PROMO SPESIAL 12.12
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 120K!
1 Hari 23 Jam 52 Menit 39 Detik

Tutorial Hapus Elemen pada Python Menggunakan pop()

Belajar Data Science di Rumah 19-September-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/1-longtail-jumat-01-2024-09-19-194705_x_Thumbnail800.jpg
Follow Instagram dan LinkedIn kami untuk info karir dan topik menarik

Dalam pemrograman Python, terdapat berbagai fungsi bawaan (built-in) yang memudahkan kita untuk memanipulasi berbagai jenis data. Salah satunya untuk menghapus elemen dari struktur data dengan menggunakan fungsi pop().


Fungsi ini memiliki fleksibilitas yang tinggi, sehingga dapat digunakan pada beberapa tipe data seperti list, dictionary, dan set. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari bagaimana menggunakan fungsi pop() dalam Python secara mendalam, serta penerapannya pada beberapa jenis struktur data yang berbeda.


1. Mengenal Fungsi pop() dalam Python

Fungsi pop() merupakan salah satu metode bawaan Python yang digunakan untuk menghapus elemen dari suatu struktur data sekaligus mengembalikan nilai elemen yang dihapus tersebut. Fungsi ini tidak hanya untuk menghapus data, tetapi juga mengembalikan data tersebut ke pengguna, sehingga kita dapat langsung memanfaatkannya jika diperlukan.


Fungsi pop() memiliki perilaku yang berbeda tergantung pada struktur data yang digunakan. Misalnya, pada struktur data list, fungsi ini akan menghapus elemen berdasarkan indeks, sedangkan pada dictionary, penghapusan dilakukan berdasarkan kunci (key). Fungsi ini juga digunakan pada set, meskipun perilaku penghapusan pada set tidak berdasarkan urutan tertentu karena sifat set yang tidak berurutan.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Menggunakan pop() pada List

Pada struktur data list di Python, fungsi pop() digunakan untuk menghapus elemen berdasarkan indeks. Jika indeks tidak diberikan, fungsi ini secara default akan menghapus elemen terakhir dalam list. Setelah elemen tersebut dihapus, nilai elemen tersebut akan dikembalikan oleh fungsi. Oleh karena itu, kita bisa langsung menggunakan nilai yang dihapus untuk keperluan lain.


Misalnya, jika kita memiliki sebuah list bernama angka = [10, 20, 30, 40] dan kita menjalankan perintah angka.pop(), maka elemen 40 akan dihapus dari list tersebut, dan nilai 40 akan dikembalikan. Kita juga dapat menghapus elemen pada indeks tertentu, seperti angka.pop(1) yang akan menghapus elemen pada indeks ke-1 (yaitu 20).


Jika kita mencoba menghapus elemen pada indeks yang tidak ada, misalnya indeks yang lebih besar dari panjang list, Python akan mengembalikan kesalahan (IndexError).


3. Menggunakan pop() pada Dictionary

Berbeda dengan list, dictionary di Python adalah koleksi pasangan kunci dan nilai (key-value pairs). Fungsi pop() pada dictionary digunakan untuk menghapus elemen berdasarkan kunci (key). Sebagai contoh, jika kita memiliki sebuah dictionary bernama mahasiswa = {'nama': 'Andi', 'umur': 21, 'jurusan': 'Informatika'}, maka kita dapat menghapus entri berdasarkan kunci tertentu menggunakan perintah mahasiswa.pop('umur').


Perintah ini akan menghapus pasangan kunci-nilai yang memiliki kunci 'umur', sehingga dictionary tidak lagi memiliki entri dengan kunci tersebut. Setelah penghapusan, nilai yang terkait dengan kunci yang dihapus akan dikembalikan (dalam hal ini nilai 21). Jika kunci yang ingin dihapus tidak ada dalam dictionary, Python akan mengembalikan kesalahan (KeyError).


Namun, kita bisa memberikan argumen kedua untuk mencegah kesalahan ini dan mengembalikan nilai default jika kunci yang dihapus tidak ditemukan. Sebagai contoh, mahasiswa.pop('alamat', 'Tidak ditemukan') akan mengembalikan 'Tidak ditemukan' tanpa memunculkan kesalahan, karena kunci 'alamat' tidak ada dalam dictionary.


4. Menggunakan pop() pada Set

Set adalah tipe data dalam Python yang berisi elemen-elemen unik dan tidak berurutan. Karena sifatnya yang tidak berurutan, fungsi pop() pada set bekerja secara berbeda dibandingkan dengan list dan dictionary. Ketika kita menggunakan pop() pada sebuah set, elemen yang dihapus tidak ditentukan oleh urutan tertentu, melainkan Python akan memilih elemen secara acak karena set tidak memiliki indeks.


Sebagai contoh, jika kita memiliki set bernama buah = {'apel', 'pisang', 'jeruk'}, dan kita menjalankan perintah buah.pop(), maka salah satu elemen dari set akan dihapus secara acak, dan elemen tersebut akan dikembalikan oleh fungsi. Perlu diingat bahwa karena elemen-elemen set tidak memiliki urutan, kita tidak dapat memprediksi elemen mana yang akan dihapus. Jika set kosong, Python akan mengembalikan kesalahan (KeyError) ketika fungsi pop() dipanggil.


Baca juga : Mengenal Perbedaan R Python dan SQL


Kalian bisa menggunakan Python untuk beragam kebutuhan, bahkan juga untuk membuat model prediksi atau machine learning lainnya. Nah, untuk bisa di level tersebut tentu kalian perlu memahami dasarnya dulu kan? DQLab hadir untuk membantu kalian memahami dasar-dasar machine learning dan ilmu data lainnya!


DQLab adalah platform belajar online yang memiliki metode  HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Menariknya lagi, DQLab juga mengintegrasikan modulnya dengan fitur ChatGPT nih! Fungsinya untuk apa?

  • Membantumu mendapatkan penjelasan dari code yang sedang dipelajari.

  • Membantumu menemukan code yang salah atau tidak sesuai. 

  • Memberikan alternatif solusi dari problem/error yang kalian temukan.


Jadi, tunggu apalagi? Nikmati pengalaman belajar praktis dan menyenangkan di DQLab dengan Sign Up segera di sini atau ikuti Bootcamp Data Analyst with SQL and Python!

Mulai Belajar
Python Sekarang
Bersama DQLab

Buat Akun Belajar & Mulai Langkah
Kecilmu Mengenal Python

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login