PROMO 10.10 BEJIBUN, MANTUL!
Belajar Data Science 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp 100K!
0 Hari 3 Jam 57 Menit 26 Detik

Belajar Python Dasar dengan Built-In Function!

Belajar Data Science di Rumah 01-September-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/99231a70078f0e9edb9eab277329accf_x_Thumbnail800.jpg

Python merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sangat powerful dalam bidang pengolahan dan analisis data. Sudah tidak diragukan lagi bahwa Python merupakan bahasa pemrograman yang memiliki banyak nilai lebih daripada bahasa pemrograman lain. Siapa yang menyangka bila Python sebenarnya punya fungsi bawaan nih kawan. 


Berdasarkan siapa yang membuat, maka fungsi dalam Python dibedakan menjadi dua bagian. Ada fungsi yang disebut Built-In Function dan ada pula yang disebut juga sebagai User Defined Function. Built-In Function ialah sebutan bagi fungsi yang sudah bawaan dari bahasa pemrograman itu sendiri.


Apalagi Python 3.6 versi terbaru saat ini memiliki 68 fungsi built-in yang bisa dimanfaatkan oleh pemula data maupun professional. 


Salah satu contoh dari fungsi bawaan yang disediakan oleh Python secara cuma-cuma adalah fungsi print(). Siapa yang tidak kenal dengan fungsi Python yang satu ini. Konon, fungsi ini digunakan untuk memunculkan output yang ingin kita print pada console. Walaupun kelihatannya simple namun fungsi print merupakan fungsi yang paling banyak digunakan dalam sintaks Python. 


Selain fungsi print, ada lagi fungsi built-in yang lainnya disediakan secara langsung oleh Python. Adapun fungsi yang saya sebutkan disini bisa jadi seringkali dipakai oleh praktisi data untuk melakukan kegiatan pengolahan data. Mau tahu apa aja fungsi built-in yang tersedia dalam bahasa Pemrograman Python?


1. Fungsi bin ()

Kita mulai dengan fungsi built-in Python yang pertama yaitu bin (). Fungsi bin() digunakan untuk mengubah integer dan mengembalikan nilai dalam bentuk string biner. Berikut adalah aturan penulisan dalam sintaks penggunaan fungsi bin()

python


Keterangan:

Berdasarkan penulisan sintaks diatas terdapat kata num yang berarti sebuah bilangan integer yang nilai binernya ingin kita cari. 


Dalam hal ini, fungsi bin sangat berperan penting dari bentuk integer ke dalam bentuk string. Bagi kalian yang penasaran kira-kira gimana sih penggunaan dari fungsi bin(), yuk kita simak contoh berikut sahabat DQLab!

python


Diketahui suatu angka yang ingin kita cari nilai binernya yaitu 9. Kira-kira berapakah hasilnya? Nah, untuk mencari nilai biner dari angka 9 caranya gampang banget! Kamu cukup mengetikkan sintaks seperti yang ada dibawah ini:

Bin (9)

Jadi num disini adalah angka yang ingin kita cari nilai binernya. Berikut adalah hasil nilai biner dari angka 9.

python


Berdasarkan nilai output diatas maka nilai biner dari angka 9 adalah 0b1001. Sekedar informasi bahwa awalan 0b menunjukkan bahwa hasilnya adalah string biner.


Baca juga: Pemula Wajib Catat, Kenali Perbedaan Python Array vs String!


2. Fungsi compile ()

Fungsi selanjutnya adalah fungsi compile(). Fungsi ini kelihatannya jarang terdengar dan kurang familiar dengan kita. Nah, kebetulan kita akan bahas langsung terkait fungsi ini. Fungsi compile() mengembalikan kode objek Python dari source code.


Fungsi ini digunakan jika kita ingin mengubah kode dalam bentuk deretan string menjadi kode python (yang bisa dieksekusi python). Objek kode yang dikembalikan tersebut nantinya bisa dieksekusi oleh fungsi-fungsi seperti exec() dan eval().


Secara umum berikut aturan penulisan dalam sintaks fungsi compile():

python

Kalau dilihat dari sintaksnya cukup banyak ya teman-teman. Tapi kita akan coba bahas satu-persatu. Fungsi compile() memiliki beberapa parameter diantaranya:

  • Source = string, byte string, atau objek AST

  • Filename = file yang akan dibaca kodenya. Kita bisa memberi nama sesuai keinginan kita

  • Mode = Bisa exec, eval, atau single

  • Flags dan don’t_inherit = mengontrol pernyataan yang nantinya akan mempengaruhi kompilasi dari source

  • Optimize = level optimasi dari komplier

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing mode.

  • Eval - hanya menerima ekspresi tunggal

  • Exec - bisa menerima beberapa baris kode pernyataan, kelas, fungsi dan lain sebagainya

  • Single - berisi satu pernyataan


Bagi kalian yang penasaran kira-kira gimana sih penggunaan dari fungsi compile(), yuk kita simak contoh berikut sahabat DQLab!

python


Diketahui nilai a sebesar 8 dan nilai b sebesar 12. Pertanyaannya berapakah jumlah dari a dan b. Sederhana sekali bukan? Kamu bisa melakukan pencarian dengan menggunakan fungsi compile() ini sahabat DQLab. Tinggal ketikkan aja kodenya. Berikut adalah hasilnya:

Berdasarkan hasil output diatas dapat disimpulkan bahwa penjumlahan antara a dan b menghasilkan nilai 20.


3. Fungsi bool ()

Fungsi bool () merupakan salah satu fungsi yang mengubah sebuah nilai menjadi nilai Boolean (True atau False) dan mengembalikannya. Secara umum berikut aturan penulisan dalam sintaks fungsi bool():

python

Secara umum, fungsi ini hampir mirip dengan fungsi bin() dimana terdapat nilai x yang akan dipakai. Disini x adalah nilai yang akan diubah menjadi True atau False. Berikut adalah keterangan dari sintaks bool: 

  • False - apabila x dikosongkan atau bernilai False

  • True - apabila x bernilai True

Dalam bahasa pemrograman Python, terdapat kriteria manakah tipe data yang termasuk ke dalam false dan manakah yang termasuk True. Nilai-nilai berikut dianggap False oleh Python: None, False, 0, tuple kosong (), list kosong [], string kosong “, dan dictionary kosong {}.


Selain yang telah disebutkan diatas maka dianggap True oleh Python. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penggunaan fungsi bool()

python


Diketahui terdapat empat jenis yang ingin kita cek kira-kira masuk ke nilai True atau justru False. Lajur pertama nilainya kurang buka tutup isinya kosong, lajur kedua nilainya 0, lajur ketiga nilainya 0 juga dan terakhir berupa kalimat yaitu Python.


Buat kalian yang penasaran dengan gimana caranya. Kamu bisa melakukan pencarian dengan menggunakan fungsi bool() ini sahabat DQLab. Tinggal ketikkan aja kodenya. Berikut adalah hasilnya:

python


Berdasarkan hasil output diatas, dari empat jenis sintaks tadi bisa kita simpulkan. Yang pertama false karena termasuk list kosong. Kedua justru Python menganggap True karena didalam kurung ada angkanya. Walaupun 0 tapi Python masih tetap menganggap ada nilainya. Ketiga termasuk false karena sudah jelas nilainya 0. Terakhir nilainya masuk ke dalam True karena diluar dari kriteria tadi. 


4. Fungsi ascii ()

Lanjut kita masuk ke fungsi ascii(). Sebelumnya ASCII merupakan singkatan dari American Standard Code for Information Interchange. ASCII adalah nilai numerik yang diberikan ke karakter dan simbol yang berbeda untuk disimpan dan dimanipulasi oleh komputer.


Fungsi ascii() berfungsi mengembalikan nilai berupa string dari perwakilan objek yang dicetak. Bila nilainya merupakan karakter non-ASCII maka nilai tersebut akan dikembalikan dalam bentuk karakter escape seperti x. u, dan U. 


Untuk lebih jelasnya berikut adalah sintaks penggunaan fungsi ascii()

python

Fungsi ascii() mengembalikan string berisi representasi dari objek. Nah, objek yang dimaksud disini bisa berupa string, list, tuple dan sebagainya. Berikut adalah contoh penggunaan fungsi ascii:

python

Diketahui ada dua jenis teks yaitu text_normal dan other_text. Lalu, bagaimana cara mengembalikannya? Kamu tinggal ketikkan ulang kodenya dan gunakan fungsi ascii. Berikut adalah hasilnya:

python


Berdasarkan hasil output di atas maka menghasilkan nilai Python is very interesting.


Baca juga: Belajar Python: Mengenal Array pada Bahasa Pemrograman Python


5. Fungsi pow()

Fungsi selanjutnya adalah fungsi pow(). Fungsi yang satu ini berfungsi untuk mendapatkan nilai pangkat dari suatu bilangan. Adapun aturan penulisan fungsi pow() yang bisa kamu lihat dibawah ini:

Fungsi pow(x, y) sama dengan sintaks x**y. Fungsi pow() memiliki 3 parameter. Berikut adalah parameter yang ada di dalam sintaks:

x - bilangan yang akan dipangkatkan

y - pangkat

z (opsional) - modulus


Fungsi pow() akan mengembalikan nilai dari x pangkat y. Apabila z diisi, maka fungsi pow() akan mengembalikan nilai (x**y) % z. Berikut adalah contoh penggunaan dari fungsi pow().

python


Diketahui ada 4 jenis operasi pemangkatan. Mulai dari positif dengan positif, positif dengan negatif dan lain-lainnya. Ingat ya, fungsi pow() ini dipakai untuk operasi pemangkatan. Nah, terakhir itu memang ada tiga angka. Ada 7, 2 dan 5.


Untuk melakukan operasi ini, kamu bisa menggunakan fungsi pow() kawan untuk operasi pemangkatan. Berikut adalah hasilnya:

python

Berdasarkan output dari program diatas maka hasilnya berturut-turut adalah 4, 4, 0,25 dan 4. Hayoo diingat-ingat lagi operasi perpangkatan pas SMP dulu. Selamat mencoba!


Nah, itulah tadi fungsi built-in yang disediakan secara cuma-cuma oleh Python. Kamu bisa praktekkan secara langsung lho. Buat kalian yang ingin belajar lebih dalam seputar bahasa pemrograman Python, kamu bisa mulai untuk belajar bersama DQLab.


Dengan modul dan materi yang update, belajar python menggunakan bahasa menjadi lebih mudah dan terstruktur bersama DQLab


Yuk, belajar terstruktur dan lebih interaktif caranya dengan Sign Up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab:

  • Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id atau isi form dibawah ini ya!

  • Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab

  • Subscribe DQLab.id untuk Akses Semua Module Premium! cukup dengan Sign up sekarang di DQLab.id untuk nikmati pengalaman belajar yang seru dan menyenangkan!


Penulis: Reyvan Maulid

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login