkan determinan sosial dapat menghasilkan performa berbeda antar-subpopulasi (Liu & Luo, 2021). Jadi, penting karena bukan hanya teknologi “keren”, melainkan teknologi yang menyentuh kehidupan manusia dan bisa jadi bagian dari karirmu.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner

3. Bagaimana Cara Membangun Studi Kasus ML di Bidang Kesehatan?

Prosesnya bisa dijelaskan secara tertata agar bisa diikuti:

  1. Identifikasi Masalah Klinis yang Relevan: Mulai dengan pertanyaan yang tepat, misalnya, “mengapa diagnosis terlambat?”, “bagaimana memprediksi pasien high-risk?” (Furizal et al., 2023).

  2. Pengumpulan & Pemrosesan Data: Data bisa datang dari EHR, citra medis, wearable. Proses meliputi pembersihan data (cleaning), transformasi, feature engineering. Artikel SPD Technology (2025) menekankan pentingnya preprocessing sebagai tahap krusial.

  3. Pembangunan Model ML: Pilih algoritma yang sesuai, misalnya logistic regression untuk klasifikasi sederhana, decision tree/Random Forest untuk interpretabilitas, atau neural network untuk citra kompleks (SPD Technology, 2025).

  4. Integrasi ke Alur Kerja Klinis: Model yang bagus tapi tidak digunakan dokter/keluarga pasien maka manfaatnya sangat terbatas. Preti et al. (2024) dalam Journal of Medical Internet Research menekankan pentingnya integrasi dengan workflow klinis.

  5. Evaluasi, Pemantauan & Pembaruan Model: Setelah implementasi, monitor performa model dari waktu ke waktu, lakukan retraining bila data berubah atau kondisi populasi bergeser (SPD Technology, 2025). Dengan mengikuti alur ini, proyek studi kasus ML kesehatan bisa lebih terstruktur dan berdampak.

4. Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Sebelum Terjun?

Walaupun potensi besar, ada beberapa hal kritis yang mesti diperhatikan supaya tidak “terjebak” teknologi tanpa arah:

  • Privasi & regulasi: Data kesehatan sangat sensitif. Organisasi harus mematuhi regulasi seperti HIPAA di AS, GDPR di Eropa (SPD Technology, 2025).

  • Bias & generalisasi model: Jika data hanya dari satu populasi, model bisa gagal di populasi lain. Studi Liu & Luo (2021) di arXiv menunjukkan perbedaan performa signifikan antar subgroup demografis.

  • Transparansi & kepercayaan: Jika dokter/pasien tidak mengerti bagaimana model bekerja, kepercayaan menurun. Interpretabilitas model sangat penting (Habehh et al., 2021).

  • Integrasi ke workflow: Teknologi hebat tapi jika tidak cocok dengan alur kerja klinis maka bisa terbengkalai. Preti et al. (2024) menunjukkan hal ini sebagai tantangan utama.

  • Perubahan kondisi & data: Data kesehatan dapat berubah seiring waktu (misalnya pandemi, teknologi baru); model harus diperbarui agar tetap relevan.


Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning


FAQ

Q: Apakah machine learning bisa menggantikan dokter?
A: Tidak sepenuhnya. Mesin dan algoritma bertindak sebagai alat bantu (assistant) penyokong keputusan manusia. Kombinasi manusia + ML terbukti lebih kuat daripada hanya manusia ataupun hanya mesin.
Q: Apakah saya harus ahli statistik dan pemrograman untuk terlibat di bidang ini?
A: Meskipun kemampuan teknis sangat membantu, peran di bidang ini juga terbuka untuk orang yang memahami domain kesehatan, interpretasi data, atau desain sistem—bukan hanya coding murni.
Q: Bagaimana saya mulai jika saya mahasiswa atau data enthusiast yang tertarik ke bidang ini?
A: Mulailah dengan memahami dataset kesehatan yang tersedia, pelajari algoritma machine learning dasar, dan eksplorasi studi kasus riil (misalnya dari jurnal atau artikel review) agar punya gambaran, lalu bisa eksperimen dengan proyek skala kecil sendiri.

Nah, jadi gimana? Kamu tertarik untuk mempelajari machine learning secara lebih dalam, serta menerapkannya untuk upgrade karir kamu? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.

Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak Alumni Sukses. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini