PROMO BEDUG RAMADHAN DISKON 98%
Belajar Data Science Bersertifikat, 6 Bulan hanya 100K!
0 Hari 1 Jam 17 Menit 29 Detik

Cara Praktis Buat CV Data Scientist dengan AI ChatGPT

Belajar Data Science di Rumah 12-Maret-2025
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3-longtail-rabu-09-2023-12-14-132044_x_Thumbnail800.jpg

Seiring dengan perkembangan dunia kerja yang semakin kompetitif, Data Scientist tetap menjadi salah satu profesi yang paling dicari. Namun, dengan meningkatnya minat terhadap bidang ini, jumlah kandidat yang bersaing juga bertambah. Untuk bisa menarik perhatian perekrut, resume yang kamu buat harus mampu menunjukkan kemampuan dan pengalamanmu secara efektif.


Nah, disinilah resume menjadi pintu masuk untuk memberikan kesan pertama kepada perekrut sebelum mereka memutuskan untuk menghubungi kamu lebih lanjut. Jika resume-mu tidak menarik dalam hitungan detik, kemungkinan besar akan langsung dilewatkan. Oleh karena itu, memahami cara menyusun resume yang tepat adalah langkah awal yang tidak bisa diabaikan dalam perjalanan kariermu! Yuk, pelajari gimana caranya menyusun resume Data Scientist yang baik!


1. Memahami Kembali Apa itu Resume Data Scientist?

Resume Data Scientist adalah dokumen yang merangkum pengalaman, keterampilan, serta pencapaian profesional seseorang dalam bidang data science. Berbeda dengan CV yang lebih mendetail, resume harus ringkas dan langsung menyoroti aspek terbaik dari keahlian dan pengalaman yang kamu miliki.


Resume yang baik tidak hanya mencantumkan daftar keahlian, tetapi juga menunjukkan bagaimana keterampilan tersebut telah diterapkan dalam proyek nyata. Ini termasuk pengalaman dalam analisis data, pembuatan model machine learning, hingga dampak yang telah diberikan dalam suatu perusahaan atau proyek.


2. Pentingnya Menyusun Resume yang Baik

Perekrut biasanya hanya menghabiskan sekitar 6-10 detik untuk meninjau setiap resume. Dengan waktu sesingkat itu, resume yang menarik akan membantumu untuk menonjol di antara ratusan kandidat lainnya. Resume yang baik memungkinkan perekrut untuk dengan cepat memahami apakah kamu memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.


Selain itu, resume yang terstruktur dengan baik juga mempermudah sistem ATS (Applicant Tracking System) dalam menyaring kandidat yang paling relevan. Jika resume-mu tidak memenuhi kriteria ini, besar kemungkinan kamu akan tersingkir bahkan sebelum dokumen tersebut sampai ke tangan perekrut.


Baca juga: 5 Key Points Wajib dalam CV Profesi Bidang Data


3. Bagaimana Cara Membuat Resume Data Scientist yang Baik?

Terdapat beberapa cara yang tidak boleh dilewatkan untuk menyusun resume yang baik. Khususnya bagi para pemula yang ingin melamar posisi Data Scientist. Berikut beberapa caranya:

  1. Struktur yang Jelas dan Profesional

    Resume yang rapi dan mudah dibaca akan lebih menarik di mata perekrut. Struktur yang umum digunakan meliputi beberapa bagian utama, seperti header yang berisi nama, kontak, serta tautan ke profil profesional seperti LinkedIn atau GitHub. Bagian ringkasan profesional harus memberikan gambaran singkat tentang keahlian dan pengalamanmu yang paling relevan.

    Pengalaman kerja harus dijelaskan dengan detail yang jelas, termasuk peran yang dijalankan, tugas yang dilakukan, serta pencapaian yang didukung dengan data. Pendidikan juga perlu dicantumkan, terutama jika kamu memiliki gelar yang relevan dalam bidang data science. Selain itu, bagian keterampilan harus mencakup teknologi dan tools yang kamu kuasai, serta proyek atau portofolio yang menunjukkan implementasi praktis dari keahlianmu.

  1. Menulis Ringkasan Profesional yang Menarik

    Ringkasan profesional adalah bagian pertama yang akan dibaca oleh perekrut. Oleh karena itu, bagian ini harus ditulis dengan menarik, ringkas, dan informatif. Hindari pernyataan yang terlalu umum dan gunakan kalimat yang mencerminkan pengalaman serta keahlian utamamu.

    Misalnya, daripada menulis "Saya seorang Data Scientist yang berpengalaman," lebih baik tulis "Data Scientist dengan pengalaman lebih dari 3 tahun dalam analisis data, machine learning, dan pemrosesan bahasa alami. Berhasil membangun model prediktif yang meningkatkan efisiensi bisnis sebesar 20%."

  1. Menonjolkan Pengalaman dengan Data dan Dampak Nyata

    Dalam menulis pengalaman kerja, hindari hanya mencantumkan daftar tugas yang kamu lakukan. Sebaliknya, tunjukkan bagaimana pekerjaanmu memberikan dampak nyata. Gunakan angka atau metrik yang bisa memberikan gambaran lebih jelas.

    Misalnya, "Mengembangkan model machine learning yang meningkatkan akurasi prediksi churn pelanggan sebesar 20%, menghemat biaya retensi hingga $50.000 per tahun." Dengan cara ini, perekrut dapat langsung melihat bagaimana kontribusimu berdampak pada perusahaan.

  1. Mencantumkan Keterampilan Teknis yang Relevan

    Data Scientist harus memiliki keterampilan teknis yang kuat, dan ini harus ditonjolkan dalam resume. Pastikan untuk mencantumkan bahasa pemrograman yang kamu kuasai, seperti Python, R, atau SQL. Sertakan pula framework dan tools yang sering digunakan dalam industri, seperti TensorFlow, PyTorch, Pandas, dan Scikit-Learn.

    Selain itu, pengalaman dengan cloud computing seperti AWS, Google Cloud, atau Azure juga bisa menjadi nilai tambah. Meskipun begitu, pastikan hanya mencantumkan keterampilan yang benar-benar kamu kuasai agar tidak menimbulkan pertanyaan sulit saat wawancara.

  1. Menyertakan Proyek atau Portofolio

    Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan keahlianmu adalah dengan menyertakan proyek atau portofolio. Jika kamu memiliki proyek yang pernah dikerjakan, baik itu proyek pribadi, kontribusi open-source, atau kompetisi Kaggle, sertakan tautan ke GitHub atau portofolio online-mu. Perekrut lebih tertarik pada kandidat yang memiliki pengalaman praktis dibandingkan mereka yang hanya memiliki pengetahuan teoritis.

  1. Membuat Resume yang ATS-Friendly

    Banyak perusahaan menggunakan sistem ATS untuk menyaring resume sebelum sampai ke perekrut. Agar resume-mu bisa lolos seleksi awal, gunakan format yang sederhana dan hindari elemen desain yang terlalu rumit. Gunakan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan agar sistem dapat mengenali relevansi resume-mu. Pastikan juga untuk mengirimkan resume dalam format PDF atau DOCX agar bisa dibaca dengan baik oleh sistem ATS.


Baca juga: Transformasi CV Digital: Peran ChatGPT untuk Profesional Data


4. Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemula dalam Menyusun Resume

Dalam menyusun resume Data Scientist, banyak pemula yang masih terjebak dalam berbagai mitos yang beredar. Salah satu mitos yang paling umum adalah anggapan bahwa resume harus sepanjang mungkin agar terlihat lebih meyakinkan. Faktanya, perekrut lebih menghargai resume yang singkat, padat, dan langsung menyoroti poin-poin penting. Resume idealnya tidak lebih dari dua halaman, terutama bagi mereka yang masih berada di tahap awal karier.


Kesalahan lain yang sering dilakukan pemula adalah tidak memeriksa kembali kesalahan ejaan dan tata bahasa. Resume dengan typo atau grammar yang buruk bisa memberikan kesan kurang profesional dan kurang teliti. Selain itu, banyak yang masih menggunakan alamat email yang tidak formal, seperti '[email protected]', yang bisa mengurangi kredibilitas di mata perekrut. Pastikan kamu menggunakan alamat email yang profesional dengan format nama depan dan belakang.


Satu lagi kesalahan besar adalah mengirimkan satu resume yang sama ke berbagai perusahaan tanpa menyesuaikan dengan deskripsi pekerjaan yang dilamar. Resume yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, menyoroti keterampilan dan pengalaman yang paling relevan. Jika kamu masih menggunakan resume generik untuk semua lamaran, kemungkinan besar resume-mu akan kurang menarik bagi perekrut.


FAQ

  1. Apakah harus mencantumkan sertifikasi di resume?

    Sertifikasi bisa menjadi nilai tambah, terutama jika relevan dengan bidang data science. Sertifikasi seperti Google Data Analytics, TensorFlow Developer Certificate, atau AWS Certified Machine Learning bisa menunjukkan kredibilitas dan keahlianmu.

  1. Bagaimana jika saya tidak memiliki pengalaman kerja sebagai Data Scientist?

    Jika kamu belum memiliki pengalaman kerja formal, sertakan proyek pribadi, magang, atau kontribusi open-source untuk menunjukkan kemampuanmu dalam bidang data science.

  1. Apakah perlu mencantumkan soft skills di resume?

    Lebih baik fokus pada keterampilan teknis dan tunjukkan soft skills secara tidak langsung melalui pencapaian dan pengalaman yang kamu tulis.


Gimana? Kamu tertarik untuk menjadi profesional data scientist, serta mengembangkan resume dan portofolio data outstanding untuk meraih karir yang cemerlang? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri.


Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak talenta unggulan yang sukses berkarier di bidang data. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!


Penulis: Lisya Zuliasyari

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login