JULY SPECIAL ! DISKON 96%
Belajar Data Science Bersertifikat, 12 Bulan hanya 180K!
1 Hari 15 Jam 8 Menit 43 Detik

Uji Hipotesis, Statistik Penting untuk Data Analyst

Belajar Data Science di Rumah 16-Mei-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/1-longtail-rabu-03-2024-05-17-152253_x_Thumbnail800.jpg

Statistik menjadi ilmu dasar yang perlu dikuasai oleh seorang data analyst. Dengan memahami dasar-dasar statistik, praktisi data akan lebih mudah untuk mengolah, menganalisis, dan mempresentasikan insight yang diperolehnya. Salah satu statistik yang perlu dikuasai adalah uji hipotesis. Apa saja macam-macamnya dan bagaimana cara kerjanya? Langsung simak pembahasannya, yuk!


1. Apa itu Uji Hipotesis?

Pengujian hipotesis adalah proses statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran klaim atau perbedaan antara dua kelompok data. Dalam analisis data, langkah tersebut sering digunakan untuk menentukan apakah perbedaan antara dua rata-rata, proporsi, atau variabel lainnya adalah nyata atau hanya hasil dari variasi acak dalam sampel.


Proses ini melibatkan pembuatan hipotesis nol (null hypothesis) yang menyatakan tidak ada perbedaan nyata antara dua kelompok, dan hipotesis alternatif yang menyatakan perbedaan tersebut nyata. Kemudian, dengan menggunakan teknik statistik yang sesuai seperti uji t, uji chi-kuadrat, atau uji ANOVA, data diamati untuk menentukan apakah ada cukup bukti untuk menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Macam-macam Uji Hipotesis

Ada beberapa macam uji hipotesis yang digunakan tergantung pada jenis data yang diamati dan tujuan analisis. Berikut adalah beberapa macam uji hipotesis yang umum digunakan:

  • Uji t: Digunakan untuk membandingkan rata-rata dua kelompok data. Terdapat beberapa jenis uji t, seperti uji t independen yang digunakan ketika dua kelompok data adalah independen satu sama lain, dan uji t berpasangan yang digunakan ketika dua kelompok data berpasangan atau berhubungan satu sama lain.

  • Uji Chi-Kuadrat: Digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal. Misalnya, uji chi-kuadrat dapat digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara jenis kelamin (variabel kategorikal) dan preferensi pemilihan (variabel kategorikal).

  • Uji ANOVA (Analysis of Variance): Digunakan untuk membandingkan rata-rata tiga atau lebih kelompok data. Uji ini memberikan informasi apakah terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata kelompok-kelompok tersebut.

  • Uji Korelasi: Digunakan untuk menentukan seberapa erat hubungan antara dua variabel kuantitatif. Uji ini dapat memberikan informasi tentang arah (positif atau negatif) dan kekuatan hubungan antara variabel tersebut.

  • Uji Regresi: Digunakan untuk memahami hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Uji regresi memberikan gambaran tentang bagaimana perubahan dalam satu variabel mempengaruhi variabel lainnya.


3. Mengapa Data Analyst Wajib Tahu Uji Hipotesis?

Data analyst wajib tahu uji hipotesis karena menjadi dasar untuk membuat kesimpulan. Uji hipotesis memberikan hasil statistik yang kuat untuk mengevaluasi apakah perbedaan atau hubungan antara variabel dalam data itu nyata atau hanya hasil dari kesalahan sampel. Tanpa pemahaman yang baik tentang uji hipotesis, kalian mungkin cenderung membuat kesimpulan yang salah atau tidak dapat dipercaya, yang dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak tepat.


Selain itu, uji hipotesis memberikan dasar untuk validitas dan kepercayaan temuan statistik. Dengan menguji hipotesis secara sistematis, seorang data analyst bisa yakin kesimpulan yang diambil dari data didasarkan pada bukti-bukti statistik yang kuat dan bukan hanya pada kebetulan atau kesalahan sampling. Kemampuan untuk menguji hipotesis juga memungkinkan analis data untuk mengeksplorasi dan memahami lebih dalam tentang karakteristik data, serta membuat prediksi yang lebih baik tentang masalah yang sedang diamati.


Baca juga : Data Analyst vs Data Scientist, Yuk Kenali Perbedaannya


4. Statistik untuk Data Analyst Lainnya

Selain uji hipotesis, seorang data analyst juga perlu menguasai berbagai statistik lainnya untuk melakukan analisis dengan efektif. Beberapa statistik yang penting untuk dikuasai antara lain:

  • Deskripsi Statistik: Ini mencakup mean, median, mode, dan deviasi standar. Statistik deskriptif ini memberikan gambaran singkat tentang distribusi data, membantu dalam memahami pusat dan sebaran data.

  • Korelasi dan Regresi: Penting untuk memahami hubungan antara variabel-variabel dalam data. Analisis korelasi membantu memahami seberapa erat hubungan antara dua variabel. Sementara analisis regresi memungkinkan untuk memprediksi nilai suatu variabel berdasarkan variabel lainnya.

  • Probabilitas dan Distribusi Probabilitas: Dasar probabilitas penting untuk memahami teori statistik. Distribusi probabilitas seperti distribusi normal, binomial, dan Poisson sering digunakan dalam analisis data.

  • Analisis Variansi (ANOVA): Digunakan untuk membandingkan rata-rata antara tiga atau lebih kelompok data. ANOVA membantu dalam menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan di antara kelompok-kelompok tersebut.


Ingin tahu lebih lanjut implementasi dasar-dasar statistik tersebut pada proses analisis data? Pelajari di DQLab! Modul pembelajaran diatur sehingga pemula dapat mempelajari hal mendasar terlebih dahulu untuk memperkuat pengetahuannya. Selanjutnya akan diberikan beberapa studi kasus yang memperluas pemahaman kalian dan mengaplikasikannya ke permasalahan yang bervariasi. Untuk pemula yang tidak memiliki latar belakang IT pun dimudahkan dengan Live Code Editor sehingga tidak perlu install aplikasi ketika harus praktik coding. 


Bahkan modul di DQLab diintegrasikan dengan ChatGPT loh. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan ikuti Bootcamp Data Analyst with Python & SQL bersama DQLab LiveClass! 

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login