Trik Menonjolkan Soft Skills dalam Portofolio Data Engineer
Dalam dunia kerja, seorang Data Engineer tidak hanya diukur dari kemampuannya mengolah dan memanipulasi data, tetapi juga dari kemampuan soft skills yang mereka miliki. Soft skills menjadi aspek penting karena pekerjaan seorang Data Engineer sering melibatkan kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah yang kompleks.
Untuk membuat portofolio yang menarik, berikut adalah beberapa trik yang dapat membantu kamu untuk menonjolkan soft skills dalam portofolio Data Engineer. Simak yuk sahabat DQLab!
1. Berikan Contoh Nyata dari Proyek Kolaboratif
Kemampuan bekerja dalam tim merupakan salah satu soft skills utama yang harus ditonjolkan. Jelaskan peranmu dalam proyek-proyek kolaboratif, seperti bagaimana dirimu bisa bekerja sama dengan tim Data Scientist, Product Manager, atau stakeholders lainnya untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan.
Sebagai contoh, kamu bisa menulis: "Berperan sebagai penghubung antara tim Data Science dan tim Pengembangan Produk dalam proyek untuk meningkatkan sistem rekomendasi pelanggan." guna menginformasikan bahwa kamu punya pengalaman sebelumnya.
Baca juga : Mengenal Data Engineer dan Prospek Karirnya
2. Jelaskan Kemampuan Pemecahan Masalah
Data Engineer seringkali dihadapkan dengan masalah teknis yang kompleks, baik saat merancang arsitektur data maupun ketika ada kegagalan sistem. Di bagian portofolio, jelaskan pendekatan logis dan metodis Anda dalam mengidentifikasi masalah serta bagaimana kamu mencari solusi.
Sebutkan contoh spesifik dimana kamu berhasil memperbaiki pipeline data atau merancang sistem yang lebih efisien, misalnya: "Mampu mengidentifikasi bottleneck dalam pipeline data, melakukan optimasi, dan mengurangi waktu pemrosesan data sebesar 30%."
3. Tonjolkan Kemampuan Komunikasi Teknis dan Non-Teknis
Kemampuan komunikasi adalah elemen kunci dalam kesuksesan seorang Data Engineer. Kamu harus mampu menyederhanakan konsep teknis yang kompleks agar dapat dipahami oleh audiens non-teknis seperti manajemen atau klien.
Sebutkan dalam portofolio bagaimana dirimu dapa mempresentasikan hasil analisis atau rekomendasi teknis kepada tim yang lebih luas, misalnya: "Menyajikan solusi arsitektur data untuk tim eksekutif non-teknis dan menerima persetujuan untuk implementasi."
Baca juga : Data Engineer VS Data Scientist
4. Tampilkan Keterampilan Manajemen Waktu dan Prioritas
Dalam mengelola proyek data, Data Engineer sering kali harus menangani banyak tugas secara bersamaan. Keterampilan dalam manajemen waktu dan prioritas sangat penting. Kamu dapat menambahkan bagian di portofolio yang menjelaskan bagaimana tugas-tugas tersebut dapat dikelola dengan baik. Misalnya “memimpin proyek migrasi data ke cloud sambil tetap mengelola pemeliharaan infrastruktur data yang ada tanpa mengganggu operasional sehari-hari.”
5. Sertakan Ulasan atau Testimoni dari Tim atau Klien
Cara yang efektif untuk menunjukkan soft skills adalah melalui testimoni dari rekan kerja, atasan, atau klien yang dapat memberikan pandangan eksternal tentang bagaimana kamu bisa berkontribusi di proyek dan berkolaborasi dengan tim. Testimoni ini memberikan kepercayaan lebih kepada calon pemberi kerja tentang kepribadian dan etos kerja yang kamu miliki.
Mengintegrasikan soft skills dalam portofolio Data Engineer dapat memberikan nilai tambah bagi calon pemberi kerja. Mampu bekerja sama, memecahkan masalah, mengelola waktu, dan berkomunikasi dengan baik tidak kalah pentingnya dengan keterampilan teknis.
Pastikan dirimu menonjolkan pengalaman nyata yang mencerminkan soft skills ini agar portofolio yang kamu buat terlihat lebih berimbang dan kuat di mata perekrut. Dengan demikian, kamu berpeluang untuk memikat perhatian perusahaan yang tidak hanya mencari ahli teknis, tetapi juga seseorang yang dapat bekerja dalam lingkungan yang dinamis dan kolaboratif.
Apakah kamu ingin bercita-cita menjadi seorang data engineer? Namun, belum memiliki skill dan dasar pengetahuan yang cukup? Tak usah khawatir
DQLab merupakan suatu platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman populer. Selain itu DQLab merupakan platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur ChatGPT.
DQLab juga menggunakan metode HERO, yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Untuk bisa merasakan pengalaman belajar yang praktis & aplikatif yuk langsung saja sign up di DQLab.id/signup
Penulis: Reyvan Maulid