PROMO PUNCAK LEBARAN DISKON 99%
Belajar Data Science 6 Bulan BERSERTIFIKAT hanya Rp 99K!

0 Hari 2 Jam 46 Menit 49 Detik

Perhatikan 4 Point Perbedaan Data Sekunder dan Data Primer

Belajar Data Science di Rumah 28-Oktober-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/f257c8ac21817b01e31d1583a408577c_x_Thumbnail800.png

Tahukah kalian, satu hal terpenting dalam sebuah penelitian adalah pengumpulan data. Tentunya ketika sahabat data mengerjakan skripsi ataupun mengerjakan sebuah riset pastinya dibutuhkan data-data yang valid atau yang benar dan akurat. Di dalam penelitian, terdapat dua jenis data yang sering digunakan, yaitu data primer dan sekunder. Kedua jenis data ini dikumpulkan dengan teknik yang sangat berbeda. Kedua data ini banyak digunakan dalam riset pasar, penelitian akademis seperti skripsi dan thesis, bahkan analisis resiko. Seperti namanya, data primer merupakan data yang pertama kali dikumpulkan oleh peneliti, sedangkan data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh orang lain. Data primer disebut juga dengan data first hand, sedangkan data sekunder dikenal dengan data second hand, atau data bekas.


Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa data sangatlah penting, terutama sebagai alat dalam pengambilan sebuah keputusan. Untuk dapat menghasilkan keputusan yang baik diperlukan data yang relevan. Oleh karena itu, pada dasarnya penggunaan data primer dan data sekunder dalam suatu penelitian sangatlah penting. Walaupun kedua data ini memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi keduanya dapat saling melengkapi. Lantas apa saja perbedaan-perbedaan tersebut? Yuk, pembahasannya berikut ini!


1. Berdasarkan Pengertiannya

Sesuai dengan namanya, data primer adalah data utama. Yaitu, jenis data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber utamanya seperti melalui wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya. Data primer biasanya selalu bersifat spesifik karena disesuaikan oleh kebutuhan peneliti dan dapat dibagikan secara publik untuk digunakan dalam penelitian lain.


Sedangkan data sekunder merupakan informasi publik yang telah dikumpulkan oleh orang lain. Ini biasanya gratis dan lebih murah serta mudah untuk diperoleh. Data sekunder biasanya telah disediakan oleh pihak ketiga tanpa harus melakukan wawancara ataupun survei lapangan seperti yang dilakukan pada data primer, dan biasanya data sekunder telah dikumpulkan di masa lalu sehingga kurang up to date. Data sekunder bisa dikumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen pemerintah. Umumnya data sekunder disajikan dalam diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti sensus penduduk


Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?


2. Berdasarkan Sifat, Proses dan Sumber Data

Perbedaan data primer dan sekunder berikutnya dapat dilihat dari sifat, proses, dan sumber data. Pada data primer biasanya mengacu pada data real-time atau data yang terus berkembang setiap waktu. Sedangkan data sekunder biasanya merupakan data yang berhubungan dengan masa lalu atau lebih bersifat tetap.

Dalam proses pengumpulannya, data primer didapatkan dengan melibatkan partisipasi aktif dari peneliti. Biasanya, data primer dikumpulkan melalui kegiatan survei, observasi, eksperimen, kuesioner, wawancara pribadi dan media lain yang digunakan untuk memperoleh data lapangan. Sementara itu, proses pengumpulan data sekunder lebih cenderung mudah dan cepat dilakukan. Peneliti bisa mendapatkan berbagai data sekunder dengan memanfaatkan sumber publikasi pemerintah, situs, buku, artikel jurnal, catatan internal organisasi dan lain sebagainya.


3. Berdasarkan Efisiensi Waktu dan Biaya

Perbedaan lain dari segi waktu dan biaya, data primer membutuhkan biaya yang sangat besar. Seperti contoh, ketika melakukan penyebaran kuesioner yang pastinya akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan biaya yang besar karena kita perlu menunggu hasil jawaban dari responden mengenai kuisioner kita. Sedangkan data sekunder, lebih mudah, cepat, dan murah untuk kita dapatkan karena kebanyakan data sekunder dapat dikumpulkan dari website maupun dari internet. 


4. Berdasarkan Kemampuan Akurasi Data

Di samping itu, dalam hal kemampuan akurasi, data primer dikatakan lebih akurat dan andal sedangkan data sekunder relatif kurang andal dan akurat. Hal ini karena sumber data sekunder tidak diatur dan dan telah diolah sedemikian rupa menggunakan metode statistik. Contohnya adalah pemilik bisnis suatu produk yang menulis ulasan yang bagus tentang produk mereka hanya untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. Tidak demikian halnya dengan data primer yang dikumpulkan dari data mentah yang ditemukan di lapangan. Salah satu tujuan peneliti dalam mengumpulkan data primer untuk penelitian adalah mengumpulkan data yang akurat sehingga dapat menarik kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu, bias akan dihindari dengan segala cara.


Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?


5. Dapatkah Kamu Membedakan Data Primer dan Data Sekunder?

Nah, itulah beberapa poin utama yang membedakan antara data sekunder dan data primer saat melakukan penelitian. Diharapkan setelah ini, kamu dapat membedakan kedua jenis data ini ketika hendak melakukan penelitian. Pada dasarnya, data primer maupun sekunder ini mempunyai karakteristik tersendiri yang menunjukkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun begitu, kedua jenis data ini dapat saling melengkapi sehingga bisa memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatannya.

Setelah memahami perbedaan data primer dan sekunder, langkah selanjutnya adalah mencoba mengolah data dari dua jenis data ini. Kamu bisa mencobanya dengan bergabung di DQLab. Caranya mudah, kamu hanya perlu SIGN UP di DQLab.id dan kamu sudah bisa mencoba berbagai jenis dataset secara GRATIS dan mengakses module-module di DQLab


Penulis : Salsabila Miftah R

Editor : Annissa Widya Davita



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login