7 Sertifikasi Profesional yang Wajib Dimiliki untuk Tingkatkan Karier

Di era kompetisi karier yang semakin ketat, memiliki sertifikasi profesional dapat menjadi pembeda penting di mata recruiter. Menurut data Gallup, 81% orang dengan sertifikasi profesional berhasil bekerja, dibandingkan hanya 68% bagi yang tidak memiliki sertifikasi.

Bahkan riset lain menunjukkan bahwa pemegang sertifikasi bisa memperoleh pendapatan mingguan sekitar 4,8% lebih tinggi daripada pekerja tanpa sertifikat, meski sudah dikendalikan oleh tingkat pendidikan dan demografi.

Sertifikasi yang dipilih dengan tepat dapat menambah kredibilitas, membuka jalan promosi, dan mempercepat akselerasi karier dalam bidang seperti data, cloud, agile, dan visualisasi data. Berikut 7 sertifikasi profesional yang bisa kamu coba!

1. Google Data Analytics Certificate

Sertifikat ini dirancang untuk pemula yang ingin masuk ke dunia analisis data. Kurikulumnya mencakup topik penting seperti pembersihan data, visualisasi, penggunaan SQL, dan dasar-dasar R.

Menurut Coursera, lulusan program ini mendapat akses ke konsorsium perekrutan yang berisi lebih dari 150 perusahaan global, termasuk Google dan Accenture. Sertifikasi ini cocok untuk mereka yang ingin berkarier sebagai Data Analyst atau Business Intelligence Analyst tanpa harus memiliki latar belakang teknis yang kuat.

Baca juga: Belajar Fungsi Tanggal & Waktu di Excel

2. AWS Certified Cloud Practitioner

Sertifikasi entry-level dari Amazon ini membuktikan pemahaman fundamental tentang layanan cloud, keamanan, penagihan, dan arsitektur AWS. Cloud computing diproyeksikan tumbuh pesat hingga pasar globalnya mencapai USD 1 triliun pada 2030 (Statista).

Sertifikat ini menjadi fondasi penting bagi siapa saja yang ingin berkarier di bidang cloud, DevOps, atau arsitektur IT. Karena sifatnya dasar, sertifikat ini bisa jadi langkah pertama sebelum melanjutkan ke sertifikasi AWS tingkat lanjut.

3. Microsoft Excel Expert Certification

Excel tetap menjadi tool paling banyak dipakai untuk analisis data di dunia kerja. Sertifikasi ini menegaskan kemampuan tingkat lanjut seperti penggunaan fungsi kompleks, PivotTable, makro dasar, hingga manajemen data besar.

Menurut survey Deloitte, 73% perusahaan masih mengandalkan Excel untuk analisis harian mereka. Bagi profesional di bidang keuangan, pemasaran, atau supply chain, sertifikasi ini bisa menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan.

4. Certified Scrum Master (CSM)

CSM menunjukkan bahwa seseorang mampu menerapkan framework agile dan memfasilitasi tim scrum agar lebih produktif. Dengan metodologi agile yang kini digunakan oleh lebih dari 70% organisasi TI global, sertifikasi ini semakin relevan.

Manfaat utama dari sertifikat ini adalah membuka peluang ke posisi Scrum Master, Project Manager, atau Agile Coach. Selain itu, CSM juga meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan kolaborasi lintas fungsi dalam perusahaan.

5. Tableau Desktop Specialist

Tableau menjadi salah satu software visualisasi data paling populer untuk pengambilan keputusan berbasis data. Sertifikasi Desktop Specialist membuktikan kemampuan membuat dashboard interaktif, membersihkan data, serta menyajikan insight dalam format visual yang mudah dipahami.

Banyak perusahaan besar, dari sektor finansial hingga kesehatan, menggunakan Tableau sebagai standar visualisasi mereka. Dengan sertifikat ini, peluang karier sebagai Data Visualization Specialist atau BI Analyst akan lebih terbuka.

Baca juga: Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner

6. Google Cloud Digital Leader

Sertifikasi ini menekankan pada pemahaman strategis tentang teknologi cloud dan peranannya dalam transformasi digital bisnis. Tidak hanya soal teknis, sertifikat ini juga mengajarkan bagaimana memanfaatkan solusi Google Cloud untuk meningkatkan efisiensi organisasi.

Sertifikasi ini cocok bagi manajer, konsultan, atau profesional non-teknis yang ingin memimpin inisiatif digital di perusahaan. Dengan meningkatnya adopsi cloud lintas industri, sertifikasi ini memberi nilai tambah kompetitif bagi pemegangnya.

7. IBM Data Science Professional Certificate

Program ini menawarkan pembelajaran menyeluruh tentang data science, mulai dari Python, SQL, machine learning, hingga penerapan model AI. IBM menyusun kurikulum ini agar bisa diakses siapa saja, bahkan bagi yang tidak berlatar belakang teknis.

Menurut laporan World Economic Forum, permintaan Data Scientist akan tumbuh lebih dari 30% hingga 2030, menjadikan sertifikat ini sangat relevan. Lulusan program ini umumnya siap menempati peran Data Scientist entry-level atau Machine Learning Engineer pemula.

Dengan persaingan karier yang makin ketat, memiliki sertifikasi yang relevan tidak hanya meningkatkan kredibilitas, tetapi juga memperbesar peluang kenaikan gaji dan mobilitas karier.

Kalau kamu ingin mulai mempersiapkan diri dengan struktur pembelajaran terarah dan akses ke modul praktis, pertimbangkan untuk mencoba belajar Data Science secara gratis selama 1 bulan di DQLab, kesempatan bagus untuk menjajal dan merasakan manfaat ilmu langsung dari materi yang up-to-date.

FAQ:

1. Apakah sertifikasi hanya untuk profesional TI?

Tidak. Sertifikasi juga umum di sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, hukum, dan pendidikan. Bahkan, di bidang teknis, data dan keuangan, sertifikasi sering jadi tanda kompetensi dan keandalan profesional.

2. Bagaimana cara memilih sertifikasi yang tepat?

Lihat lowongan pekerjaan incaran untuk melihat skill atau sertifikasi yang paling banyak diminta. Fokus pada sertifikasi yang menyediakan praktik nyata dan diakui industri agar investasi waktu dan biaya lebih efektif.