Gimana Sih, Cara Bikin Portfolio Data Science?
Mengingat bahwa data scientist adalah salah satu profesi yang berhubungan data untuk mengatasi masalah di dalamnya, pastinya perusahaan tidak ingin sembarangan dalam merekrut calon data scientist ini. Perusahaan harus melihat sejauh mana skill dan juga kemampuan dari kandidat tersebut.
Untuk membuktikan bahwa seorang kandidat memiliki sebuah skill adalah dengan membuat portofolio data science. Dengan kalian memiliki portofolio yang menarik bagi perusahaan, maka ada kemungkinan kalian akan diterima di dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu penting bagi seorang calon data scientist untuk membuat sebuah portofolio. Namun, bagaimana caranya untuk menyusun portofolio tersebut dengan baik? Nah, pada artikel kali ini kita akan melihat bagaimana cara membuat portofolio kalian menjadi terlihat menarik. Mari kita simak artikel berikut ini!
1. Menampilkan Profil Diri
Hal pertama yang bisa kalian lakukan adalah menampilkan profil diri kalian dalam portofolio yang ingin kalian buat. Pada bagian ini, kalian bisa menjelaskan secara singkat tentang diri kalian kepada sang recruiter, fokus apa yang sedang kalian tekuni, dan skill-skill apa saja yang kalian kuasai, skill disini menyangkut pada hard skill dan juga soft skill, seperti hard skill kalian mahir dalam bahasa pemrograman Python, R, dan SQL, untuk soft skillnya bisa seperti kalian memiliki skill komunikasi dengan tim yang baik.
Baca juga : Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner
2. Project yang Akan Ditampilkan
Pada bagian ini kalian bisa menunjukkan skill dan juga kemampuan kalian dalam bidang data atau sebagai data scientist yang mahir, contohnya seperti kalian mahir dalam mengekstrak data dengan menggunakan SQL, mahir dalam data cleaning dan juga validasi data dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti Python, atau kalian mahir dalam memvisualisasikan sebuah data menjadi suatu informasi yang mudah dipahami oleh orang awam.
Dalam bagian ini kalian hanya menyertakan project apa saja yang relevan dengan posisi yang kalian tuju atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan, jadi kalian tidak harus menampilkan semua project yang sudah kalian kerjakan.
Credit by Built In
3. Mendesain Portofolio
Pada bagian ini tidak terlalu penting, tetapi untuk menarik perhatian lebih recruiter kalian bisa mendesain portofolio kalian menjadi lebih menarik. Dengan kalian memiliki desain portofolio yang menarik sang recruiter akan mendapatkan informasi yang relevan tanpa membebani sang recruiter. Portofolio yang terlihat rapi bisa membantu recruiter yang tidak terbiasa dengan terminologi teknis untuk tertarik dengan cerita pengalaman kalian.
Baca juga : 3 Contoh Penerapan Data Science yang Sangat Berguna di Dunia Perindustrian
4. Memilih Platform Untuk Portofolio Kalian
Portofolio kalian bukanlah satu-satunya informasi yang bisa ditemukan orang tentang diri kalian. Kalian bisa memiliki berbagai jenis platform untuk memamerkan portofolio kalian seperti LinkedIn, situs web, GitHub, blog, Medium, dan lain sebagainya. Dengan kalian memilih platform tersebut kalian bisa self branding diri kalian sendiri.
Karena self branding adalah salah satu cara agar kalian bisa dikenal dengan praktisi data maupun komunitas lainnya bahkan jika recruiter tertarik dengan portofolio kalian, mereka akan menelusuri platform-platform tersebut untuk memastikannya kembali apakah kalian kompeten pada bidang tersebut atau tidak.
Credit by GitHub
Yuk, coba free module Introduction to Data Science with R dan python dari DQLab sekarang
Caranya gimana? Mudah banget kok cukup signup sekarang ke DQLab.id lalu pilih menu learn. Setelah itu kamu sudah bisa menikmati pembelajaran yang praktis dan aplikatif dan jago algoritma data science bersama DQLab! Tunggu apa lagi? Yuk, signup sekarang dan mulai belajar Module Premium di DQLab!