PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 1 Jam 30 Menit 56 Detik

AI-Driven Targeting Strategies yang Bikin Bisnismu Tepat Sasaran!

Belajar Data Science di Rumah 21-Mei-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/kv-2-banner-longtail-selasa-09-2025-05-22-093514_x_Thumbnail800.jpg

Di tengah gempuran informasi dan banjir konten digital, tantangan terbesar bagi marketer dan pebisnis adalah satu: bagaimana menargetkan audiens yang benar-benar relevan secara cepat dan tepat? Di sinilah peran AI-Driven Targeting Strategies menjadi sangat penting. Teknologi Artificial Intelligence (AI) memungkinkan kita mengidentifikasi, mengelompokkan, hingga menyusun strategi pemasaran yang lebih personal dan berbasis data, bukan sekadar asumsi atau tebakan.


Kalau dulu menentukan target pasar harus melalui survey manual dan uji coba berkali-kali, kini AI bisa melakukannya dalam hitungan menit, bahkan detik. Dari pola belanja pelanggan, riwayat klik, minat produk, hingga interaksi di media sosial, semua bisa dianalisis untuk membangun strategi yang benar-benar “ngena”. Artikel ini akan membahas empat alasan kenapa strategi targeting berbasis AI penting dan bagaimana cara kerjanya dalam mendorong efektivitas pemasaran di era digital.


1. Segmentasi Audiens Lebih Akurat dengan AI

AI memungkinkan bisnis untuk membagi audiens ke dalam segmen-segmen yang sangat spesifik dan mendalam. Tidak hanya berdasarkan demografi seperti usia atau lokasi, tapi juga berdasarkan perilaku online, frekuensi interaksi, kebiasaan pembelian, hingga minat konten yang sering dikonsumsi. Dengan algoritma machine learning, AI dapat menemukan pola-pola tersembunyi dalam data yang seringkali luput dari pengamatan manusia.


Misalnya, sistem dapat mengidentifikasi bahwa pelanggan A biasanya membeli produk skincare saat weekend, sedangkan pelanggan B tertarik dengan diskon bundle. Dari sini, brand bisa menyusun pesan dan promosi yang lebih personal, meningkatkan peluang konversi hingga berkali lipat. Ini jauh lebih efektif dibanding strategi generalisasi yang mengirim satu kampanye untuk semua audiens.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner


2. Prediksi Kebutuhan Konsumen Sebelum Mereka Mencari

Salah satu kekuatan terbesar AI adalah kemampuan prediktif. Sistem AI dapat mempelajari histori perilaku konsumen dan memprediksi kebutuhan mereka bahkan sebelum mereka menyadarinya. Contohnya, seorang pengguna sering mencari artikel tentang kesehatan kulit dan produk serum wajah. AI bisa merekomendasikan produk skincare tertentu atau menyarankan konten yang berkaitan tanpa pengguna harus mencarinya terlebih dulu.


Strategi ini telah diterapkan oleh banyak platform besar seperti Netflix, Spotify, dan e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee. Hasilnya? Konsumen merasa “dimengerti” dan cenderung lebih loyal. Untuk marketer, ini artinya brand bisa hadir di waktu yang tepat, dengan konten yang tepat, tanpa membuang-buang anggaran untuk audiens yang tidak relevan.


3. Otomatisasi Kampanye Digital dengan Kinerja Maksimal

Tidak cukup hanya mengetahui siapa target audiensmu. Kamu juga harus tahu kapan waktu terbaik untuk menjangkau mereka, di platform mana, dan dengan pesan seperti apa. Untungnya, AI juga bisa menjawab semua ini. Dengan teknologi seperti programmatic advertising, AI mampu mengatur jadwal penayangan iklan secara otomatis, menentukan channel terbaik (Instagram, YouTube, website, dll), dan bahkan menyesuaikan konten visual atau copywriting secara real-time.


Otomatisasi ini bukan hanya menghemat waktu dan biaya operasional, tapi juga meningkatkan return on investment (ROI) dari setiap kampanye. Karena AI terus belajar dari hasil kampanye sebelumnya, maka sistemnya akan semakin presisi dan efisien seiring waktu. Ini membuat strategi pemasaran digital jauh lebih dinamis dan berbasis performa aktual.


4. Real-Time Analytics untuk Evaluasi Strategi Secara Cepat

Strategi targeting tidak akan maksimal tanpa analisis hasil yang akurat dan cepat. Teknologi AI memberikan akses ke real-time analytics, yang artinya kamu bisa mengetahui performa kampanye saat itu juga. Kamu tidak perlu menunggu laporan mingguan atau bulanan untuk tahu apakah kampanye berjalan efektif.


Dengan dasbor analitik yang didukung AI, kamu bisa melihat indikator seperti click-through rate (CTR), konversi, engagement, hingga waktu tonton video dalam sekejap. Jika suatu iklan kurang perform, kamu bisa segera menghentikannya dan mengalokasikan anggaran ke kampanye yang lebih menjanjikan. Pendekatan agile seperti ini membuat tim marketing lebih adaptif dan data-driven, bukan sekadar mengandalkan intuisi atau spekulasi.


Baca juga: Machine Learning Specialist, Karir Hot Sampai 2025


AI-Driven Targeting Strategies bukan cuma solusi canggih ini adalah kunci masa depan pemasaran digital. Dengan kemampuan segmentasi yang presisi, prediksi perilaku konsumen, otomatisasi kampanye, dan analisis real-time, AI memungkinkan bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih cepat, tepat, dan efisien.


Kalau kamu ingin mempelajari lebih dalam bagaimana cara kerja AI dalam dunia marketing, rekomendasi produk, analisis data, dan pengambilan keputusan, yuk langsung daftar di Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner dari DQLab! Di sini kamu akan belajar mulai dari dasar machine learning, membangun model AI, hingga implementasi nyata di berbagai industri termasuk marketing. Modulnya praktikal, cocok untuk pemula tanpa latar belakang IT, dan kamu bisa langsung membangun portofolio yang relevan untuk karier masa depanmu.


Jadi, tunggu apa lagi? Sign up sekarang di DQLab dan mulai langkah awalmu jadi praktisi AI yang siap kerja!

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini