JULY SPECIAL ! DISKON 96%
Belajar Data Science Bersertifikat, 12 Bulan hanya 180K!
1 Hari 14 Jam 48 Menit 50 Detik

Yuk, Pelajari Apa itu Self Join Table SQL & Contohnya

Belajar Data Science di Rumah 11-Maret-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2-longtail-senin-06-2024-03-13-143042_x_Thumbnail800.jpg

Dalam SQL, ada banyak fungsi query yang bisa digunakan untuk melakukan analisis data yang lebih mendalam sehingga nantinya mendapatkan insight yang lebih berkualitas. Salah satunya dengan menggunakan Join Table. Fungsi ini pun juga memiliki beragam jenis, tergantung dari kebutuhan SahabatDQ. Salah satu join table yang bisa digunakan adalah Inner Join Table. Bagaimana cara penggunaannya? Cari tahu contohnya di sini!


1. Apa itu Self Join Table?

Self join table adalah teknik yang digunakan untuk menggabungkan baris-baris dari tabel yang sama berdasarkan kriteria tertentu. Dalam self join table, tabel itu sendiri digunakan dua kali dalam pernyataan SELECT, masing-masing dengan alias yang berbeda. Dengan ini, kalian bisa membandingkan baris-baris dalam tabel yang sama berdasarkan kondisi yang ditentukan, seperti membandingkan nilai-nilai dalam kolom yang berbeda atau menemukan hubungan antara baris yang berbeda di dalam tabel yang sama.


Self join table sering digunakan dalam skenario hubungan hierarkis antara data dalam tabel yang sama. Contohnya adalah perusahaan dengan struktur manajerial berjenjang di mana setiap karyawan memiliki atasan langsung. Dengan menggunakan self join table, kita dapat membuat pertanyaan yang kompleks seperti mencari semua karyawan yang memiliki atasan langsung yang sama atau mencari jalur hierarki dari seorang karyawan ke puncak manajemen.


Baca juga : Bootcamp Data Analyst with SQL and Python


2. Manfaat Self Join Table

Dengan menggunakan self join table, kita dapat dengan mudah mengambil informasi yang berkaitan antara baris-baris yang berbeda dalam tabel yang sama. Hal ini memungkinkan untuk melakukan analisis yang lebih dalam dan kompleks terhadap data dalam struktur yang sudah ada, tanpa perlu memperkenalkan tabel tambahan atau mengubah desain database.


Meskipun self join table melibatkan penggunaan tabel yang sama dalam pernyataan SQL, kalian dapat mengoptimalkan eksekusi query menggunakan indeks dan strategi penggabungan data yang efisien. Jadi, self join table memungkinkan kalian untuk menjalankan query yang kompleks dan menghasilkan output yang akurat dengan waktu eksekusi yang cepat, terutama dalam skenario tabel memiliki struktur hierarkis yang kompleks atau berjenjang.


3. Contoh Penerapan Self Join Table

Misalkan kita memiliki tabel employees yang menyimpan informasi tentang karyawan di sebuah perusahaan, termasuk nama karyawan dan ID atasan langsung. Kita ingin membuat laporan yang menunjukkan nama dan posisi karyawan beserta nama atasan langsung.


Dalam skenario ini, kita memerlukan self join karena kita perlu menghubungkan setiap karyawan dengan atasan langsung mereka, yang juga merupakan entitas karyawan dalam tabel yang sama. Berikut adalah skenario dan query SQL untuk menyelesaikannya.

SQL

SQL


Dalam query ini, kita menggunakan self join pada tabel karyawan dengan menggabungkan tabel itu sendiri menggunakan alias kry untuk karyawan dan ats untuk atasan langsung. Kita menggabungkan karyawan dengan atasan langsung mereka berdasarkan ID atasan yang sesuai dengan ID karyawan. Hasilnya adalah daftar karyawan beserta informasi tentang nama dan posisi mereka serta nama dan posisi atasan langsung mereka.


Baca juga : Catat! Ini 3 Keuntungan Belajar SQL dalam Mengolah Data


4. Jenis Join Table Lainnya

Selain self join, terdapat beberapa jenis join table lainnya yang sering digunakan dalam pengolahan data dalam basis data relasional. Salah satunya inner join, yang menggabungkan baris-baris dari dua tabel berdasarkan kriteria yang cocok di kedua tabel tersebut. Inner join menghasilkan output yang hanya berisi baris-baris yang memiliki nilai yang cocok dalam kedua tabel yang digabungkan.


Selain inner join, ada juga left join yang menggabungkan setiap baris dari tabel kiri dengan setiap baris yang sesuai dari tabel kanan, dan jika tidak ada korespondensi, nilai-nilai pada kolom dari tabel kanan akan menjadi NULL. Right join adalah kebalikannya, menggabungkan setiap baris dari tabel kanan dengan setiap baris yang sesuai dari tabel kiri, dan jika tidak ada korespondensi, nilai-nilai pada kolom dari tabel kiri akan menjadi NULL.


Berikutnya outer join, juga dikenal sebagai full outer join, menggabungkan baris-baris dari kedua tabel, dan jika tidak ada korespondensi, nilai-nilai dari kolom yang tidak cocok akan menjadi NULL. Semua jenis join ini membantu kalian untuk menggabungkan data dari dua tabel berdasarkan kriteria tertentu untuk analisis yang lebih lengkap dan komprehensif.


Memahami perbedaan setiap jenis join table akan mempermudah kalian untuk menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan. Bingung mulai belajar darimana? DQLab adalah jawabannya. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Dilengkapi studi kasus yang membantu kalian belajar memecahkan masalah dari berbagai industri. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT. Manfaatnya apa?

  • Membantu kalian menjelaskan lebih detail code yang sedang dipelajari

  • Membantu menemukan code yang salah atau tidak sesuai

  • Memberikan solusi atas problem yang dihadapi pada code

  • Membantu kalian belajar kapanpun dan dimanapun


Selain itu, DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Tunggu apa lagi, segera Sign Up dan asah kemampuan kalian dalam menggunakan SQL! 


Penulis : Dita Feby 

Editor : Annissa Widya

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login