Nyaman Ngoding, Vincent Mengaku Jatuh Cinta dengan Profesi Data Engineer
Daftar Isi:
- 1. Berawal dari Temannya, Vincent Ikut Tertarik Belajar Data Science
- 2. Pengalaman Belajar Vincent selama Mengikuti Tetris Batch 2
- 3. Semakin Tertantang, Semakin Semangat untuk Mendalami Profesi Data Engineer
- 4. Persiapan Vincent untuk Siap Berkarir di Industri Data Sebagai NON IT
- 5. Dari Internship jadi Full Time Menjadi Data Engineer
- 6. Hadapi Error dengan Percaya Diri Berkat Bekal Ilmu Belajar di DQLab
Pemilik nama lengkap Vincent Andreas Togatorop merupakan member DQLab yang sudah bergabung dengan DQLab sejak tahun 2021. Kala itu, ia memilih DQLab sebagai tempat belajar data science karena materi Python yang diajarkan cukup menarik perhatiannya. Berawal dari ke kepo-an nya yang tinggi, Vincent mengaku suka dengan data dan merasa memiliki passion, sehingga dirinya terpikirkan untuk mulai serius berkarir di bidang data.
Untuk membuktikan keseriusannya, Vincent turut mengikuti program beasiswa DQLab, yaitu program Tetris pada Batch 2. Tidak hanya mendapatkan ilmu baru, melalui Tetris Vincent juga berhasil mengenal banyak tools baru, mulai dari SQL dan Pentaho. Dirinya mengaku baru pertama kali mengenal Pentaho melalui program Tetris ini. Kini, Vincent tengah mengawali karirnya di dunia data sebagai Data Engineer Internship dan berlanjut menjadi fulltime di perusahaan Bali Tower hasil buah dari upskill selama mengikuti program Tetris Batch 2.
Sahabat DQ penasaran gak sih sama cerita di balik kesuksesannya pria lulusan Teknik Fisika Universitas Indonesia ini? Simak terus ceritanya ya!
1. Berawal dari Temannya, Vincent Ikut Tertarik Belajar Data Science
Bisa dibilang, Python menjadi salah satu daya tarik pertama yang akhirnya membuat Vincent jatuh cinta untuk mempelajari data science. Hal ini bermula saat temannya membagi pengalamannya belajar Python melalui e-learning. Dan menurutnya, Python menarik dan seru untuk dipelajari karena walaupun sintaksnya sederhana tetapi tetap bisa dipakai untuk mengerjakan komputasi yang kompleks bahkan sangat efektif dipakai dalam manipulasi data.Apalagi setelah Vincent mengikuti Tetris pada Batch 2. Ia mengaku Tetris memiliki peran besar dalam perkembangannya. Ia bisa belajar banyak pemrograman secara intens dan lebih mendalam.
Rupanya, selama duduk di bangku mahasiswa Vincent juga mempelajari data, salah satunya mengenai komputasi science menggunakan Matlab, jadi tak heran ya jika ia sudah punya bekal sebelumnya.
Baca juga: Pantang Menyerah, Gagal di Batch I Faisal Kini Berhasil Berkarir di Tetris Batch 3
2. Pengalaman Belajar Vincent selama Mengikuti Tetris Batch 2
Menurut Vincent pengalaman belajar di DQLab sudah mencangkup dasar-dasar data science dan pembelajaran yang diberikan sangat terstruktur, sehingga memudahkannya dalam proses belajar. Tidak hanya itu, konseptual yang diterapkan juga juga kuat, sehingga para member sudah mengerti dengan tugasnya ketika diberikan coding. Ia menambahkan, materi SQL yang diajarkan juga sangat beginner friendly, sehingga ramah untuk orang awam yang ingin berkecimpung di dunia data.
Hal yang paling berkesan saat mengikuti Tetris menurutnya adalah ketika ia bisa mengenal SQL & Pentaho.
“Saya baru tau query yang advance melalui Tetris, di sini bener-bener belajar deep & logika. Pentaho juga baru tau di Tetris, ternyata software ETL Pentaho ini bisa connect ke berbagai sumber misalnya database atau file spreadsheet, jadi berguna untuk transformasi secara simultan walaupun sumbernya berbeda-beda,” kata Viincent.”
Kini, Vincent tengah menjalani kesibukannya sebagai Data Engineer Internship. Vincent merasa materi yang diberikan selama Tetris sangat berguna dalam kesehariannya, terutama pada penggunaan Pentaho. Tentu, ini membuatnya kembali mengingat materi-materi yang diberikan selama Tetris, dan kini saatnya ia mengimplementasikannya.
3. Semakin Tertantang, Semakin Semangat untuk Mendalami Profesi Data Engineer
Hasil dari investasi ilmu dan membangun portfolio data bersama DQLab, Vincent berhasil meraih kesempatan internship di Bali Tower yang ditawarkan oleh DQLab. Hal pertama yang dilakukan setelah mendapatkan tawaran tersebut, Vincent tak pikir panjang untuk ambil kesempatan itu. Selain karena sudah lulus kuliah, rupanya ia sudah sedikit tahu mengenai Bali Tower. Jadi, tentu ini adalah kesempatan emas baginya.
Setelah beberapa waktu internship berjalan, Vincent semakin jatuh cinta dengan Data Engineer. Hal ini lantaran Data Engineer memiliki tanggung jawab yang sangat sulit, kompleks, dan menantang.
“Makin pusing makin menyenangkan, stress dulu nanti hasil memuaskan,” begitu ucap Vincent.
Selain itu, menurutnya seorang Data Engineer juga harus mampu menguasai ETL & explore banyak konsep. Karena seorang Data Engineer akan terhubung dengan divisi lain untuk keperluan analisa. Meski demikian, ia justru tidak membatasi diri dalam lingkup Data Engineer.
“Saya juga interest dengan Machine Learning Developer. Beberapa kali membuat library di Python untuk Machine Learning. Seru melihat komputer bisa memprediksi & menyenangkan sekali,” ungkapnya.
Baca juga: Dari Error Jadi Jago Data, Ini Kisah Karir Erwin
4. Persiapan Vincent untuk Siap Berkarir di Industri Data Sebagai NON IT
Source : DQLab / Vincent Andreas
Sebelum terpilih sebagai Data Engineer Internship di Bali Tower, ada banyak hal yang dipersiapkan. Diantaranya mempersiapkan Capstone Project dan Curriculum Vitae (CV). Keduanya benar-benar dipersiapkan dengan matang, guna menarik perhatian perusahaan. Nah, Vincent juga punya tips nih buat Sahabat DQ yang sama-sama ingin berkarir di dunia data!
Di era digital ini ada banyak sumber belajar yang bisa kita cari, untuk itu cobalah menjadi lebih proaktif.
Rajin mencari seminar & pelatihan seperti Tetris yang bisa mengembangkan kemampuanmu.
Melatih & kembangkan selalu materi yang didapat. Hal ini biasanya akan mendatangkan pemahaman baru di luar sesi pembelajaran.
Capstone Project
Source : DQLab / Vincent Andreas
5. Dari Internship jadi Full Time Menjadi Data Engineer
Setelah menjalani tiga bulan magang sebagai Data Engineer di Bali Tower, Vincent diberikan kesempatan untuk melanjutkan sebagai karyawan tetap. Setelah menerima tawaran tersebut, dirinya mengaku melewati serangkaian proses seleksi untuk lanjut menjadi fulltime. Sekarang, setelah lima bulan Vincent menjadi karyawan tetap, dirinya masih dalam masa percobaan selama enam bulan. Dengan satu bulan tersisa dalam masa percobaan ini, dirinya bersemangat untuk terus berkontribusi dan membuktikan nilai dirinya kepada Bali Tower.
"Senang dan bersyukur karena saya jadi mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru. Lewat pekerjaan ini, saya mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini saya pelajari ke dalam industri nyata." Ungkap Vincent.
Tentu, saya merasa sangat bahagia dan bersyukur karena saya telah diberikan kesempatan untuk memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan baru melalui pekerjaan ini. Melalui pengalaman ini, saya dapat menerapkan pengetahuan yang telah saya pelajari ke dalam dunia industri secara nyata. Meskipun baru bekerja selama lima bulan, saya mulai menyadari bahwa pekerjaan di bidang data tidak hanya berkaitan dengan alat dan konsep saja, tetapi juga melibatkan interaksi dengan klien dan kemampuan untuk menyesuaikan kebutuhan data dengan tujuan pengembangan sistem klien.
Vincent menghadapi beragam tantangan selama bekerja sebagai Data Engineer di Bali Tower. Salah satu tantangan yang dihadapinya adalah dalam bernegosiasi dengan klien, terutama saat pertemuan. Klien sering kali fokus pada keinginan mereka tanpa mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, kemampuan bernegosiasi sangat penting agar sistem yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan klien dengan memperhitungkan keterbatasan sumber daya. Selain itu, perbedaan dalam penggunaan alat dan teknologi antar perusahaan juga menjadi tantangan bagi Vincent. Ia harus memahami berbagai jenis database yang digunakan oleh perusahaan sebelum mengembangkan sistem yang diminta. Tantangan lainnya yang dihadapinya adalah mengatasi kesalahan (error) dalam proses pengembangan sistem, yang sering muncul selama proses pengujian dan disebabkan oleh berbagai faktor.
"Namanya membuat sebuah sistem yang baru, pastinya sering berjumpa dengan error. Biasanya error ini muncul ketika proses testing dan disebabkan oleh banyak sekali faktor." Tambahnya.
6. Hadapi Error dengan Percaya Diri Berkat Bekal Ilmu Belajar di DQLab
Walaupun sudah bergelur di dunia profesional, Vincent kerap kali menemukan error dalam mengerjakan proses analisa data. Vincent memiliki cara tersendiri untuk menangani kesalahan (error) dalam pengembangan sistem. Biasanya, ia memulai dengan menganalisis pesan error yang muncul pada pop-up message untuk mencari solusi. Jika ia tidak dapat menemukan solusi sendiri, ia akan mengajukan masalah tersebut kepada tim untuk mendapatkan ide baru. Menurutnya, modul-modul dari DQLab memberikan dasar yang kuat dalam mengenali dan mengatasi berbagai jenis error yang mungkin terjadi dalam proses kerja, seperti saat mengolah database.
"Hal ini sangat membantu saya ketika bekerja, karena dengan fundamental yang kuat, saya jadi bisa menghadapi berbagai macam error di tiap-tiap project. Tapi memang menurut saya, kemampuan analisis dalam menghadapi error di tiap-tiap project perlu dilatih oleh tiap individu secara mandiri." Ungkap Vincent kepada DQLab.
Hal ini memungkinkannya untuk memiliki kemampuan analisis yang kuat dalam menghadapi kesalahan di setiap proyek. Namun, Vincent juga menekankan pentingnya latihan mandiri bagi setiap individu dalam mengembangkan kemampuan analisis mereka untuk menghadapi kesalahan yang berbeda-beda di setiap proyek. Dengan pendekatan ini, ia dapat memastikan bahwa ia dan timnya dapat mengatasi tantangan teknis dengan lebih efektif dalam pekerjaan mereka.
Sahabat DQ, inspiratif bukan cerita Vincent? Kalian juga bisa kok seperti Vincent! Yuk, gabung sekarang bersama DQLab dan jelajahi Data Science!