WEEKEND FLASH SALE! 
Belajar Data 6 Bulan BERSERTIFIKAT Cuma 130K!

1 Hari 14 Jam 9 Menit 26 Detik

Tutorial Visualisasi Candlestick dengan Excel

Belajar Data Science di Rumah 20-Oktober-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/74c6e3d5273123be25231f14a58adb92_x_Thumbnail800.jpg

Microsoft Excel dikenal populer sebagai salah satu tools yang mumpuni dalam melakukan visualisasi data. Excel menyediakan banyak pilihan visualisasi data yang bisa digunakan oleh user dalam melakukan pengolahan data. Visualisasi yang dihadirkan dalam Excel ini sangatlah beragam sahabat DQLab


Mulai dari visualisasi yang memiliki grafis sederhana sampai visualisasi data yang advance bisa kamu dapatkan hanya di Excel. Hal ini dikarenakan dengan visualisasi data memegang peranan penting agar audiens yang berada di lain divisi dapat memahami informasi yang disampaikan oleh praktisi data.


Sehingga insight tersebut dapat digunakan untuk melakukan aksi yang tepat untuk dilakukan dalam mencapai tujuan perusahaan. Salah satu jenis visualisasi data yang bisa digunakan oleh para investor dalam melakukan pergerakan saham adalah grafik candlestick.


Candlestick chart merupakan salah satu jenis grafik yang dilakukan dalam memantau harga saham. Melansir Otoritas Jasa Keuangan, apabila kamu ingin berinvestasi di ranah saham terdapat dua jenis analisis yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.


Dalam analisis teknikal inilah akan dilakukan pemantauan harga melalui analisis grafik. Adapun grafik yang digunakan untuk melakukan pantauan harga saham antara lain line chart, bar chart dan juga candlestick chart. Dalam dunia investasi, candlestick candlestick merupakan rambu-rambu dalam memantau harga saham. 


Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menyimak postingan berikut ini. Kira-kira bagaimana ya cara membuat visualisasi data menggunakan candlestick chart? Simak selengkapnya melalui artikel ini yuk!


1. Asal Usul Candlestick Chart

Sebelum kita membahas lebih jauh terkait cara membuat visualisasi data dengan candlestick chart, kita akan sedikit mengenal dulu terkait Candlestick Chart.


Dulunya candlestick merupakan alat yang digunakan oleh para trader komoditas beras di Jepang untuk mencatat harga pasar dari waktu ke waktu dan mempergunakan data untuk memprediksi pergerakan-pergerakan harga di masa depan. 

excel


Metode ini dikembangkan oleh seorang trader komoditas beras pada abad ke-18 di Jepang yaitu Munehisa Honma dan selanjunya metode ini dipopulerkan di dunia barat oleh Steven Nison melalui bukunya yang berjudul “Japanese Candlestick Charting Techniques”.


Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja


2. Komponen-Komponen dalam Candlestick Chart

Candlestick memiliki dua komponen utama yang perlu kamu ketahui nih sahabat DQLab. Ada tubuh Candle dan ekor Candle. Berikut adalah penjelasannya:

  • Tubuh Candle (Body): bagian dari candlestick yang menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan pada titik waktu tertentu yang ditunjukan dari bentuk persegi empat berwarna merah atau hijau maupun hitam atau putih.

  • Ekor Candle (Shadow/Wick): bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah saham pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari garis lurus yang membentang di atas dan di bawah tubuh candlestick dan berwarna sama seperti bentuk lilin (candle).


Ada dua warna yang digunakan dalam candlestick yaitu merah dan hijau. Merah berarti terjadi penurunan harga saham (bearish) yang berarti harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Sedangkan, hijau berarti terjadi peningkatan harga saham (bullish) yang berarti harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan. 


Excel

Namun dalam beberapa kasus, apabila candlestick yang ditampilkan tidak berwarna, maka warna hitam digunakan untuk mengindikasikan situasi bearish. Sedangkan warna putih digunakan untuk mengindikasikan situasi bullish.


3. Indikator Tubuh Candlestick Chart

Selain bentuk dan warna, setiap candlestick juga bergantung pada panjang dan pendeknya tubuh dan ekor candle. Semakin panjang tubuh dari grafik candle menunjukkan semakin intens tekanan pembelian dan penjualan saham. 

Excel

Sebaliknya jika tubuh dari candle semakin pendek mengindikasikan pergerakan harga yang minim dan mempresentasikan konsolidasi harga saham.


4. Indikator Ekor Candlestick Chart

Selanjutnya panjang dan pendek ekor candle juga memiliki makna sendiri sahabat DQLab. Apabila candlestick dengan ekor pendek mengindikasikan bahwa kebanyakan dari aktivitas trading yang terjadi dekat harga pembukaan dan harga penentuan.


Dengan kata lain, fluktuasi harga saham tersebut tidak berada jauh melampaui harga pembukaan dan penutupan. Sebaliknya, candlestick dengan ekor panjang mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas/transaksi trading jauh melampaui harga pembukaan dan penutupan pada suatu titik waktu tertentu.

Excel

Selanjutnya, candlestick yang memiliki ekor atas panjang dan ekor bawah yang pendek mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi trading session dengan melakukan bidding harga yang tinggi. Sedangkan penjual berusaha menekan harga lebih rendah dari harga tersebut.


Sebaliknya, candlestick dengan ekor atas yang pendek dan ekor bawah yang panjang menunjukkan bahwa penjual mendominasi trading session dan menekan harga untuk turun, tetapi pembeli tetap memberikan tekanan dengan melakukan bidding harga yang tinggi pada trading session tersebut.


Baca juga : Kenali Rumus IF pada 3 Kondisi dengan Excel


5. Cara Membuat Visualisasi Data dengan Candlestick Chart

Inilah pembahasan yang ditunggu-tunggu. Kali ini kita akan ajak sahabat DQLab untuk membuat visualisasi data dengan candlestick chart. Anggapannya kita sedang memiliki data seperti pada gambar di bawah ini.


Dari data tersebut terdiri dari harga pembukaan, harga tertinggi saham, harga terendah saham dan harga penutupan saham yang diukur dalam satuan Dollar per tanggal.


Kali ini, kita akan membuat sebuah visualisasi data dalam bentuk candlestick chart. Bagaimana cara membuatnya? Yuk ikuti step-step di bawah ini:


  • Klik insert kemudian pilih Recommended Charts

    excel

  • Ketika klik Recommended Chart maka akan terbuka berbagai macam grafik yang sesuai dengan data yang kamu punya. Klik All Charts dan akan tersedia banyak contoh grafiknya.


    Pilih Stock di bagian sebelah kiri. Hal ini dikarenakan data yang sesuai dengan miliknya adalah data harga saham.


    Excel

  • Sebelah kanan, kamu bisa pilih rekomendasi grafik dari stock. Kemudian pilih grafik Open-High-Low-Close.

    Excel

  • Setelah itu, klik kanan pada layout grafik. Lalu pilih Select Data 

    excel

  • Pada jendela baru nanti akan muncul Select Data Source. Disini kamu bisa langsung edit data. Kemudian centang semuanya dibawah Horizontal Category Axis Labels

    Excel

  • Pilih rentang data yang ingin kita beri akses Axis Label range. Dalam contoh yang kita pilih disini melibatkan sel A3 hingga A7

    Excel


  • Klik tombol OK dua kali, sekali untuk Axis Labels dan yang kedua untuk jendela Select Data Source.

    Tambahkan judul bagan sebagai "Bagan Candlestick" di bawah opsi Judul Bagan pada grafik yang dihasilkan. Kamu dapat melihat output grafik seperti di bawah ini

    excel


Seru juga, ya belajar memvisualisasikan data dengan menggunakan Microsoft Excel. Bagi pemula yang belum pernah belajar bahasa pemrograman, Excel dapat menjadi tools yang dipelajari lebih dulu untuk analisis dan visualisasi data.


Kamu bisa mencoba menggunakan data yang diperoleh dari internet atau membuat dataset sederhana di Excel. 


Mau belajar fitur-fitur Excel menggunakan kasus nyata di industri? Yuk, gabung di DQLab.id! Belajar Excel lebih mudah bersama mentor data dan studi kasus nyata untuk perdalam skillmu.


Penulis: Reyvan Maulid


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login