PROMO PUNCAK LEBARAN DISKON 99%
Belajar Data Science 6 Bulan BERSERTIFIKAT hanya Rp 99K!

1 Hari 2 Jam 3 Menit 18 Detik

Implementasi Data Sekunder Pada Data SIG di Berbagai Bidang

Belajar Data Science di Rumah 17-April-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/74be66e06283367684889e78277d9950_x_Thumbnail800.jpg

Data sekunder banyak diimplementasikan dalam berbagai bidang. Salah satunya data sekunder yang pada umumnya diaplikasikan adalah data Sistem Informasi Geografis. Karakteristik data sekunder ini banyak dibutuhkan perusahaan, instansi pemerintahan, sektoral dan lain-lain berbentuk peta baik peta digital, peta daerah maupun peta tematik. 


Geographic Information System didefinisikan sebuah data dan seperangkat peralatan otomatisasi dan sistem informasi, biasanya membutuhkan komputer, yang digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, dan menggunakannya untuk membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan lokasi geografis spesifik. Walau data geografis memang sudah ada dari dulu, adanya personal computer dan pengembangan software pemetaan yang bisa memproses dan menghadirkan informasi geografis secara visual telah meningkatkan kemampuan pengambil keputusan untuk meningkatkan data geografis. Sistem ini memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengolah, dan menampilkan informasi keruangan.


Dahulu, sebelum adanya SIG seorang pengambil kebijakan tentunya kerepotan untuk mengolah data karena bergantung pada spreadsheet. Jika tidak ada visualnya, menjadikan ratusan baris dan kolom tidak bisa diwakilkan dengan visualisasi data berupa peta. Contoh datanya yang paling mudah untuk dikenali adalah data peta dan kode pos. Memang datanya berupa angka tetapi angkanya disini ada artinya dan visualisasinya. GIS membuat pengambilan keputusan, seperti forecast permintaan, lokasi outlet retail, perencanaan rute pengiriman, atau berbagai analisis kompetitif lainnya dapat diamati secara interaktif pada peta. 


Alhasil pemahaman pengambil keputusan menjadi lebih meningkat, terutama dalam hal konteks spasial dari pasar. GIS memungkinkan pengambil keputusan untuk mengubah data menjadi informasi dan pengetahuan yang dapat membantu pengambilan keputusan. Buat sahabat DQ yang penasaran dengan implementasi data sekunder pada data sistem informasi geografis, pastinya kalian jangan skip artikel ini ya. Mari kita cari tahu lebih dalam terkait apa saja informasi manfaat data sekunder yang diambil dari data Sistem Informasi Geografis pada artikel DQLab kali ini. 


1. Bidang Marketing dan Bisnis

Adanya GIS telah membuat pengambil keputusan mampu memvisualisasikan dan mengkombinasikan data dengan cara yang lebih interaktif. Misalnya saja, data yang menyangkut kode pos yang berdekatan dapat dilihat pada peta, bukan hanya informasi angka-angka yang abstrak. Dalam Journal of Marketing Research, Huff dan Batsell menuliskan pentingnya GIS bagi pemasaran alias marketing. Pengetahuan akan lokasi geografis dan luas wilayah dari sebuah pasar itu sangat penting dalam merencanakan dan mengevaluasi strategi pemasaran. 


Pengetahuan tersebut dapat digunakan dalam menganalisis variasi dari penetrasi penjualan, menentukan wilayah penjualan, mengevaluasi perbedaan respon cara promosi, mempertimbangkan lokasi cabang baru, menentukan titik-titik promosi, memprediksi penjualan, dan menganalisis potensi pasar.


Data Sekunder


Geografi itu sangat penting dalam marketing karena supply & demand itu sangat tergantung pada jarak, titik-titik supply & demand terpisah secara spasial, dan jarak menjadi salah satu faktor biaya dalam bisnis. Dulu, pengetahuan geografis ini belum dapat digunakan karena kurangnya data dan juga belum ada tools yang bisa menganalisis data tersebut. Namun beberapa tahun ini sudah ada ledakan big data. Dengan adanya GIS, kemampuan untuk menganalisis data untuk membantu pengambilan keputusan juga menjadi sangat berkembang.


Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa

Digunakan?


2. Bidang Pengawasan Daerah Bencana Alam

Berikut adalah implementasi data sistem informasi geografis dalam bidang pengawasan daerah bencana alam:

Data Sekunder

  • Memantau luas wilayah bencana alam.

  • Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang.

  • Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.

  • Penentuan tingkat bahaya erosi.

  • Prediksi ketinggian banjir.

  • Prediksi tingkat kekeringan


3. Bidang Pembangunan Nasional

Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geografis, BIG memiliki tugas pokok dan fungsi yang lebih luas, tidak sekedar mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan survei pemetaan untuk menghasilkan peta namun membangun Informasi Geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses, menjadi regulator, eksekutor, koordinator pembangunan IG Dasar, pembangunan IG Tematik, dan pembangunan Infrastruktur IG.

Data Sekunder

Lebih lanjut, pembangunan IG Dasar (IGD) ini penting, mengingat IGD menjadi acuan untuk IG Tematik (IGT). Maka dari itu, penting untuk menjamin keterpaduan informasi geospasial nasional. Untuk pembangunan IGT, akan mengkoordinasikan penyusunan IGT yang terintegrasi dengan berpedoman pada norma, standar dan pedoman yang ditetapkan oleh BIG. Sementara pembangunan Infrastruktur IG (IIG), akan membangun sistem pengelolaan dan akses terhadap IG, sebagai implementasi kebijakan teknis yang mengacu kepada Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional.


4. Bidang Transportasi

Berikut adalah implementasi data sistem informasi geografis dalam bidang transportasi:

Data Sekunder

  • Manajemen pemeliharaan dan perencanaan terhadap perluasan jaringan transportasi.

  • Inventarisasi jaringan transportasi seperti jalur-jalur angkutan umum beserta kendaraan-kendaraan publik lainnya.

  • Analisis kesesuaian rute dan ketentuan rute-rute alternatif transportasi.

  • Analisis rawan kemacetan dan bahasa kecelakaan


Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja

Sih?


5. Belajar Data Sekunder untuk Pemula Data Beserta Tools-Toolsnya Bersama DQLab!

Setelah mengetahui berbagai contoh data sekunder, kita mungkin mulai bertanya, tools apa sih yang bisa dimanfaatkan untuk mengolah data ini? Tak perlu pusing-pusing, karena sebenarnya data sekunder sama saja dengan data primer yang bisa diolah dengan berbagai bahasa pemrograman seperti R dan Python. 


Penasaran ingin coba materinya? Yuk, signup di DQLab.id dan nikmati module gratisnya! 


Penulis: Reyvan Maulid




Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login