PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 2 Jam 37 Menit 42 Detik

Mengenal Prompt Engineering dan Mengapa Penting di Era AI?

Belajar Data Science di Rumah 22-Juni-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/1-longtail-jumat-09-2025-06-22-212244_x_Thumbnail800.jpg

Cara manusia berinteraksi dengan teknologi terus berkembang. Salah satu kemajuan paling menarik dalam beberapa tahun terakhir hadir di ranah kecerdasan buatan (AI), di mana mesin kini dilatih untuk berpikir, belajar, dan bahkan berkomunikasi layaknya manusia. Di antara berbagai inovasi dalam AI generatif, terdapat satu keahlian yang kian mendapatkan sorotan: prompt engineering.


Bayangkan sedang berbincang dengan sebuah mesin, lalu memberikan petunjuk atau prompt, dan mesin tersebut merespons dengan informasi atau tindakan yang relevan. Itulah inti dari prompt engineering. Prompt engineering adalah seni menyusun pertanyaan atau instruksi secara tepat agar model AI, khususnya Large Language Models (LLMs), mampu menghasilkan respons yang sesuai dengan harapan.


Baik sebagai penggemar teknologi yang penasaran dengan perkembangan AI terkini, maupun sebagai profesional yang ingin memanfaatkan kekuatan model bahasa, memahami prompt engineering menjadi langkah penting di era ini. Artikel ini akan mengulas seluk-beluk prompt engineering. Mulai dari menyingkap sisi teknisnya sekaligus menyoroti peran strategisnya dalam lanskap AI yang lebih luas. Bagi yang ingin mendalami lebih jauh dunia AI dan pemrosesan bahasa, tersedia pula berbagai sumber belajar untuk memperkaya wawasan. Simak penjelasannya lebih lanjut!


1. Apa itu Prompt Engineering?

Prompt engineering adalah praktik merancang dan menyempurnakan prompt yang berupa pertanyaan atau instruksi untuk memicu respons tertentu dari model AI. Dapat dikatakan, ini merupakan antarmuka antara maksud manusia dan keluaran mesin. Dalam dunia AI, prompt yang tepat dapat menjadi penentu antara apakah model memahami permintaan atau justru salah menafsirkannya.


Sebagai contoh, apabila seseorang pernah berinteraksi dengan asisten suara seperti Siri atau Alexa, maka ia sebenarnya telah melakukan bentuk dasar dari prompt engineering. Cara menyusun permintaan sangat mudah. Misalnya kamu mengetikkan kalimat “Putar musik yang menenangkan” dibandingkan dengan “Putar simfoni Beethoven”. Kedua kalimat ini bisa menghasilkan respons yang sangat berbeda.


Baca Juga: Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner


2. Mengapa Prompt Engineering itu Penting?

Di era kecerdasan buatan yang semakin merasuk ke berbagai aspek kehidupan, prompt engineering muncul sebagai keahlian baru yang krusial. Prompt engineering adalah seni dan teknik dalam menyusun instruksi (prompt) agar AI, terutama model bahasa seperti ChatGPT, dapat menghasilkan keluaran yang relevan, akurat, dan sesuai kebutuhan pengguna. Meskipun terlihat sederhana, kualitas hasil dari AI sangat bergantung pada bagaimana perintah tersebut ditulis. Perbedaan satu atau dua kata bisa menghasilkan respons yang jauh berbeda, apalagi dalam skenario kompleks seperti menulis esai, membuat kode pemrograman, atau merancang strategi pemasaran.


Pentingnya prompt engineering bukan hanya karena ia mempengaruhi kualitas output, tetapi juga karena ia menjadi jembatan komunikasi antara manusia dan AI. Ketika AI semakin canggih dan hadir dalam berbagai bentuk, manusia tetap perlu memahami cara terbaik untuk “berbicara” dengan mereka. Tanpa prompt yang tepat, potensi AI menjadi sia-sia, bahkan bisa berbahaya jika menghasilkan informasi menyesatkan. Maka dari itu, siapa pun yang ingin bekerja secara efektif dengan teknologi AI harus memahami prinsip-prinsip dasar prompt engineering, karena inilah cara kita mengendalikan, mengarahkan, dan mengoptimalkan kemampuan mesin demi hasil yang sesuai ekspektasi.


3. Teknik Dasar Prompt Engineering

Di sini, terdapat strategi yang lebih kompleks dan membutuhkan pemahaman yang lebih dalam terhadap perilaku model.

  • Zero-shot prompting. Teknik ini melibatkan pemberian tugas kepada model tanpa contoh sebelumnya yang serupa dalam data latihannya. Tujuannya adalah menguji kemampuan model untuk melakukan generalisasi dan menghasilkan output yang relevan tanpa bergantung pada contoh sebelumnya.

  • Few-shot prompting / in-context learning. Dalam pendekatan ini, model diberikan beberapa contoh (shot) sebagai panduan untuk menghasilkan respons. Dengan menyajikan konteks atau contoh sebelumnya, model dapat lebih memahami tugas dan memberikan output yang sesuai. Misalnya, menunjukkan beberapa kalimat hasil terjemahan sebelum meminta model menerjemahkan kalimat baru.

  • Chain-of-Thought (CoT). Teknik lanjutan ini mengarahkan model melalui serangkaian langkah penalaran. Dengan memecah tugas yang kompleks menjadi langkah-langkah perantara atau "rantai penalaran", model mampu menunjukkan pemahaman bahasa yang lebih baik dan menghasilkan output yang lebih akurat. Pendekatan ini mirip dengan membimbing seseorang langkah demi langkah dalam menyelesaikan soal matematika yang rumit.


Baca Juga: Machine Learning Specialist, Karir Hot Sampai 2025


4. Elemen Kunci dari Prompt

Berikut adalah beberapa aspek penting yang membentuk sebuah prompt yang baik:

Instruksi (Instruction)

Instruksi merupakan inti dari prompt. Bagian ini memberikan arahan langsung kepada model mengenai apa yang harus dilakukan. Contohnya, "Ringkas teks berikut" adalah perintah yang jelas dan spesifik bagi model.


Konteks (Context)

Konteks memberikan informasi tambahan yang membantu model memahami latar belakang atau situasi yang lebih luas. Sebagai contoh, "Dengan mempertimbangkan kondisi resesi ekonomi, berikan saran investasi" membantu model membingkai responsnya berdasarkan situasi tertentu.


Data Masukan (Input Data)

Data masukan adalah informasi spesifik yang ingin diproses oleh model. Data ini dapat berupa paragraf, sekumpulan angka, atau bahkan hanya satu kata.


Petunjuk Output (Output Indicator)

Komponen ini sangat berguna dalam skenario role-playing atau format khusus. Output indicator memberikan arahan tentang bentuk atau gaya respons yang diharapkan. Sebagai contoh, "Tulis ulang kalimat berikut dengan gaya Shakespeare" memberikan arahan gaya penulisan yang jelas kepada model.


FAQ

1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Prompt Engineering dalam konteks AI?

Prompt engineering adalah praktik menyusun instruksi atau pertanyaan (prompt) secara cermat agar model kecerdasan buatan, seperti ChatGPT atau AI generatif lainnya, mampu memberikan respons yang relevan, akurat, dan sesuai dengan tujuan pengguna. Prompt menjadi jembatan komunikasi antara maksud manusia dan pemrosesan mesin.


2. Mengapa kualitas prompt bisa memengaruhi hasil keluaran AI?

Karena AI generatif merespons berdasarkan interpretasi atas bahasa manusia, prompt yang ambigu, terlalu umum, atau kurang kontekstual bisa membuat model AI memberikan hasil yang tidak sesuai harapan. Sebaliknya, prompt yang jelas dan terstruktur mampu mengarahkan AI untuk menghasilkan respons yang lebih tepat sasaran, bahkan dalam tugas kompleks seperti menulis kode, menganalisis data, atau menjawab soal logika.


3. Apakah perlu latar belakang teknis untuk belajar Prompt Engineering?

Tidak. Prompt engineering bisa dipelajari oleh siapa pun, termasuk non-programmer. Yang paling penting adalah memahami cara menyusun kalimat secara logis dan kontekstual. Dengan latihan dan eksplorasi berbagai teknik seperti zero-shot, few-shot, dan chain-of-thought, siapa pun bisa menguasainya sebagai keterampilan yang relevan di era AI.


Tertarik untuk belajar AI dan Machine Learning untuk menerapkan ilmu di real-case industry? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Reyvan Maulid

Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini