9.9 SALE! 98% OFF
Belajar Data Science 12 BULAN Bersertifikat hanya Rp 180K!
0 Hari 4 Jam 27 Menit 27 Detik

Model Supervised Learning untuk Penelitian

Belajar Data Science di Rumah 31-Mei-2023
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/d828700c5629ef2565e00ce9a215f959_x_Thumbnail800.jpeg

Model Machine learning yang banyak digunakan karena hasilnya cukup akurat adalah algoritma supervised learning. Pada supervised learning, kita membutuhkan data training dan data testing. Data training digunakan untuk membangun model yang tepat dengan cara melatih model secara terus menerus sehingga dapat menghasilkan model yang akurat. Data testing digunakan untuk mengetes model yang telah berhasil dibuat. Algoritma machine learning dirancang agar mesin dapat memproses data yang diberikan dan menghasilkan output yang diinginkan. Contohnya, kita ingin mengetahui berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk pergi dari rumah ke supermarket. Jadi, kita memasukkan data waktu saat kita berangkat dan mesin akan mengolah data tersebut hingga berhasil memprediksi waktu yang kita butuhkan hingga sampai ke supermarket tersebut. 


Di era modern, istilah Machine learning sangat populer. Teknologi ini merupakan salah satu komponen penting dalam dunia industri yang digunakan untuk mengetahui bagaimana cara membuat mesin dapat belajar secara mandiri. Algoritma machine learning sudah banyak digunakan di berbagai lini usaha, misalnya perusahaan software terkenal di Amerika Serikat yang menggunakan algoritma machine learning untuk memanipulasi data dengan cara tertentu, membuat prediksi, mengumpulkan insight yang bermanfaat, dan lain sebagainya. Machine learning juga banyak diadopsi dalam penelitian. Apa saja model-model machine learning tersebut? Yuk kita simak bersama!


1. Apa itu Algoritma Supervised Learning?

Machine Learning

Dalam supervised learning, mesin dilatih menggunakan data berlabel. Dataset dikatakan berlabel jika berisi parameter input dan output. Supervised learning dapat dimanfaatkan untuk memprediksi hasil data yang tidak terduga dengan belajar dari data training berlabel. Pembangunan model yang akurat dapat dilakukan oleh seorang data scientist yang terampil. Misalnya, kita ingin melatih mesin untuk memprediksi waktu perjalanan antara supermarket dan rumah. Pertama, kita membutuhkan kumpulan data berlabel seperti cuaca, rute, waktu berangkat, dan lain sebagainya yang merupakan data input yang akan kita gunakan. Hasil dari algoritma ini adalah perkiraan durasi perjalanan dari rumah menuju supermarket atau sebaliknya pada hari tertentu. Setelah kita membuat set pelatihan berdasarkan faktor yang sesuai, mesin akan melihat hubungan antara titik-titik data dan menggunakannya untuk memastikan jumlah waktu yang kita perlukan. Salah satu contoh nyata pengaplikasian algoritma supervised learning adalah aplikasi Google Maps yang bisa memprediksi waktu tempuh kita akan lebih lama saat hujan lebat atau macet.


Baca juga : Yuk Kenali Macam-Macam Algoritma Machine Learning!


2. Model Regresi dan Klasifikasi

Dalam regresi, nilai output tunggal dihasilkan dari data latih atau data training. Nilai ini merupakan interpretasi probabilitas yang mempertimbangkan kekuatan korelasi antar variabel inputnya. Salah satu fungsi regresi adalah untuk memprediksi harga rumah berdasarkan lokasi, ukuran, dan lain sebagainya. 

Machine Learning

Klasifikasi merupakan salah satu algoritma supervised learning yang mengelompokkan data ke dalam kelas-kelas. Salah satu fungsi klasifikasi adalah untuk menentukan apakah seseorang layak mendapatkan pinjaman dari bank atau tidak. Jika data input yang kita gunakan berlabel dalam dua kelas yang berbeda, maka algoritma ini disebut dengan klasifikasi biner.


3. Model Naive Bayes dan Random Forest

Model klasifikasi bayesian digunakan untuk dataset berukuran besar. Algoritma ini menetapkan kelas menggunakan grafik asiklik. Grafik ini terdiri dari satu node induk dan beberapa node turunan dimana setiap node anak diasumsikan independen dan terpisah dari induknya.


Model random forest merupakan salah satu algoritma ansambel. Algoritma ini bekerja dengan membangun banyak pohon keputusan dan menghasilkan klasifikasi berdasarkan individual tree. 

Machine Learning

4. Model Neural Network dan SVM

Neural network atau biasa dikenal dengan jaringan syaraf tiruan merupakan algoritma yang dirancang untuk mengelompokkan input, menggali pola, dan menginterpretasikan data sensorik. Algoritma ini membutuhkan daya komputasi yang mumpuni dan akan sangat rumit jika menggunakan ribuan data pengamatan. Algoritma ini juga disebut dengan algoritma ‘black box’ karena dapat menginterpretasikan logika dari hasil prediksi. 

Machine Learning

Support Vector Machine atau biasa disingkat dengan SVM, merupakan algoritma supervised learning yang dikembangkan pada tahun 1990. Algoritma ini diambil dari teori pembelajaran statistik yang dikembangkan oleh Vap Nick. Algoritma Support Vector Machine merupakan algoritma pengklasifikasian diskriminatif karena memisahkan hyperplanes pada data. Output yang dihasilkan pun berbentuk hyperplane yang optimal yang akan mengkategorikan sampel-sampel baru. Algoritma SVM berhubungan dengan kerangka kernel dan digunakan di berbagai bidang seperti di bidang bioinformatika, pengenalan pola, dan pencarian informasi multimedia. 


Baca juga : Kenali Algoritma Klasifikasi Machine Learning Terpopuler di Tahun 2021


Tertarik untuk mengeksplorasi kegunaan machine learning lebih luas? Yuk belajar cara kerja machine learning untuk berbagai case dengan modul DQLab! Project pada modul DQLab disusun oleh profesional di bidang data sehingga case yang diangkat adalah case yang terjadi di dunia industri yang sesungguhnya.


DQLab adalah platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science dan Artificial Intelligence dengan menggunakan bahasa pemrograman populer seperti R dan Python. Menariknya, DQLab adalah platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur ChatGPT yang memudahkan beginner untuk mengakses informasi mengenai data science secara lebih mendalam.


DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. Jadi sangat cocok untuk kamu yang belum mengenal data science sama sekali. Untuk bisa merasakan pengalaman belajar yang praktis dan aplikatif, yuk sign up sekarang di DQLab.id atau ikuti training corporate DQLab dengan klik tautan https://dqlab.id/b2b  berikut untuk informasi lebih lengkapnya! Ingin akses semua modul DQLab? Yuk signup sekarang!


Penulis: Galuh Nurvinda K

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login