Machine Learning : Mengenal Model & Fungsinya
Machine Learning menjadi salah satu teknologi yang paling menarik perhatian dalam era digital yang terus berkembang. Tidak bisa dipungkiri, adanya teknologi Machine Learning telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia, termasuk cara kita berinteraksi dengan teknologi seperti layanan peramalan cuaca hingga rekomendasi film di platform streaming. Machine Learning diciptakan memang bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia.
Dalam Machine Learning, kita akan mengenal istilah Machine Learning model. Pada dasarnya, dibalik kemampuan Machine Learning melakukan banyak hal secara otomatis akan selalu terdapat Machine Learning model yang akan bertindak sebagai otak dari kemampuan prediksi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Machine Learning.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang Machine Learning model secara mendalam, termasuk bagaimana cara kerja dan jenis-jenisnya. Yuk, simak pembahasannya!
1. Apa Itu Machine Learning Model?
Secara sederhana, Machine Learning model merupakan representasi matematis dari suatu masalah atau situasi yang ingin dipecahkan oleh algoritma Machine Learning. Untuk bisa mendapatkan model, maka kita perlu melakukan training terhadap data yang ada.
Hal ini bertujuan agar model tersebut dapat memahami pola, hubungan, dan karakteristik dari data yang ada sehingga bisa digunakan untuk melakukan prediksi atau pengambilan keputusan berdasarkan data baru.
Sebuah model Machine Learning pada dasarnya dibentuk melalui proses pelatihan menggunakan data historis. Model tersebut kemudian “belajar” mengenali pola atau hubungan yang terkandung dalam data, sehingga mampu membuat prediksi ketika dihadapkan pada data baru.
Proses ini dilakukan melalui beberapa tahap: pelatihan (training), pengujian (testing), dan penyempurnaan (tuning). Namun, jenis pendekatan yang digunakan dalam proses belajar ini bisa berbeda-beda, tergantung pada karakteristik data dan tujuan yang ingin dicapai.
Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner
2. Bagaimana Machine Learning Model Bekerja?
Machine Learning model akan bekerja berdasarkan konsep training dari data. Awalnya, model akan dilatih menggunakan data yang berisi contoh-contoh input dan output yang sudah diketahui. Kemudian model akan mencoba untuk mengidentifikasi pola dalam data ini.
Setelah melalui proses training, model akan diuji (testing) dengan data yang belum pernah dilihat sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan prediksi atau pengambilan keputusan model tersebut. Dalam proses ini, model dapat disesuaikan dan ditingkatkan untuk meningkatkan kinerjanya.
3. Jenis-jenis Machine Learning Model
Secara umum, Machine Learning memiliki tiga pendekatan utama yaitu supervised learning, unsupervised learning, dan reinforcement learning. Ketiganya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Menariknya, masing-masing juga mencerminkan kebutuhan yang beragam dalam dunia industri dan pasar kerja saat ini, termasuk di Indonesia.
a. Supervised Learning
Supervised learning merupakan pendekatan yang paling umum digunakan dalam dunia kerja. Pendekatan ini mengandalkan data yang telah diberi label. Misalnya, data historis penjualan yang menunjukkan produk dan jumlah terjual.
Model yang dibangun dengan supervised learning digunakan untuk memprediksi output tertentu berdasarkan input yang serupa, dan banyak diterapkan dalam kasus seperti prediksi harga, klasifikasi pelanggan, atau deteksi penipuan.
Oleh karena itu, keterampilan dalam supervised learning menjadi fondasi penting bagi profesi seperti data analyst dan data scientist, dua peran yang sangat banyak dibutuhkan di Indonesia saat ini, terutama oleh sektor perbankan, e-commerce, dan perusahaan teknologi.
b. Unsupervised Learning
Sementara itu, unsupervised learning lebih digunakan untuk menggali pola tersembunyi dari data yang tidak memiliki label. Model ini tidak tahu apa jawaban yang benar, tetapi ia mencoba mengelompokkan data berdasarkan kesamaan.
Pendekatan ini biasa digunakan dalam segmentasi pasar, deteksi anomali, atau pengelompokan dokumen, dan sangat relevan untuk peran-peran seperti business intelligence analyst atau machine learning engineer.
Laporan McKinsey bahkan menunjukkan bahwa keterampilan yang terkait dengan pemrosesan data besar, teknologi penyimpanan data, dan interaksi manusia-komputer (Human—Computer Interaction) yang banyak menggunakan pendekatan unsupervised sehingga semakin dicari oleh industri di Indonesia.
c. Reinforcement Learning
Di lain sisi, Reinforcement learning adalah pendekatan yang lebih eksperimental dan masih berkembang di pasar lokal. Pendekatan ini memungkinkan model belajar dari interaksinya dengan lingkungan, seperti dalam sistem navigasi kendaraan otonom atau robotik.
Di Indonesia, meskipun penggunaan reinforcement learning masih terbatas, potensi permintaannya mulai tumbuh seiring meningkatnya riset di bidang AI dan adopsi teknologi di startup berbasis teknologi tinggi.
Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning
4. Peran Penting Machine Learning Model
Tidak bisa dipungkiri, machine learning model adalah inti dari machine learning. Tentu saja hal ini didukung oleh beberapa peranan penting yang dimiliki, yaitu:
Prediksi Akurat. Machine Learning model dapat memberikan prediksi yang akurat berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam riset klasifikasi dataset medis di U.S. menggunakan berbagai algoritma ML, akurasi tertinggi mencapai 84,7% dengan Naïve Bayes; sementara K‑NN, Random Forest, SVM berkisar 73–81 %.
Otomatisasi Proses. Machine Learning model memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang rumit dan berulang, sehingga bisa menghemat waktu dan sumber daya manusia.
Optimisasi Keputusan. Dengan menganalisis data secara mendalam, Machine Learning model dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi. Menurut survei MIT/NewVantage Partners 2022, 92% perusahaan besar melaporkan mendapatkan return on investment dari data dan AI mereka.
Pemahaman Pola. Machine Learning model dapat mengidentifikasi pola kompleks dalam data yang mungkin sulit dikenali oleh manusia. Di industri retail, menurut Statista, manfaat utama ML meliputi otomatisasi proses, efisiensi biaya, dan pengambilan keputusan lebih baik. Adopsi meningkat hingga 600% antara 2016 ke 2018.
Inovasi Teknologi. Machine Learning model membuka pintu bagi inovasi teknologi baru, dari mobil otonom hingga asisten virtual cerdas.
Beragam pendekatan seperti supervised, unsupervised, hingga reinforcement learning telah banyak digunakan di dunia industri, mulai dari e-commerce, perbankan, hingga teknologi otomotif.
Bahkan, laporan-laporan global seperti McKinsey dan MIT menunjukkan bagaimana adopsi dan investasi terhadap Machine Learning terus meningkat secara signifikan, termasuk di Indonesia. Dengan semakin besarnya kebutuhan industri terhadap talenta yang memahami cara kerja dan penerapan Machine Learning model, ini adalah waktu yang tepat untuk mulai membekali diri dengan keterampilan tersebut.
Jika kamu pemula dan ingin belajar Machine Learning dari dasar secara terstruktur, kamu bisa mulai dengan mengikuti program Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner dari DQLab. Program ini dirancang khusus untuk pemula yang ingin memahami dasar-dasar Machine Learning dan AI secara praktis, dengan studi kasus nyata dan didampingi mentor profesional.
FAQ:
1. Apa perbedaan utama antara pekerjaan Data Analyst dan Machine Learning Engineer di Indonesia?
Data Analyst umumnya fokus pada analisis data menggunakan model statistik dasar, seperti regresi dan klasifikasi (supervised learning), untuk menghasilkan insight bisnis. Posisi ini banyak dibutuhkan di berbagai industri. Sementara Machine Learning Engineer memiliki peran yang lebih teknis dan mendalam, termasuk membangun dan menerapkan model Machine Learning secara end-to-end.
2. Mengapa lowongan Data Analyst lebih banyak daripada Machine Learning Engineer?
Permintaan terhadap Data Analyst lebih tinggi karena hampir semua sektor membutuhkan peran tersebut untuk pengambilan keputusan berbasis data. Di sisi lain, posisi Machine Learning Engineer lebih spesifik, membutuhkan keahlian lanjutan dan pengalaman teknis, sehingga hanya dibuka oleh perusahaan yang benar-benar siap mengimplementasikan sistem berbasis AI.
3. Apakah menjadi Data Analyst bisa menjadi langkah awal untuk berkarier di bidang Machine Learning?
Ya, sangat bisa. Banyak profesional memulai dari posisi Data Analyst untuk membangun dasar yang kuat dalam analisis data, pemodelan statistik, dan penguasaan tools. Setelah itu, mereka bisa melanjutkan pembelajaran lebih teknis untuk beralih menjadi Machine Learning Engineer.
Postingan Terkait
Menangkan Kompetisi Bisnis dengan Machine Learning
Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab
Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar
Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab
Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini
