Data Analyst: Rahasia Data-driven Decision Making yang Wajib Kamu Tahu!
Di era digital seperti sekarang, hampir semua keputusan bisnis yang tepat lahir dari data. Perusahaan tidak lagi mengandalkan intuisi atau spekulasi semata. Mereka membutuhkan insight berbasis fakta yang jelas, akurat, dan terukur. Inilah mengapa data-driven decision making menjadi skill yang sangat penting dikuasai, terutama buat kamu yang bercita-cita menjadi seorang data analyst profesional.
Data-driven decision making bukan hanya sekadar tren, tapi sudah menjadi bagian dari strategi bisnis modern. Perusahaan yang mengandalkan keputusan berbasis data terbukti lebih cepat beradaptasi dengan perubahan pasar, memahami perilaku konsumen, hingga meningkatkan profit. Seorang data analyst memainkan peran utama dalam proses ini.
Tugas mereka bukan hanya mengumpulkan data, tetapi juga mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi yang membantu pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien. Jadi, jika kamu ingin terjun ke dunia data analyst, penting banget memahami konsep dan praktik data-driven decision making dari sekarang!
1. Apa Itu Data-driven Decision Making?
Data-driven decision making (DDDM) adalah proses pengambilan keputusan yang berbasis pada data, bukan asumsi atau perasaan pribadi. Dalam profesi data analyst, DDDM membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih akurat, logis, dan terukur. Data yang digunakan bisa berupa data historis pelanggan, performa penjualan, hingga tren pasar terkini. Semua informasi ini dianalisis dengan berbagai metode statistik maupun machine learning agar menghasilkan insight yang kuat. Jadi, keputusan yang diambil lebih minim risiko karena didasarkan pada bukti konkret, bukan dugaan semata.
Baca juga: Bootcamp Data Analyst with Python & SQL
2. Mengapa Data-driven Decision Making Penting dalam Bisnis?
Bisnis yang mengandalkan data-driven decision making cenderung memiliki keunggulan kompetitif yang lebih kuat. Dengan menganalisis data, perusahaan bisa mengidentifikasi peluang pasar baru, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Misalnya, perusahaan e-commerce seperti Shopee menggunakan data untuk menentukan produk yang layak dipromosikan atau kapan waktu terbaik mengadakan flash sale. Keputusan seperti ini tidak bisa diambil sembarangan tanpa data yang mendukung. Peran data analyst di sini adalah sebagai penyedia insight berbasis data agar manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan yang paling menguntungkan dan tepat waktu.
3. Skill yang Harus Dikuasai untuk Menerapkan Data-driven Decision Making
Untuk menerapkan DDDM secara efektif, seorang data analyst harus menguasai beberapa skill utama. Pertama, kemampuan mengolah dan menganalisis data menggunakan tools seperti Python dan SQL. Ini penting untuk membersihkan, memfilter, dan mengelompokkan data mentah agar bisa dianalisis lebih dalam. Kedua, skill visualisasi data menggunakan alat seperti Tableau atau Power BI.
Visualisasi membantu menyajikan data yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami. Ketiga, pemahaman terhadap bisnis. Tanpa mengerti konteks bisnis, seorang data analyst sulit memberikan insight yang relevan. Dan terakhir, kemampuan storytelling data, yaitu menyampaikan hasil analisis dalam bentuk narasi yang jelas dan meyakinkan untuk pengambil keputusan.
4. Contoh Nyata Penerapan Data-driven Decision Making
Banyak perusahaan sukses yang menjadi contoh nyata dari penerapan DDDM. Netflix, misalnya, menggunakan data pengguna untuk menentukan rekomendasi film yang personal, meningkatkan engagement user hingga memperpanjang langganan pelanggan. Di bidang keuangan, bank memanfaatkan analisis data untuk mendeteksi potensi fraud atau menentukan kelayakan kredit calon nasabah.
Contoh lainnya, Gojek dan Grab menganalisis data transaksi dan lokasi pengguna untuk meningkatkan efisiensi layanan ojek online mereka. Semua keputusan penting yang diambil perusahaan-perusahaan ini berbasis data yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis oleh tim data analyst profesional.
Baca juga: Data Analyst vs Data Scientist
Sudah paham kan pentingnya data-driven decision making dalam profesi data analyst? Nah, kalau kamu mau mengasah kemampuan ini dan siap berkarier di dunia data, yuk gabung di Bootcamp Data Analyst with Python and SQL dari DQLab!
Di bootcamp DQLab ini, kamu akan belajar mulai dari basic analisis data, coding dengan Python & SQL, hingga bagaimana menghasilkan insight berbasis data yang bisa membantu pengambilan keputusan di perusahaan. Materinya komprehensif, praktikal, dan cocok banget buat pemula maupun yang ingin naik level!
Tunggu apa lagi? Segera sign up dan mulai perjalananmu jadi data analyst andal bareng DQLab!