2 DAYS ONLY FLASH SALE! 
Belajar Data Science 6 Bulan hanya 130K!

1 Hari 8 Jam 23 Menit 42 Detik

Eksplor Diri Bikin Brian Makin Pede, Ini Kisah Inspiratifnya jadi Data Scientist

Belajar Data Science di Rumah 25-Maret-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/kv-2-banner-member-sharing-02-2024-03-25-214508_x_Thumbnail800.jpg

Menjadi seorang praktisi data bukanlah perjalanan yang mudah, dibutuhkan ketekunan, persiapan, dan semangat juang untuk terus belajar serta berkembang hingga siap karir di Industri nyata. Namun, di balik setiap kesulitan ada kisah inspiratif yang menginspirasi orang lain untuk bisa juga mengejar impian mereka, Bryan Tjandra salah satunya.


Brian merupakan member DQLab dan juga alumni peserta TETRIS Program Batch 3 kini sukses berkarir menggeluti bidang data menjadi Data Scientist Intern. Meskipun latar belakang pendidikannya jurusan Ilmu Komputer, Bagi Brian untuk bisa menapaki bidang data tidaklah mudah terlebih ia yang harus menyeimbangkan aktivitasnya sebagai Mahasiswa Aktif dan melaksanakan Internship.


Tanpa berlama lagi, yuk kita simak selengkapnya perjalanan juang Brian menapaki bidang Data!


1. Awal Mula Brian Tertarik Ikut TETRIS Program Batch 3

Sebagai mahasiswa baru jurusan Ilmu Komputer, fakultas Ilmu Komputer di Universitas Indonesia, Brian mengaku bahwa ia menekuni pembelajaran bidang data secara mandiri di sela-sela aktivitas perkuliahannya. Hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan program kelas Bootcamp DQLab yang memberikan akses modul-modul belajar gratis. 


Hal yang menariknya untuk memilih program DQLab adalah adanya sertifikat setelah menyelesaikan modul di Academy yang bisa ia gunakan sebagai salah satu achievement dirinya guna bekal berkarir, dengan bukti sertifikat Brian mampu menunjukkan bahwa ia telah mumpuni bidang data.


Meskipun Brian masih ditengah semester 3 pada saat itu, ia sudah mulai memetekakkan hal-hal yang harus ia lakukan agar progressnya terus berjalan hingga bisa berkarir di industri sebagai full praktisi data professional. TETRIS Program Batch III menjadi batu loncatan serta memberikan pengalamannya di bidang data yang tak ternilai.


Salah satu temen aku yaitu ex-peserta TETRIS Batch 1 baru selesai ikutin programnya dan bisa langsung dapet magang. Nah dari situ aku mulai semakin tertarik kaya ‘apakah aku bisa mulai magang juga dengan pengalaman yang mungkin aku tiba (baru) di bidang data terutama hanya ngikutin bootcamp saja”. Ungkap Brian.


Baca juga:
Cerita Imam sebagai Data Engineer, Makin ‘Pede’ Hadapi Error


Tanpa berpikir panjang dan semangat dalam menekuni pembelajarannya, Brian sebagai freshman di perkuliahan dan dunia data berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian TETRIS Program dan berkesempatan meniti karir awal sebagai Data Ops di Xeratic. 


Karena internship di Xeratic ini pertama kali buatku, jadi aku melakukannya dengan fullest  agar bisa dapat persiapan yang lebih untuk next nya. Di Xeratic pun ada proses lagi yang harus aku laluin buat ke tim utamanya. Setelah melewati proses itu, aku berhasil jadi top 6 atau top 5 gitu..dan dapatin project pertama bersama dengan kliennya langsung.” jelas Brian.


2. Pengalaman Tak Terlupakan di TETRIS Batch III versi Brian

Langkah pertama dalam memperdalam pengetahuan bidang data yaitu bisa dilakukan dengan mendaftar kursus online yang ada. Bagi Brian, mengikuti TETRIS menjadi pilihan yang baik karena banyak pengalaman belajar dapat membawa dirinya semakin upgrade


Terlebih dirinya yang sudah mempunya basic Python & SQL karena berasal dari computer science, Pentaho menjadi materi dan tools kali pertama dirinya pelajari selama di TETRIS. Sebagai member TETRIS juga, ia mengetahui lebih dalam bagaimana caranya melakukan pipeline dat dari awal proses hingga data tersebut menjadi bersih. Tidak hanya itu saja, di sisi softskill ia mengungkap bahwa melalui TETRIS Program memberikan koneksi yang sangat bermanfaat terutama untuk dirinya dalam membangun jaringan di bidang data.

Aku merasa komunitas di TETRIS itu cukup gede dan bahkan sekarang pun yang aku notabene nya sudah lulus sering dikabarin kaya Internship atau mungkin kesempatan sharing2 menjadi mentor gitu. Nah hal-hal gini itu yang buat aku merasa, “TETRIS itu koneksinya luas, bukan cuman selesai bootcamp udah tetapi followup state-nya ada dan secara berkala” tambahnya.


Brian menyadari bahwa dengan komunitas yang ada dan tersedia di TETRIS Program Batch III membantu dirinya menjalin hubungan dengan para peserta ataupun profesional data di industri selaku mentor, memberikan banyak hal baru dan wawasan yang berharga dalam bidang data. 


Bahkan saat ongoing internship atau bootcampnya, anak-anak dari TETRIS itu suka sharing info solution dan bantu secara ikhlas. Itu juga yang ngebantu aku menyelesaikan semua program baik di TETRIS maupun saat internship juga kak.” lanjut Brian menceritakan pengalamannya berkoneksi bersama dengan peserta TETRIS program lainnya.


3. Dengan Error, Jadi Pede Ngerjain Project 

Hal lainnya yang membuat Brian berkesan pada saat menjalankan program TETRIS adalah bekal materi yang sangat cukup dan membantu dirinya menjalankan project riil sebagai intern di Xeratic. Ditambah dengan mentor-mentor di Xeratic pun juga membawa dirinya semakin antusias bertanya-tanya lebih dalam seputar day-to-day yang akan ia lakukan selama menjadi Data Ops.


Baca juga: Fitur Ask AI DQLab: Belajar Error Jadi Makin Asyik


Aku merasa banyak materi yang cukup detail (program TETRIS Batch III). Jadi kita tidak hanya dikasih tau kasih materi tetapi kita juga dikasih pendalaman materi hingga cover basicnya. Karena kalau kita paham itu, kita bisa semakin bebas untuk eksplor. Aku merasa DQLab juga tidak hanya ngajarin sintaks aja, tetapi juga membantu memahami konsep dari suatu case atau materi. Jadi DQLab jadi simulasi belajar aku juga sebelum implementasikan di real case” ungkapnya.


Sama halnya dengan teman-teman peserta TETRIS lainnya, Brian juga mengungkapkan bahwa banyak materi yang sayang untuk tidak dicatat dan dipelajari kembali. Bahkan pada saat menjalankan Internship di Xeratic, ia pernah mengulas materi-materi yang sudah dicatat dan dapatkan di TETRIS kemudian dapat diimplementasikan.


Hal ini mampu membantu dirinya mengoptimalkan coding dalam projects yang ia kerjakan lebih maksimal. Tidak hanya pada saat internship saja, kini Brian sebagai Intern Data Scientist juga mengalami hal yang serupa– yaitu error dalam menjalan beberapa projects lomba-lomba yang ia ikuti.


Adapun hacks dari kak Brian yang bisa Sahabat DQ terapkan ketika menghadapi Error dalam pembelajarannya:

Pertama-tama jangan depend sama orang atau bergantung sama orang karena kalau kita terlalu banyak bergantung sama orang ketika kita nemu masalah sendiri malah susah buat ngesolve. Jadi kita harus coba dulu lebih independen untuk mencari solusinya supaya kedepannya kita bisa lebih pede kalau hadapi error lagi.

Selain itu juga banyak sumber di internet yang bantu untuk solve error ini karena sekarang sudah banyak cara kaya contohnya ChatGPT yang bisa ngebantu solve masalah. Jadi cari sourcenya dulu apakah ada solusinya, kalau nggak ada jangan langsung menyerah dan selesai.


Kemudian jangan lupa untuk pahami kodenya, terkadang kalo kita hanya copas code-nya aja dan masukin itu bisa terjadi error. Pastikan lagi Sahabat DQ cari tahu kedalam-dalamnya dan pahami code-nya karena kalo udah tau fondasinya dan ketika ketemu error– itu kita udah smooth untuk solve-nya.

Dan terakhir dan tak kalah penting, harus bersabar untuk mengulik dari error.” ungkap Brian ketika ia menceritakan pengalamannya dalam menghadapi error baik ketika belajar ataupun mengerjakan projects.


Baca juga:
Ragam Pelatihan Data Science Sesuai Persiapan Karir


4. Dari Brian buat Sahabat DQ untuk Bekal Karir Data Scientist!

Menurutku, pendidikan doang tidak cukup yang pastinya kita harus mencoba projects, course, bootcamp, atau mengaplikasikan langsung di internship. Soalnya, biasanya tuh materi yang basics kan juga luas nggak cuman data doang sehingga nggak cuma teori/materi aja yang dikuatin tetapi practical juga harus dikuatin untuk bisa sukses di bidang data. Terutama hal yang terpenting adalah selalu eksplore di bidang data.” kata Brian.


Siapa pun bisa berkarir dan bersinar sebagai praktisi data seperti Brian, meskipun perjalanan mungkin penuh dengan rintangan, namun setiap langkah yang Sahabat DQ ambil membawa lebih dekat kepada kesuksesan. Yuk, mulai gabung bersama DQLab untuk bekal persiapan terjun di bidang data!

Nama Member Bryan Tjandra
Alumni Program Tetris Batch 2
Karir Data Scientist (PDDIKTI) di Kemendikbudristek
Foto

https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3df7e6ad96c98d96d05cc1bacd391b5c_x_Thumbnail300.jpg

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login