Catat! 4 Perbedaan Data Sekunder & Data Primer dalam Analisis Data
Tahukah kalian, salah satu hal terpenting dalam sebuah penelitian adalah pengumpulan data. Tentunya ketika sahabat data mengerjakan skripsi ataupun mengerjakan sebuah riset pastinya dibutuhkan data-data yang valid atau yang benar dan akurat. Di dalam penelitian, terdapat dua jenis data yang sering digunakan, yaitu data primer dan data sekunder.
Kedua jenis data ini dikumpulkan dengan teknik yang sangat berbeda. Kedua data ini banyak digunakan dalam riset pasar, penelitian akademis seperti skripsi dan thesis, bahkan analisis risiko. Seperti namanya, data primer merupakan data yang pertama kali dikumpulkan oleh peneliti, sedangkan data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh orang lain. Data primer disebut juga dengan data first hand, sedangkan data sekunder dikenal dengan data second hand, atau data bekas.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa data sangatlah penting, terutama sebagai alat dalam pengambilan sebuah keputusan. Untuk dapat menghasilkan keputusan yang baik diperlukan data yang relevan. Oleh karena itu, pada dasarnya penggunaan data primer dan data sekunder dalam suatu penelitian sangatlah penting. Walaupun kedua data ini memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi keduanya dapat saling melengkapi. Lantas apa saja perbedaan-perbedaan tersebut? Yuk, pembahasannya berikut ini!
1. Secara Konsep
Dilihat dari definisinya, data primer adalah data basis atau utama yang digunakan dalam penelitian. Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber utamanya seperti melalui wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya. Data primer biasanya selalu bersifat spesifik karena disesuaikan oleh kebutuhan peneliti.
Sedangkan data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian. Biasanya data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti sensus penduduk. Data sekunder bisa dikumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen pemerintah.
Baca Juga: 4 Contoh Portfolio Data Scientist yang Luar Biasa
2. Bentuk dan Spesifikasi Data
Data primer biasanya tersedia dalam bentuk yang belum diolah. Karena data ini langsung didapatkan dari sumber utamanya, bentuk datanya masih benar-benar mentah dan belum ada penyempurnaan sama sekali. Namun, data primer selalu spesifik dalam menyesuaikan kebutuhan penelitian. Untuk membuktikan keaslian data primer adalah dengan melihat kualitas dari hasil akhir penelitian, jika kualitas data asli, maka kualitas hasil juga akan bagus.
Sedangkan untuk data sekunder, umumnya bentuk datanya sudah disusun dan diolah dengan metode statistik. Kebanyakan data sekunder sudah terlihat sempurna dan rapi. Namun untuk spesifikasinya, data sekunder tidak terlalu spesifik bagi kebutuhan peneliti. Oleh karena itu, data sekunder tidak bisa menjadi patokan dalam menentukan kualitas penelitian dan hanya menjadi data pelengkap dari data primer.
3. Sifat dan Sumber Data
Pada data primer biasanya mengacu pada data real-time atau data yang terus berkembang setiap waktu. Sedangkan data sekunder biasanya merupakan data yang berhubungan dengan masa lalu atau lebih bersifat tetap. Dalam proses pengumpulannya, data primer didapatkan dengan melibatkan partisipasi aktif dari peneliti. Biasanya, data primer dikumpulkan melalui kegiatan survei, observasi, eksperimen, kuesioner, wawancara pribadi dan media lain yang digunakan untuk memperoleh data lapangan.
Sementara itu, proses pengumpulan data sekunder lebih cenderung mudah dan cepat dilakukan. Peneliti bisa mendapatkan berbagai data sekunder dengan memanfaatkan sumber publikasi pemerintah, situs, buku, artikel jurnal, catatan internal organisasi dan lain sebagainya.
Baca Juga: Contoh Implementasi Data Science dalam Keseharian
4. Teknik dan Waktu Pengumpulan Data
Pada dasarnya, teknik pengumpulan data primer dan sekunder kurang lebih sama. Peneliti perlu mendatangi sebuah sumber data untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam riset mereka. Namun kedua data ini memiliki perbedaan dari segi teknik dan waktu pengumpulan datanya.
Sumber data primer adalah responden atau objek penelitiannya langsung. Sehingga peneliti bisa terjun mengamati dan menulis jawaban langsung dari objek penelitian. Teknik pengumpulan data ini bisa kamu dapatkan dengan beberapa cara seperti melalui kuesioner, wawancara langsung, atau survei.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data primer pun lebih lama dibandingkan data sekunder. Seperti contoh, peneliti perlu mengamati subjek penelitian selama beberapa waktu sambil mencatat data penting ketika mengamati perilaku sekelompok orang atau spesies tertentu.
Berbeda sedikit dari pengertian data primer, data sekunder adalah data yang diambil dari sumber lain oleh peneliti. Biasanya data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti sensus penduduk. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen pemerintah. Dalam mendapatkannya, data sekunder membutuhkan waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan data primer.
Data sekunder saat ini seringkali menjadi pilihan yang paling diminati oleh para peneliti terutama untuk praktek belajar bahasa pemrograman. Data sekunder tidak hanya bisa didapatkan secara offline, melainkan dapat diakses dengan gratis secara online kemudian langsung diterapkan.
FAQ
1. Apa perbedaan utama antara data primer dan data sekunder dalam penelitian?
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber utama melalui wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya. Sementara itu, data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain, seperti data sensus, laporan pemerintah, atau publikasi ilmiah.
2. Mengapa penting memahami perbedaan antara data primer dan data sekunder?
Karena masing-masing jenis data memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan tersendiri. Data primer lebih spesifik dan sesuai kebutuhan penelitian, tapi membutuhkan waktu dan biaya lebih besar. Sedangkan data sekunder lebih mudah diakses dan cepat diperoleh, namun kurang spesifik dan tidak selalu relevan dengan kebutuhan penelitian utama.
3. Kapan sebaiknya menggunakan data primer dan kapan menggunakan data sekunder?
Gunakan data primer ketika penelitian membutuhkan informasi yang benar-benar baru, spesifik, dan belum tersedia. Sementara data sekunder cocok digunakan untuk studi awal, referensi tambahan, atau ketika waktu dan sumber daya terbatas.
Masih banyak jenis data lain yang juga membutuhkan ilmu ini untuk keperluan riset. Kalau kalian ingin mempelajari lebih dalam perannya di setiap industri bisnis? Bahkan detail machine learning yang bisa diaplikasi untuk setiap permasalahan? Kalian bisa pelajari di DQLab nih. Modul ajarnya lengkap dan bervariasi. Bahkan diintegrasikan dengan ChatGPT.
Jangan lewatkan kesempatan eksklusif ini! Daftarkan diri kamu sekarang untuk mengikuti Beasiswa DQ dari DQLab dan dapatkan akses GRATIS selama satu bulan ke 96+ modul Data Science, 15+ proyek berbasis industri, AI Chatbot 24/7, E-Certificate, serta kesempatan networking dengan komunitas data.
Cara Daftar:
Buat akun di academy.dqlab.id atau klik button di kanan bawah.
Masukkan kode BEASISWADQ di halaman Redeem Voucher.
Nikmati akses belajar Data Science selama 1 bulan penuh!
Kuota terbatas hanya untuk 100 peserta, jadi segera buat akun di academy.dqlab.id atau klik button di kanan bawah, lalu masukkan kode BEASISWADQ di halaman Redeem Voucher untuk mulai belajar Data Science secara profesional!
Penulis: Reyvan Maulid
Postingan Terkait
Yuk, Kenali Beberapa Contoh Data Sekunder
Data Sekunder Adalah Jenis Data Penelitian yang Wajib Diketahui
Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab
Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar
Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab
Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini
