Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS

Tips Portofolio Data Science Buat Rekruter Takjub

Belajar Data Science di Rumah 02-November-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/72be32dc1f18ec68da55cf3aca7ad6a1_x_Thumbnail800.jpg

Portofolio data science merupakan salah satu cara kandidat untuk bisa unjuk gigi dalam usahanya mendapatkan posisi di ranah industri data. Portofolio bagaikan sebuah senjata ampuh agar rekruter takjub dengan skill yang berkaitan dengan data science. Kandidat bisa mencantumkan banyak hal disana mulai dari data diri, latar belakang pendidikan, project yang dikerjakan dan berkaitan dengan posisi yang dilamar. 


Perlu diingat bahwa portofolio data science harus menggambarkan bagaimana cara kandidat menyelesaikan permasalahan lewat real case industry, menjelaskan dengan detail terkait langkah-langkah pengerjaan studi kasus, dan ditutup dengan kesimpulan akhir dan rekomendasi atas hasil analisis yang telah dilakukan. 


Portofolio memberikan kesempatan bagi kandidat untuk menunjukkan keunggulan yang dimiliki dalam keilmuan data science dan pengalaman kerja kalian. Dalam portofolio, kalian juga bisa menyertakan jenis proyek yang sesuai dengan kasus yang ingin kalian angkat.


Hal ini berguna untuk memberikan wawasan lebih lanjut tentang kemampuan dan pencapaian kalian. Jangan khawatir apabila kamu berasal dari background NON-IT karena kamu juga menyalurkan project-project yang pernah kamu kerjakan


Selain itu kalian juga bisa menunjukkan kekuatan dan kemampuan kalian dalam skill data analysis. Jika kalian adalah seorang pemula yang ingin membuat portofolio data science, pastikan untuk memperhatikan elemen dalam membuat portofolio data.


Dengan kalian memperhatikan setiap detail dari elemen portofolio tersebut maka peluang kalian untuk diterima akan menjadi lebih besar. 


Pada artikel ini kita akan bahas khusus terkait cara membuat portofolio data science bagi fresh graduate atau jobseeker. Buat kamu yang berencana untuk switch career juga bisa nih. Yuk simak terus artikel ini untuk mempersiapkan dirimu berkarir di bidang data! 


1. Pilih Platform yang Cocok untuk Portofolio Data Science

Langkah pertama untuk membuat portofolio data science adalah pertimbangkan platform atau medium yang cocok untuk menunjukkan kepada rekruter. Sangat beruntung apabila kita ada di era digital sekarang ini sahabat DQLab. Kita tinggal bikin portofolionya, tinggal susun tautan agar rekruter bisa mengakses hasil karya kamu.


Apalagi sekarang kamu bisa menggunakan QR Code saja untuk menampilkan portofolio hasil buatanmu. Kebayang nggak sih betapa mudahnya? Rekruter tinggal pindai saja barcode yang telah disediakan. Kemudian mereka bisa mengakses secara langsung. Simple kan?

data science


Eitss… tapi sahabat DQ kalau mau yang gratis-gratis alias tim gratisan mending merapat sini deh. Apalagi buat kamu yang nggak mau ribet hosting-hosting, ini dia jawabannya.

  • Github: GitHub, komunitas yang berbasis open-source ini terdiri dari 56 juta pengembang bisa kamu jadikan sebagai salah satu pilihan untuk membuat portofolio data. Disini kamu bisa langsung membuat akun Github, kemudian langsung membuat portofolio data disana melalui repository yang sudah disediakan. Kamu juga bisa menerbitkan item seperti kode dan Jupyter Notebook. Tidak perlu khawatir jika di Github, kamu juga bisa membagikan sintaks dari hasil proyek yang telah dikerjakan 

  • Linkedln: Salah satu media sosial yang digandrungi oleh jobseeker ini juga bisa menjadi media dalam membuat portofolio data. Portofolio yang dishare melalui Linkedln lebih ringkas. Disini kamu bisa mengunggah portofolio data dalam format apapun. Mulai dari format JPG, PDF, PowerPoint, Word, WEBP dan lain-lain. Banyak banget sahabat DQLab yang membuat portofolio data lewat Linkedln dengan harapan bisa dilirik oleh rekruter. Kamu bisa cantumkan portofolio data di Linkedln melalui fitur Pinned, Feed, Pengalaman, Penghargaan dan lain-lain.

  • Medium: Medium juga bisa jadi pilihan dalam membuat portofolio data. Dengan memanfaatkan medium kamu bisa menjabarkan projek data yang dipilih sehingga tidak ada batasan karakter. Saya juga membuat portofolio data melalui medium karena selain banyak ruang juga kita bisa menjelaskan dengan lebih lengkap dan detail. Disini kamu bisa menjabarkan dari hasil kompetisi data yang pernah kamu ikuti kemudian kamu buat portofolionya lewat Medium. Gampang kan?


Baca juga: Cara Kerja Algoritma Data Science Pada Aplikasi


2. Jenis Portofolio Data Science 

Menurut DataCamp, ada dua jenis portofolio dalam bidang data science. Ada proyek berbasis kode dan berbasis konten. Berikut adalah masing-masing penjelasannya.

Project Berbasis Kode

  • Project berbasis kode adalah jenis proyek portofolio yang paling umum. Singkatnya, ini mereplikasi proyek ilmu data dunia nyata dengan mengambil kumpulan data dan memecahkan masalah di sekitarnya. Contoh proyek berbasis kode meliputi:

  • Menggores kumpulan data dan melakukan beberapa analisis atau melatih model

  • Membangun dashboard di sekitar kumpulan data atau topik tertentu

  • Membuat situs web atau aplikasi yang dapat berinteraksi dengan seseorang.

  • Menganalisis data tentang topik yang sedang tren seperti acara tv atau berita populer

data science

Proyek Berbasis Konten

Sedangkan proyek berbass konten biasanya kurang dilihat sebagi proyek portofolio. Namun project ini sangat efektif dalam menunjukkan keterampilan komunikasi dan menulis kamu. Contoh proyek berbasis konten meliputi:

  • Posting blog dan tutorial pengkodean yang menjelaskan konsep untuk ilmuwan data lain, atau audiens non-teknis

  • Video tutorial yang menunjukkan cara kerja algoritma tertentu 

  • Berpartisipasi dalam podcast — atau hosting sendiri tempat Anda mewawancarai ilmuwan dan praktisi data


3. Step-By-Step dalam Membuat Portofolio Data

Langkah kedua dalam membuat portofolio data adalah mulai mengisikan masing-masing bagian dalam portofolio. Berikut adalah caranya:

data science

  • Berikan Kalimat Pengantar yang Menarik

    Dalam membuat portofolio data, kata pengantar sangat penting di bagian awal. Kata pengantar berisi kalimat ataupun paragraf singkat yang menggambarkan deskripsi siapa sebenarnya kandidat tersebut. Biasanya kalimat pengantar di dalam portofolio ini mirip dengan CV pada bagian about me atau tentang saya.


    Disini kalian bisa menjelaskan sedikit terkait dengan kemampuan yang kamu miliki sejalan dengan posisi yang akan kamu lamar. Berikut adalah salah satu contoh kalimat pengantar pada portofolio.


Harrison Jansma

Contemplative coder and analyst. Inspired by tough problems.


  • Sertakan Informasi Dasar

    Informasi dasar sangat penting untuk dimasukkan ke dalam portofolio data science. Informasi tersebut meliputi nama lengkap, kontak yang dihubungi, akun email, akun Linkedln maupun informasi tambahan yang bersifat tambahan di portofolio kalian

  • Sertakan Riwayat Pekerjaan

    Kalau kamu sebelumnya sudah pernah bekerja maka jelaskan terkait pengalaman kerja beserta tugas-tugasnya. Apabila belum bekerja atau sedang looking for a job maka kamu bisa sertakan riwayat pendidikan pelamar.

  • Ceritakan Projects yang Ingin Disajikan dalam Portofolio

    Pada poin ini kalian bisa menunjukkan hasil kerja tentang case ataupun studi kasus yang kalian angkat di portofolio.


    Disini kalian bisa jelaskan latar belakangnya apa, bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dalam project di portofolio, sebutkan tools yang digunakan, hasil analisis dan kesimpulan akhir yang bisa diambil. Ceritakan semuanya dan tonjolkan apa yang menjadi kekuatan kalian.


Baca juga: Memahami Keunggulan dan Manfaat Data Science dalam Dunia Bisnis


4. Contoh Portofolio Data

Agar lebih jelas terkait dengan bagaimana sih bentuknya dari portofolio data science, berikut adalah contoh dari Naledi Hollbruegge.

data science


Portofolio yang dibuat oleh Naledi merupakan salah satu penyampaian yang sesuai dengan konsep data storytelling. Pertama, Naledi memberi tahu kita apa yang bisa dia lakukan. Selanjutnya, dia mendemonstrasikannya dengan beberapa proyek yang menonjolkan keterampilan tersebut, menambahkan lapisan ekstra pada kisah tersebut. Sambil tetap profesional, dia juga memberi kita rasa minatnya. 


Misalnya, dia memiliki minat yang tinggi pada isu keadilan sosial. Ini ditunjukkan dengan tautannya ke proyek Tableau yang mengeksplorasi persepsi diskriminasi. Proyek dari portofolio yang dibuat oleh Naledi mengeksplorasi hak dan kesejahteraan anak perempuan.


Naledi secara implisit telah menunjukkan kepada kita etikanya, memperkuat nilai dari proposisi bisnisnya. Ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan saat membuat proyek portofolio data.


Sahabat DQ pernah nggak sih kesulitan dalam membuat portofolio data? Atau bingung gimana sih cara bikinnya? Apalagi kalian yang pengen banget berkarir di dunia data, adanya portofolio justru sangat membantu banget nih biar skill kalian bisa show off dan menonjol di antara kandidat-kandidat lainnya. 


Buat kalian yang masih bingung, Sahabat DQ bisa mulai bangun portofolio data dengan signup di DQLab.id. Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik dengan live code editor DQLab. Tersedia berbagai macam modul-modul yang terupdate mulai dari free hingga platinum semua dapat diakses jika kamu ingin berlangganan buat akses seluruh modul lengkapnya.


Tunggu apa lagi? Yuk, signup di DQLab.id sekarang!


Penulis: Reyvan Maulid



Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login