PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 23 Jam 43 Menit 19 Detik

Bagaimana Teknologi Ubah Peluang Kerja di Masa Depan: Tren Hingga Strategi

Belajar Data Science di Rumah 19-Agustus-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-kamis-05-2025-06-14-113459_x_thumbnail800-2025-07-02-130719_x_Thumbnail800.jpg

Di tengah derasnya arus inovasi, teknologi kini bukan lagi sekadar “alat bantu” yang kita pakai di sela-sela pekerjaan. Ia telah menjelma menjadi rekan kerja yang selalu hadir. Kadang membantu, kadang menantang, tapi selalu mengubah cara kita berkarya. Dari kecerdasan buatan (AI) yang bisa memprediksi tren pasar, big data yang membaca pola perilaku konsumen, hingga otomatisasi yang menyelesaikan tugas dalam hitungan detik, dunia kerja sedang mengalami perombakan besar-besaran. Bukan hanya soal pekerjaan yang hilang atau bertambah, tapi juga bagaimana definisi karier itu sendiri ikut bergeser. Penasaran bagaimana caranya teknologi bisa memperngaruhi peluang kerja di masa depan? Yuk, kita pelajari selengkapnya!


1. Apa Sebenarnya Hubungan Teknologi dan Masa Depan Kerja?

Bagaimana teknologi memengaruhi peluang kerja? Inti dari perubahan ini adalah: teknologi, termasuk AI, big data, machine learning, dan otomatisasi, mengubah jenis pekerjaan yang tersedia, menggeser kapasitas manusia, serta menciptakan profesi baru yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.

Misalnya, Future of Jobs Report 2025 menyebut peran seperti big data specialists, fintech engineers, serta spesialis AI dan machine learning adalah yang tumbuh paling cepat dari sisi permintaan pekerjaan. Di sisi lain, laporan Goldman Sachs memperkirakan AI bisa menggantikan hingga setara 300 juta pekerjaan penuh waktu secara global, namun juga membuka potensi ledakan produktivitas dan lahirnya pekerjaan baru.

Sebuah ulasan sistematis dari ScienceDirect bahkan menyimpulkan bahwa meski teknologi memang memangkas beberapa pekerjaan, efek penciptaan pekerjaan baru lebih dominan. Jadi, teknologi adalah dua sisi mata uang yang bisa mengubah sekaligus menciptakan peluang kerja baru.


2. Kenapa Dampak Teknologi pada Pekerjaan Tak Bisa Diabaikan

Fenomena ini penting karena berdampak langsung pada masa depan karier generasi muda dan profesional saat ini:

  • Berdasarkan survei pewawancara AS, 32% pekerja khawatir AI akan mengurangi peluang kerja mereka ke depan.

  • Namun, perusahaan yang paling cepat mengadopsi AI justru mencatat pertumbuhan pendapatan per pekerja tiga kali lebih tinggi, dengan upah meningkat dua kali lebih cepat bagi pekerja yang berkaitan dengan AI.

  • Transactional AI dan otomatisasi jelas mengancam pekerjaan rutin, seperti administrasi, clerical, dan entry leveltetapi juga membuka pintu untuk pekerjaan di sektor kesehatan, konstruksi, hospitality, dan tenaga kerja spesialis yang memerlukan kehadiran manusia.

Artinya, semakin adaptif dan memiliki keterampilan yang tepat, semakin besar peluang untuk tetap relevan serta mengambil keuntungan dari perubahan yang terjadi.


Baca juga: Machine Learning Specialist, Karir Hot Sampai 2025


3. Kunci Bertahan & Berkembang di Tengah Gelombang Teknologi

Ada beberapa kunci yang bisa kamu terapkan untuk bisa bertahan bahkan berkembang di tengah gelombang inovasi teknologi yang sangat cepat. Berikut beberapa caranya:

  1. Pelajari dan adaptasi cepat terhadap teknologi

Mengasah keterampilan AI (prompt engineering, machine learning, big data, dsb) adalah strategi kunci. Data menunjukkan bahwa pekerja dengan keahlian AI menikmati “wage premium” sebanyak 56% lebih tinggi dibanding yang tidak.

  1. Fokus pada ‘human-centric skills’

Teknologi mungkin mengotomatisasi tugas rutin, tetapi kemampuan seperti kreativitas, berpikir kritis, empati, komunikasi & kolaborasi tetap sangat dibutuhkan, bahkan meningkat nilainya.

  1. Gabungkan pendidikan formal dengan alternatif fleksibel

Banyak profesional sekarang memilih program gelar AI atau pelatihan singkat berbasis praktikum. Universitas seperti UT Austin, Michigan–Dearborn, hingga San Diego memperluas program AI karena lonjakan minat. Namun tidak semua perlu kuliah; sumber gratis juga tersedia dan dapat dimaksimalkan.

  1. Manfaatkan tools reskilling dan platform seperti SkyHive

SkyHive adalah platform manajemen tenaga kerja dan reskilling berbasis cloud yang bisa mengidentifikasi gap keterampilan dan merekomendasikan jalur karier.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner


4. Sisi Lain yang Jarang Dibicarakan dari Perubahan Teknologi

Banyak orang hanya fokus pada kemegahan inovasi teknologi yang ada di masa ini dan masa depan. Namun, sering lupa beberapa hal berikut yang sangat penting dan bisa memperngaruhi karier kamu di masa depan:

  • Risiko ketimpangan: Otomatisasi cenderung menggantikan pekerjaan mid-skill, memperlebar kesenjangan antara pekerja berkemampuan tinggi dan rendah.

  • Bias dalam AI: Sistem rekrutmen berbasis AI bisa menghasilkan bias aplikasi pekerjaan, salah satu alasan penelitian tentang automasi menyoroti pentingnya inklusi dalam kebijakan teknologi.

  • Kesiapan pemimpin: Meskipun investasi AI meningkat, hanya 1% perusahaan yang merasa sudah matang dalam penerapannya, sehingga pemimpin perlu lebih cepat menangkap peluang.

  • Kecemasan dan ketidakpastian: Khususnya di kalangan Gen Z dan milenial, kekhawatiran tentang masa depan kerja cukup tinggi. Maka penting juga membangun resilience mental dan literasi digital sejak dini.

5. Lalu dari Teknologi Seperti Prompt AI, Apakah Bisa Jadi Karir Masadepan?

Peluang karir di bidang AI semakin luas karena prompt yang diberikan ke mesin tidak selalu langsung menghasilkan jawaban sesuai harapan. Di sinilah peran prompt engineer menjadi penting, yaitu orang yang mampu merancang dan mengoptimalkan instruksi agar sistem AI dapat memberikan output yang tepat dan bermanfaat. Skill ini membutuhkan pemahaman bahasa, logika, serta kemampuan berkomunikasi dengan mesin secara efektif. Bagi mereka yang terbiasa berinteraksi dengan AI dan mampu menyusun prompt dengan strategi tertentu, profesi ini bisa berkembang menjadi job desk khusus di masa depan.

Dikutip dari Digination, Feris Thia selaku Founder DQLab memaparkan bahwa Prompt Engineer bisa menjadi salah satu peluang karir di masadepan.

"Pastinya ada ya karena prompt itu belum menghasilkan yang kita harapkan kalau tidak di engineer lebih lanjut cara-cara itu harus ada orang yang perlu fokus. Saya sudah terbiasa berkomunikasi dengan mesin itu bisa langsung nge-prompt itu pasti bisa menjadi job desk khusus." Tutur Feris.

FAQ

Q: Apakah semua pekerjaan akan digantikan AI?
A: Tidak. AI lebih cenderung menggantikan tugas tertentu daripada keseluruhan profesi. Banyak pekerjaan terutama yang memerlukan interaksi, kreativitas, dan empati yang justru akan diperkuat dengan bantuan AI.

Q: Bagaimana pelajar dan pekerja muda bisa mulai belajar keterampilan AI tanpa biaya mahal?
A: Banyak platform online menawarkan kursus gratis atau murah tentang AI, pemrograman, dan data. Di sisi lain, banyak perusahaan dan universitas juga mulai menyediakan pelatihan praktikal. Bahkan, pelatihan berbasis reskilling seperti SkyHive dapat sangat membantu.

Q: Apa pekerjaan paling aman dari otomatisasi di masa depan?
A: Sektor-sektor seperti kesehatan, konstruksi, hospitality serta pekerjaan yang memerlukan interaksi manusia (care, kerajinan, trades) diprediksi tetap stabil, sedangkan pekerjaan administratif dan clerical yang rutin paling rentan.


Jadi, jangan cuma nunggu. Mulai riset tempat belajar yang tepat terbaik, cari beasiswa, dan rancang langkahmu mulai dari sekarang. Butuh bantuan cari info pendidikan data di dalam dan luar negeri atau jalur karir data analyst? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Di sini, kamu bisa belajar dari dasar hingga tingkat lanjut dengan materi dan tools yang relevan dengan kebutuhan industri, bahkan tanpa latar belakang IT. Belajar kapan saja dan di mana saja dengan fleksibilitas penuh, serta didukung oleh fitur eksklusif Ask AI Chatbot 24 jam!

Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarir di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri untuk menguasai keterampilan di bidang data dan teknologi dengan subscribe modul premium, atau ambil Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini