Tips Melindungi Bisnis dari SQL Injection
Beberapa tahun belakangan ini ramai diperbincangkan kasus cybercrime yang terjadi di dunia maya. Hal ini berkaitan dengan kasus keamanan website yang mulai merajalela. Salah satu ancaman terbesar dan perlu dihindari terkait dengan peretasan website adalah SQL Injection.
SQL Injection merupakan teknik unik dimana hacker atau peretas memanfaatkan kesempatan dengan menyalahgunakan celah keamanan yang ada di SQL. Jenis serangan ini menimbulkan banyak kerugian akibat rusaknya database situs website.
Serangan SQL injection dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, terutama bagi perusahaan. Penyerang akan memiliki akses ke data perusahaan yang sensitif,informasi mengenai data pribadi konsumen, dan serangan injeksi SQL sering menargetkan informasi rahasia tersebut.
Selain kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan, akses pribadi konsumen juga bisa disalahgunakan dan berpotensi menyebabkan efek domino yang merugikan banyak orang.
Nah untungnya, kamu menemukan artikel yang tepat. Kali ini, DQLab akan membahas apa itu SQL Injection serta kasus SQL Injection lainnya sebagai pelajaran agar kita lebih berhati-hati terhadap penjahat digital.
1. SQL Injection
Sebelum kita bahas lebih lanjut, kita kulik apa sih yang dimaksud dengan SQL Injection? SQL Injection adalah salah satu teknik peretasan dengan cara menyalahgunakan celah keamanan yang ada di lapisan SQL berbasis data suatu aplikasi. Terbentuknya celah tersebut akibat input yang tidak difilter dengan benar dalam pembuatannya, sehingga terciptalah celah yang bisa disalahgunakan.
Umumnya, hacker menggunakan perintah atau query SQL dengan tools tertentu untuk mengakses database. Injeksi kode yang dilakukan membuat mereka dapat masuk tanpa proses otentikasi. Setelah berhasil, hacker bebas untuk menambahkan, menghapus, serta mengubah data-data pada website.
Baca juga : Saatnya Belajar SQL, Kenali Rekomendasi Query SQL Bagi Pemula
2. In-Band Injection
In-band SQL injection merupakan tipe serangan SQL injection yang paling umum dan mudah untuk dieksploitasi. In-band SQL injection terjadi ketika penyerang dapat menggunakan kanal komunikasi yang sama baik untuk melancarkan serangan maupun memperoleh hasil dari serangan.
Sebagai contoh, apabila penyerang dapat menggunakan jenis komunikasi alamat http untuk menyebarkan serangan ke backend dan dapat hasil di saluran yang sama. Terdapat dua tipe yang paling umum dari in-band SQL Injection, yaitu:
Error-based SQL Injection. Teknik serangan ini sangat bergantung pada pesan kesalahan yang dihasilkan oleh server database untuk memperoleh informasi mengenai struktur dari database. Pada beberapa kasus, teknik ini sendiri cukup bagi penyerang untuk melakukan enumerasi terhadap keseluruhan database.
Union-Based SQL Injection. Teknik serangan ini memanfaatkan operator SQL UNION untuk mengkombinasikan hasil dari dua atau lebih perintah SELECT ke dalam satu hasil yang kemudian dikembalikan sebagai bagian dari HTTP response.
3. Out-of-Band SQL Injection
yang paling tidak umum. Dengan jenis serangan SQL injection ini, penyerang menggunakan saluran komunikasi yang berbeda untuk menyerang dan untuk mengumpulkan hasil. Penyerang menggunakan metode ini jika server terlalu lambat atau tidak stabil untuk menggunakan jenis serangan SQL injection lainnya.
4. Beberapa Contoh dari Serangan SQL Injection
Ada beberapa tipe umum dari SQL Injection, meskipun efek dari SQL Injection bervariasi berdasarkan aplikasi yang ditargetkan:
Pencurian Informasi
Serangan ini memungkinkan penyerang untuk mendapatkan, baik secara langsung maupun tidak langsung informasi-informasi sensitif di dalam database.
Otentikasi Bypass
Serangan ini memungkinkan penyerang untuk masuk ke dalam aplikasi dengan hak akses administratif, tanpa menggunakan username dan password yang valid.
Compromised Ketersediaan Data
Serangan ini memungkinkan penyerang untuk menghapus informasi dengan maksud untuk merusak atau menghapus log atau audit informasi dalam database.
Compromised Integritas Data
Serangan ini melibatkan perubahan isi database, seorang penyerang bisa menggunakan serangan ini untuk deface halaman web atau memasukkan konten berbahaya ke dalam halaman web.
Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data
Tindakan preventif untuk melindungi data dari serangan cyber sangat penting, terutama bagi tim data. Selain memahami SQL, seorang praktisi data harus bisa menggunakan tools lain seperti R dan Python untuk membantu pengamanan data.
Yuk perdalam skill Data Science kamu bersama DQLab! Klik button di bawah ini atau Sign Up melalui DQLab.id untuk mengakses Free Modul ‘Introduction to Data Science’ dengan bahasa pemrograman R atau Python.
Selesaikan modulnya dan dapatkan sertifikat compliance kamu sebagai modal membangun portofolio data!