PROMO SPESIAL 12.12
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 120K!
1 Hari 23 Jam 2 Menit 29 Detik

Apa Itu Konsep “Low-Code” versi ChatGPT?

Belajar Data Science di Rumah 15-Agustus-2024
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/2-longtail-kamis-09-2024-08-16-155112_x_Thumbnail800.jpg
Follow Instagram dan LinkedIn kami untuk info karir dan topik menarik

Coding merupakan skill yang tergolong ke dalam high paying karena permintaan akan kemampuan ini sangat tinggi di berbagai industri, terutama di sektor teknologi, keuangan, kesehatan, dan e-commerce. Dengan keahlian coding, individu dapat mengakses berbagai peluang karir yang menawarkan gaji yang kompetitif, seperti pengembang perangkat lunak, insinyur perangkat lunak, analis data, dan spesialis keamanan siber. Salah satu konsep yang baru-baru ini ramai dibicarakan adalah low-code.


Low-code adalah sebuah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi dengan sedikit atau tanpa menulis kode secara manual. Pendekatan ini menggunakan antarmuka visual dan alat pengembangan intuitif yang memungkinkan bahkan mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis untuk terlibat dalam proses pembuatan aplikasi.


Kini, AI bisa membantu seorang programmer untuk memahami low-code yang dapat diterapkan dalam proses merancang, mengembangkan, dan mempercantik aplikasi. Kalau kamu ingin belajar konsep pemrograman low-code, kamu bisa gunakan AI ChatGPT untuk mengetahui contoh-contohnya. Simak yuk sahabat DQLab!


1. Apa itu Low-Code

"Low-code" adalah sebuah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi dengan sedikit atau tanpa menulis kode secara manual. Platform low-code menyediakan antarmuka visual dan alat pengembangan yang intuitif sehingga pengguna, bahkan mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis, dapat membuat aplikasi dengan mudah.


Pendekatan ini mempercepat proses pengembangan dan memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan bisnis.


Baca juga : Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner


2. Perbedaan Low-Code dan Code-Based

Perbedaan low-code dan code-based terletak pada cara pengembangan aplikasi: low-code menggunakan antarmuka visual dan alat pengembangan intuitif yang memungkinkan pembuatan aplikasi dengan sedikit atau tanpa menulis kode manual, sementara code-based memerlukan penulisan kode secara ekstensif oleh pengembang dengan keterampilan pemrograman yang mendalam untuk setiap aspek aplikasi.


3. Keuntungan Menggunakan Low-Code dalam Coding

Keuntungan menggunakan low-code dalam pengembangan perangkat lunak sangat beragam. Berikut adalah beberapa di antaranya:


1. Pengembangan Cepat

  • Kecepatan Pembuatan: Dengan menggunakan antarmuka visual dan komponen yang sudah jadi, pengembangan aplikasi dapat dilakukan jauh lebih cepat dibandingkan dengan pengkodean manual.

  • Iterasi Cepat: Proses pengembangan yang lebih cepat memungkinkan untuk iterasi yang lebih sering dan pengujian yang lebih cepat.

2. Pengurangan Biaya

  • Efisiensi Tenaga Kerja: Mengurangi kebutuhan akan pengembang berpengalaman dan memungkinkan tim yang lebih kecil untuk menghasilkan aplikasi yang kompleks.

  • Biaya Pengembangan Lebih Rendah: Dengan waktu pengembangan yang lebih singkat, biaya terkait proyek juga menjadi lebih rendah.

3. Kemudahan Pemeliharaan

  • Kode yang Lebih Bersih: Struktur aplikasi yang lebih sederhana dan terstandarisasi membuat pemeliharaan dan pembaruan lebih mudah dilakukan.

  • Dokumentasi yang Jelas: Banyak platform low-code menyediakan dokumentasi otomatis yang membantu dalam pemeliharaan jangka panjang.


Baca juga : Konsep Artificial Intelligence & Machine Learning


4. Tantangan “Low-Code”

Meskipun memiliki banyak manfaat, low-code juga menghadapi beberapa tantangan:

  • Skalabilitas: Aplikasi yang dikembangkan dengan platform low-code mungkin menghadapi masalah skalabilitas ketika digunakan dalam skala besar.

  • Kustomisasi Terbatas: Karena low-code bergantung pada komponen yang telah dibangun sebelumnya, ada batasan pada seberapa jauh aplikasi dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan khusus.

  • Keamanan: Aplikasi yang dikembangkan dengan low-code harus memastikan bahwa mereka mematuhi standar keamanan yang diperlukan, terutama ketika terintegrasi dengan sistem lain.


Low-code adalah pendekatan revolusioner dalam pengembangan aplikasi yang memberikan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi. Dengan antarmuka visual dan alat yang intuitif, low-code memungkinkan pengguna, bahkan mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis, untuk mengembangkan aplikasi yang kompleks.


Meskipun menghadapi beberapa tantangan, manfaat yang ditawarkan oleh low-code menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak perusahaan yang ingin meningkatkan kemampuan digital mereka dengan cepat dan efisien.


Untuk merasakan sensasi belajar coding dengan ChatGPT, kamu mungkin bisa mencoba untuk membeli modul premium seputar bahasa pemrograman R, Python, maupun SQl di DQLab. DQLab merupakan platform belajar online yang berfokus pada pengenalan Data Science & Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan bahasa pemrograman populer, serta platform edukasi pertama yang mengintegrasi fitur Chat GPT. Selain itu DQLab juga menggunakan metode HERO yaitu Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based, yang dirancang ramah untuk pemula. 


Yuk sign up di DQLab untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik. Daftar sekarang dan kejar impianmu untuk menjadi Data Analyst dengan ikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner!


Penulis: Reyvan Maulid


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login