Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS

Teknik Pengolahan Data pada Distribusi Frekuensi

Belajar Data Science di Rumah 09-November-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/51214426013b8efe71834c6d36a566c5_x_Thumbnail800.jpg

Dalam melakukan kegiatan penelitian, ada banyak teknik analisis data yang bisa digunakan. Salah satu teknik analisis data yang sering dipakai dalam ilmu statistik adalah distribusi frekuensi. Teknik distribusi frekuensi pada umumnya diaplikasikan dalam teknik analisis data kuantitatif.


Apabila peneliti memiliki kumpulan data angka yang kondisinya acak, berserakan dan masih bersifat data mentah maka distribusi frekuensi bisa menjadi salah satu pilihan dalam melakukan pengolahan data. 


Pasalnya distribusi frekuensi memuat rangkaian data angka kemudian dibuat persebarannya dengan cara membagi ke dalam kelas-kelas berdasarkan interval ataupun kategori tertentu. Ada dua kategori data jika kita ingin melakukan teknik distribusi frekuensi yaitu data individu maupun data yang sudah dikelompokkan ke dalam selang interval.


Menurut Riduwan (2003) distribusi frekuensi merupakan penyusunan suatu data mulai dari data terkecil hingga terbesar yang membagi banyaknya data kedalam beberapa kelas. Kegunaan data yang diubah dalam bentuk distribusi frekuensi yaitu untuk memudahkan penyajian, mudah dipahami dan mudah dibaca sebagai informasi. 


Nantinya dari hasil distribusi frekuensi akan dipakai dalam perhitungan statistik, dasar pengambilan keputusan untuk penyusunan visualisasi data statistik dan pembagian kategori dalam penarikan kesimpulan suatu data.


Jika sahabat DQLab baru mengetahui teknik analisis data ini, kamu tidak perlu khawatir. Sebab dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas terkait distribusi frekuensi. 


1. Apa itu Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi merupakan rangkaian data angka menurut kuantitasnya dan atau kualitasnya (kategori). Rangkaian data angka menurut kuantitasnya disebut distribusi frekuensi kuantitatif, sebaliknya data yang disusun menurut kualitasnya (kategori) disebut distribusi frekuensi kualitatif.


Contoh sederhana data kuantitatif adalah data yang mencakup tentang hasil belajar, prestasi belajar, jumlah siswa dan lain sebagainya. 


Sedangkan contoh data kualitatif ialah data mengenai jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, status pernikahan dan sebagainya.


Tabel merupakan alat penyajian data statistika yang berbentuk baris dan kolom, dengan demikian, Tabel Distribusi Frekuensi dapat diartikan sebagai alat penyajian data statistik yang berbentuk kolom dan lajur yang di dalamnya dimuat angka yang dapat menggambarkan pembagian frekuensi dari variabel yang sedang menjadi objek riset.


Baca juga: Teknik Analisis Data CRISP-DM dalam Data Mining


2. Tujuan Distribusi Frekuensi

Tabel distribusi frekuensi membantu dalam melihat isi dari data yang ada, melihat kekurangan yang berakibat memunculkan dampak kurang baik untuk pengukuran atau pencatatan data yang dimasukkan tadi.


Data yang dimasukkan ke dalam distribusi frekuensi merupakan bahan mentah, untuk kemudian dicari hasil dari pencatatan dan pengukuran terhadap bahan tersebut. 

Biasanya besar dari hasil yang diketahui sangat bervariasi, hal itu tergantung dari jumlah dari keseluruhan data yang masuk. Selain itu, pengolahan bahan mentah perlu dilakukan lebih dulu sebelum mencari hasilnya.


3. Macam-Macam Distribusi Frekuensi

Dalam distribusi frekuensi dikenal tiga jenis tabel distribusi frekuensi yaitu tabel distribusi frekuensi relatif, tabel distribusi frekuensi kumulatif dan tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif. 

  1. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif 

    Tabel distribusi frekuensi relatif adalah sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval kelas dan tiap interval kelasnya masingmasing mempunyai bilangan frekuensi dalam bentuk persentase. Frekuensi relatif masing-masing kelas diperoleh dengan membagi frekuensi kelas dengan frekuensi totalnya. 


  1. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif 

    Tabel distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah tabel yang diperoleh dari tabel distribusi frekuensi dengan frekuensinya dijumlahkan selangkah demi selangkah. Ada dua jenis tabel distribusi frekuensi kumulatif yaitu tabel distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” dan tabel distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari”. 


  1. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif

    Tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif merupakan sebuah tabel yang diperoleh dari tabel distribusi frekuensi relatif dengan frekuensinya dalam bentuk persentase dijumlahkan selangkah demi selangkah. Ada dua macam tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif yaitu tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif “kurang dari” dan tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif “lebih dari”.


Baca juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif


4. Cara Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi

Agar kalian lebih penasaran dengan tabel distribusi frekuensi, berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan:

Menentukan Rentang (R)

Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi maka kita membutuhkan rentang. Rentang adalah jarak antara nilai maksimum dengan nilai minimum. Sederhananya, rentang merupakan hasil pengurangan nilai tertinggi suatu data dengan nilai terendah.

Berikut adalah rumus dari rentang:

Rentang = Nilai Maksimum - Nilai Minimum.


Menentukan Banyak Kelas (B)

Banyak kelas digunakan paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas. Apabila data yang kamu punya ini n berukuran besar lebih dari 100, kamu bisa menggunakan aturan Sturges. Berikut adalah rumus Sturges:

Banyak Kelas (B) = 1 + 3,3 log n


Menentukan Panjang Kelas (P)

Penentuan rentang sudah dilakukan, penentuan banyak kelas juga sudah ditentukan. Saatnya kita menentukan panjang kelas. Panjang kelas adalah hasil pembagian rentang dengan banyaknya kelas. Berikut adalah rumus dari Panjang Kelas:

Panjang Kelas = Rentang / Banyak Kelas

  • Menentukan ujung-ujung kelas untuk setiap kelas intervalnya. Dalam menentukan ujung-ujung kelas yang harus diperhatikan ialah menentukan nilai ujung bawah untuk kelas interval yang pertama. Terdapat dua kemungkinan yang dapat dilakukan yaitu nilai ujung bawah kelas interval pertama dapat mengambil nilai data yang terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil.

  • Memasukkan semua data ke dalam masing-masing kelas interval, menggunakan kolom turus/tally.

  • Menuliskan nomor dan judul tabel serta uraian dan sumber data yang didapat.


Jadi, sudah paham kan bagaimana caranya membuat tabel distribusi frekuensi? Kalau Sahabat DQ penasaran dengan analisis data dan aplikasinya dalam bidang data science, yuk mulai belajar di DQLab. Pelajari contoh dan macam teknik analisis data yang lainnya bersama DQLab! Rasakan sensasi belajar asyik dengan berbagai modul yang interaktif bersama DQLab.


Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login