PAYDAY SUPER SALE!! DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 BULAN hanya Rp 100K!
0 Hari 1 Jam 28 Menit 29 Detik

Tips Jalur Karir Jangka Panjang: Strategi untuk Sukses di Masa Depan

Belajar Data Science di Rumah 16-Agustus-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/a34bb26a89c55ae28270def7fe030615_x_Thumbnail800.jpeg

Pernahkah Sahabat DQ membayangkan atau bertanya-tanya pada diri sendiri “Where or who will I be in 5 or 10 years?”. Nah, pencapaian dalam karir atau pendidikan bukanlah hal yang sepele, sehingga jalur untuk menempuhnya juga bukan cerita mulus seperti di film-film. Jalur untuk sukses dalam pendidikan dan karir itu seperti peta petualangan, penuh tikungan tak terduga, jalan memutar, bahkan persimpangan yang memaksamu memilih. Dan yang seru? Kamu adalah penulis sekaligus pemeran utamanya. Oleh karenanya, Min Q akan memandu kamu untuk merancang perjalanan karir jangka panjang yang nggak sekadar sukses di atas kertas, tapi juga bisa bikin kamu nggak overthinking. Yuk, langsung aja kita pelajari caranya bersama!


1. Apa Itu Jalur Karir Jangka Panjang?

Dalam bahasa sederhana, jalur karir jangka panjang adalah blueprint versi kamu terhadap perjalanan karir, dengan tujuan, milestones, dan strategi untuk menempuhnya. Seperti yang dijelaskan Multiverse, rencana karir mencakup tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang, serta strategi mengisi gap kompetensi demi mencapai target itu. Lebih dari sekadar mimpi, ini adalah panduan yang hidup, bisa berubah seiring berkembangnya minat, skill, dan keadaan dunia kerja.


2. Pentingnya Memiliki Rencana Jalur Karir Jangka Panjang di Era Digital

Merencanakan karir jangka panjang bukan sekadar punya “rencana cadangan,” tapi punya arah dan arti. Harvard Business Review menyebut bahwa perencanaan ini bisa mengurangi stres, meningkatkan rasa employability, dan memperdalam rasa tujuan personal. Data juga menunjukkan bahwa 87% Millennials menganggap peluang pengembangan karir sangat penting, dan organisasi yang menyediakan pengembangan karyawan memiliki retensi 34% lebih tinggi.

Di samping itu, menurut LinkedIn Workplace Learning Report, 70% karyawan merasa belajar memperkuat keterikatan ke organisasi, dan 80% menyebut belajar menambah makna kerja mereka.

Dari sisi tren generasi muda, Gen Z justru lebih suka konsep “employer for life”—mencari organisasi yang mendukung mobilitas internal dan pengembangan diri dengan rata-rata ingin bertahan selama 7 tahun, dua kali lipat generasi sebelumnya. Artinya jelas bahwa perencanaan karir jangka panjang bukan cuma penting, tapi kunci untuk menemukan dan mempertahankan kepuasan profesional.


Baca juga: Machine Learning Specialist, Karir Hot Sampai 2025


3. Bagaimana Cara Menyusun Rencana Jalur Karir Jangka Panjang?

Untuk menyusun rencana jalur karir jangka panjang, kamu tidak bisa melakukannya dengan sembarangan. Berikut langkah-langkah sistematis yang bisa kamu terapkan untuk menyusun perencanaan yang tepat:

  1. Tentukan Tujuan Jangka Panjang (5–10 tahun ke depan)

Mulai dengan membayangkan posisi ideal, apakah menjadi Head of Analytics, Chief Data Officer, atau beralih ke bidang seperti data science atau business intelligence seperti yang dicontohkan untuk data enthusiast. Gunakan pendekatan SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk merumuskan tujuan.

  1. Bangun Peta Karir (Career Path Plan)

Visualisasikan jalur untuk mencapai tujuan itu, identifikasi langkah jangka pendek seperti proyek, sertifikasi, atau keahlian baru, yang menuntun ke tonggak jangka menengah dan akhirnya ke tujuan akhir.

  1. Fokus pada Continuous Learning & Growth Mindset

Seperti konsep “squiggly career,” jalur karir saat ini tidak linear, tapi fleksibel dan adaptif. Fokus bukan cuma pada posisi berikutnya, tapi “apa yang akan aku pelajari?”. Tanamkan growth mindset ala Carol Dweck, kunci adalah belajar sepanjang hayat, dengan kurikulum personal yang bisa diakses melalui berbagai cara, dari podcast hingga kursus singkat.

  1. Gunakan Data & Teknologi Sebagai Pemandu

Tools seperti McKinsey's Job Progression Tool membantu melihat transisi pekerjaan berbasis data riil dari jutaan riwayat career path. Selain itu, riset di bidang akademik seperti KARRIEREWEGE (500k+ jalur karir) dan SkillRec juga menunjukkan bahwa data bisa membantu memprediksi transisi karir dan merekomendasikan keahlian yang dibutuhkan.

  1. Bangun Jaringan & Fleksibilitas

Belajar dari eksekutif teknologi yang berhasil pivot karir, adaptability dan networking merupakan modal utama. Banyak dari mereka menekankan pentingnya transferable skills, informasi dari luar, dan kesiapan menghadapi ketidaknyamanan awal.


Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner


4. Aspek Penting yang Perlu Diperhatikan

Nah, dalam proses penyusunan rencana karir kamu juga perlu memperhatikan beberapa aspek penting yang justru bisa menghambat kamu mewujudkan rencana karir jangka panjang yang sudah disusun. Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

  • Hindari Terlalu Rigid

Time magazine mengingatkan bahwa fokus terlalu kaku pada rute karir bisa berbahaya karena dunia kerja berubah cepat. Lebih baik fleksibel, fokus pada skill, bukan posisi.

  • Dukungan Finansial Penting Saat Pivot

Career Gridlock Report 2025 menyebutkan bahwa 60% orang ragu berpindah karir karena sulit. Penasehat keuangan menyarankan menyiapkan dana darurat untuk 12 bulan, dan mempertimbangkan aspek manfaat kehilangan tunjangan lama.

  • Keterlibatan dan Retensi

Tanpa peluang pengembangan karir, banyak orang meninggalkan pekerjaan: survei Pew Research menyoroti bahwa 63% responden meninggalkan job karena kurangnya peluang maju.

FAQ

Q: Aku masih bingung dengan passion, bagaimana mulai merencanakan?
A: Mulai dari eksplorasi: coba berbagai proyek, magang, atau assessment untuk menilai minat dan kekuatanmu. Setelah meraba-raba, gunakan target SMART untuk membentuk peta karirmu.

Q: Harus fleksibel sejauh apa?

A: Fleksibilitas berarti siap pivot ketika peluang muncul, fokus jawabannya bukan “apa jabatan selanjutnya?”, tapi “skill apa yang aku dapat dan seberapa berharga dalam konteks besok?”

Q: Bagaimana menjaga semangat belajarku tetap tinggi?
A: Temukan gaya belajar yang menyenangkan, misalnya podcast sambil jalan, video pendek, diskusi dengan teman. Growth mindset tumbuh dari curiosity dan pengalaman kecil sehari-hari.


Jadi, jangan cuma nunggu. Mulai riset tempat belajar yang tepat terbaik, cari beasiswa, dan rancang langkahmu mulai dari sekarang. Butuh bantuan cari info pendidikan data di dalam dan luar negeri atau jalur karir data analyst? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Di sini, kamu bisa belajar dari dasar hingga tingkat lanjut dengan materi dan tools yang relevan dengan kebutuhan industri, bahkan tanpa latar belakang IT. Belajar kapan saja dan di mana saja dengan fleksibilitas penuh, serta didukung oleh fitur eksklusif Ask AI Chatbot 24 jam!


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarir di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri untuk menguasai keterampilan di bidang data dan teknologi dengan subscribe modul premium, atau ambil Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari


Postingan Terkait

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Daftar Gratis & Mulai Belajar

Mulai perjalanan karier datamu bersama DQLab

Daftar dengan Google

Sudah punya akun? Kamu bisa Sign in disini