6 Cara Jitu untuk Improve Skill Coding Python Pemula
Bahasa pemrograman Python merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling mudah dieksekusi dan diakses baik tingkat pemula maupun professional. Python memiliki tingkat keterbacaan tinggi dan memiliki susunan bahasa yang terstruktur dipisahkan dengan blok kode dengan indentasi. Python selalu tidak pernah terlepas dari adanya sintaks dan coding python itu sendiri.
Mengingat bahasa pemrograman Python adalah bahasa yang human-friendly dan readable maka bagi seorang pemula tentunya tidak akan kesulitan untuk mempelajarinya. Baik dari segi coding python maupun pengaplikasian sintaks yang dituliskan. Jadi, apabila kalian adalah seorang pemula yang notabenenya belum memiliki pengalaman coding maka disarankan untuk belajar Python sebagai starter awal. Hal ini dikarenakan Python memiliki sintaks yang terbilang sederhana dan konsisten ditunjang dengan pustaka atau library yang bervariasi.
Seringkali ketika seseorang baru pertama kali belajar untuk menuliskan kode Python tersingkap aturan main atau rules yang harus diikuti. Bukan tidak mungkin, apabila coding python telah kita tuliskan dan ternyata hasilnya tidak muncul maka bisa dipastikan sintaks yang dituliskan kurang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Python itu sendiri.
Banyak kemungkinan yang akan terjadi apabila penulisan sintaks kita kurang tepat. Mulai dari error, penulisan sintaks tanpa adanya apostrof atau petik satu, penggunaan kurung siku yang tidak sesuai dengan tempatnya, booting sehingga output susah untuk dikeluarkan dan masih banyak problem yang lain.
Maka dari itu, setidaknya ada beberapa pedoman yang disebut juga dengan best practice pada coding python. Kenapa harus ada best practices? Apabila penulisan kode kita salah, kita bisa tahu kesalahan kita dimana. Dengan demikian coding python yang kita hasilkan menjadi berkualitas dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Penggunaan best practice coding python juga sangat penting karena kita bisa improve skill coding kita pastinya.
1. Penulisan Comment yang Terstruktur
Poin pertama yang perlu diperhatikan baik pemula maupun professional dalam melakukan penulisan coding python adalah penulisan comment yang benar dan terstruktur. Dalam tahap ini, kalian perlu jeli untuk menuliskan kode apapun. Setelah kalian tulis codingnya maka jangan lupa untuk dokumentasi kode. Disini penting sekali karena kode yang akan didokumentasikan dapat dibaca dan bisa dievaluasi salahnya dimana. Jika benar kodenya maka bisa dijadikan rujukan untuk menghasilkan output berupa data, aplikasi bahkan website. Namun jika salah berarti ada yang perlu diperbaiki dan tujuan dari dokumentasi kode adalah meminimalisir kesalahan. Setidaknya ada tiga jenis dalam penulisan comment pada coding python.
Single Line Comment: jenis penulisan comment yang diawali dengan tanda pagar atau hashtag dan bertahan hingga akhir baris. Contoh penggunaan single line comment bisa kalian cek cara nulisnya dibawah ini
Multi-Line Comment: jenis penulisan comment yang diapit oleh pembatas (œ) pada tiap akhir comment. Pada bagian multi-line comment tidak boleh ada whitespace diantara pembatas tadi. Sesuai dengan namanya, multi-line comment bisa digunakan apabila comment lebih dari satu baris.
Docstring Comments: berbeda dengan kedua jenis penulisan coding python diatas, docstring comments adalah fitur bawaan Python. Docstring comments digunakan untuk mengaitkan dokumentasi yang telah ditulis dengan modul, functions, classes. Docstring comments diawali dengan awalan atribut __doc__. Berikut adalah contoh docstring comments
Jadi bagi kalian para pemula di bidang data ataupun professional expert bisa memilih untuk menggunakan salah satu dari ketiga alternatif jenis penulisan comment dibawah ini ya. Pastikan penulisannya benar karena nantinya akan berpengaruh terhadap output yang dihasilkan pada program
Baca juga: Belajar Python: Mengenal Array pada Bahasa Pemrograman Python
2. Konsistensi Layout Coding Python
Yang dimaksud dengan konsistensi layout disini mencakup indentasi, panjang baris maksimum, adanya jeda baris dan baris kosong,impor dengan python dan nama dunder. Kita kupas satu persatu sesuai dengan best practice coding python
3. Imports, Baris Kosong dan Indentasi
Sesuai dengan best practice coding dari PEP8 dan ZenPython, setidaknya hanya ada dua baris kosong yang mengelilingi kelas dan fungsi. Selain itu, jangan mencampur spasi dengan tab untuk melakukan indentasi. Python menerima indentasi hanya menggunakan spasi saja. Namun, kebanyakan orang suka mengkombinasikan antara spasi dan tab. Kalian coba perhatikan contoh berikut untuk lebih jelasnya
Note: pastikan penulisan coding tepat dengan tidak lupa untuk menambahkan spasi setelah menuliskan perintah baik dalam satu kalimat ataupun pindah baris. Pisahkan karakter dengan underscore bukan menggunakan spasi bahkan tab.
4. Panjang Garis dan Banyaknya Garis Putus-Putus pada Kode
Ketentuan panjang garis berdasarkan best practice coding python tidak boleh lebih dari 79 karakter. Pengecualian untuk jenis penulisan docstrings comment dimana codingnya dibatasi hanya 72 karakter saja. Selain itu, untuk multiple case penggunaan garis miring alias backslashes diperbolehkan. Penggunaan log dengan operator binary disarankan untuk memecah baris rumus sebelum operator untuk keterbacaan yang lebih baik. Untuk lebih jelasnya berikut adalah contohnya
Note: bisa dilihat bahwa maksimal panjang dari teks comment tidak lebih dari 79 karakter untuk menghasilkan keterbacaan kode yang tinggi
5. Exception Handling
Bagian ini juga tidak kalah pentingnya. Pada acuan best practice, exception handling sangat diperlukan bagi bahasa pemrograman apapun. Tidak hanya developer python saja tapi developer dari semua bahasa pemrograman. Penulisan koding yang salah tentunya akan menimbulkan masalah terhadap data anda. Contoh anda diminta untuk melakukan operasi atau handling dengan menuliskan kode. Niatnya anda ingin membuka file tersebut. Tapi anda perlu pikirkan bahwa:
Bagaimana jika file tidak bisa dibuka?
Bagaimana jika panjang file tidak dapat ditentukan?
Bagaimana jika pembacaan kode gagal?
Bagaimana jika file tidak bisa ditutup?
Oleh karena itu, penanganan terkait masalah ini perlu dilakukan oleh semua pengembang. Berikut kita beri contoh untuk exception handling suatu code
Note: try disini maksudnya adalah coba-coba dimana kita akan mengetikkan perintah print (y). Padahal kalau kalian jeli dan perhatikan sebelum perintah œprint tidak ada deklarasi apa-apa soal y. Artinya y disini tidak didefinisikan dalam coding. Makanya termasuk dalam pengecualian karena tidak tercetak outputnya.
6. Gunakan Prinsip DRY
Tahukah kalian bahwa coding python yang telah kita tuliskan bisa digunakan berulang kali. Cara praktis yang bisa kalian gunakan adalah fungsi dan kelas. Walaupun dalam fungsi yang sama namun kita buat fungsi untuk berulang kali. Contoh ketika kalian perlu membaca tiga file dalam waktu yang bersamaan. Pastinya kalian butuh coding untuk membaca file tersebut. Disini anda tidak perlu repot untuk membaca satu-satu namun dengan satu coding bisa menghemat waktu kalian.
Note: disitu sudah tercantum bahwa ketika kita ingin membaca sebuah file, sudah disediakan fungsi-fungsi khusus untuk membacanya. Fungsi file_read membantu anda dalam membaca file mulai dari file qualities, description dan summary dengan format txt (penjelasannya bisa cek di gambar diatas)
7. Aturan Penamaan dalam Python
Penamaan variabel dalam Python ternyata juga diatur dalam best practices. Sebisa mungkin gunakan penamaan variabel yang benar secara grammatikal alias tata bahasa yang benar. Dimulai dengan huruf besar dan nama fungsi harus digabungkan dengan garis bawah atau underscore menggunakan huruf kecil.
Selalu gunakan self sebagai argumentasi pertama dalam mendeklarasikan variabel dalam coding python. Ketika nama fungsi bentrok dengan penulisan argumen, gunakan garis bawah. Terakhir, konstanta dideklarasikan dengan huruf kapital semua.
Berikut ini adalah penulisan aturan penamaan Python yang benar
Note: penulisan kelas diawali dengan Camelcase convention seperti yang ada di contoh.
Penulisan dimulai secara berurutan yaitu self, nama pertama dan nama terakhir.
Baca juga: Array Python : Array VS List Serupa Namun Tak Sama, Yuk, Kenali Perbedaannya
Semakin baik kualitas kode yang kita tuliskan semakin mudah pula dibaca dan mudah diingat oleh user. Dengan mengikuti rules atau aturan penamaan coding python sesuai dengan best practices maka output yang dihasilkan juga sesuai dengan kode yang kita tuliskan.
Kini Sahabat Data DQLab sudah tidak perlu khawatir lagi. Karena dengan belajar data science di DQLab sekarang tidak perlu install software Python, lho! Kamu bisa langsung belajar dari sekarang karena dataset yang telah disediakan sudah sudah terintegrasi dengan live code editor. Jika kamu penasaran dengan python dan ingin belajar python secara langsung, caranya mudah banget.
Kamu bisa loh untuk coba bikin akun gratisnya kesini di DQLab.id dan lakukan signup untuk dapatkan info-info terbaru serta belajar python Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik dan cobain berlangganan bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor. Cobain juga free module Introduction to Data Science with Python untuk menguji kemampuan data science kamu gratis!
Penulis: Reyvan Maulid